Kapal Perang yang Diklaim Terinovatif Diluncurkan di Banyuwangi
Banyuwangi: Sebuah kapal perang yang diklaim
terinovatif di dunia diluncurkan PT Lundin Industry Invest di Selat
Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (31/8). Kapal bernama KRI Klewang
ini diklaim menggabungkan sejumlah kecanggihan teknologi sehingga
memiliki berbagai keunggulan. KRI Klewang akan melengkapi alat utama
sistem persenjataan (alutsista) milik TNI Angkatan Laut.
KRI Klewang diproduksi di Banyuwangi. Pemilik PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin, mengatakan Banyuwangi dipilih sebagai tempat produksi kapal karena ingin membangun kampung halamannya itu. "Saya orang Banyuwangi. Lokasi ini sangat baik untuk riset pembuatan kapal," kata Lizza.
Bentuk kapal cukup unik. Ini merupakan hasil kolaborasi riset desain dan pengembangan antara PT Lundin dengan arsitek kapal dari Selandia Baru selama dua tahun. Kapal memiliki stabilitas amat baik. Rancangan lambung dibuat dangkal. Kapal didesain untuk bisa berpatroli di pesisir yang panjang.
KRI Klewang diproduksi di Banyuwangi. Pemilik PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin, mengatakan Banyuwangi dipilih sebagai tempat produksi kapal karena ingin membangun kampung halamannya itu. "Saya orang Banyuwangi. Lokasi ini sangat baik untuk riset pembuatan kapal," kata Lizza.
Bentuk kapal cukup unik. Ini merupakan hasil kolaborasi riset desain dan pengembangan antara PT Lundin dengan arsitek kapal dari Selandia Baru selama dua tahun. Kapal memiliki stabilitas amat baik. Rancangan lambung dibuat dangkal. Kapal didesain untuk bisa berpatroli di pesisir yang panjang.
Bentuk lambung kapal dirancang sedemikian rupa agar kapal dapat melaju
dengan kecepatan tinggi namun tetap memperhatikan kemampuan kru. Kapal
dapat beroperasi di laut curam dan pendek yang merupakan karakterisktik
garis pantai di kepulauan Indonesia.
Kontruksi kapal menawarkan beberapa keunggulan. Di antaranya KRI Klewang ini lebih ringan, efisien biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, tingkat akurasi geometris yang tinggi, tidak mengandung unsur magnet, tingkat deteksi panas dan suara yang rendah.
KRI Klewang juga menyediakan ruang akomodasi untuk 29 kru kapal pada tiga lantai dek. Kapal dilengkapi fasilitas dan peralatan untuk penerjunan pasukan khusus. Kapal juga dipersenjatai berbagai tipe sistem rudal. Rudal dilengkapi sensor yang dapat ditempatkan di bagian tertinggi atas dek kapal. Ini memberikan kemampuan penglihatan penembakan yang sangat baik. Kesemua hal itu tidak mengurangi stabilitas kapal.
PT Lundin Industry Invest mengaku belum menemukan kendala dalam produksi kapal. Lizza Lundin mengaku memperoleh kemudahan dari pemerintah dalam produksi kapal. KRI Klewang masih mengalami pengembangan dan akan dioperasikan pada 2013 mendatang.(Wtr1)(MetroTv)
Kontruksi kapal menawarkan beberapa keunggulan. Di antaranya KRI Klewang ini lebih ringan, efisien biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, tingkat akurasi geometris yang tinggi, tidak mengandung unsur magnet, tingkat deteksi panas dan suara yang rendah.
KRI Klewang juga menyediakan ruang akomodasi untuk 29 kru kapal pada tiga lantai dek. Kapal dilengkapi fasilitas dan peralatan untuk penerjunan pasukan khusus. Kapal juga dipersenjatai berbagai tipe sistem rudal. Rudal dilengkapi sensor yang dapat ditempatkan di bagian tertinggi atas dek kapal. Ini memberikan kemampuan penglihatan penembakan yang sangat baik. Kesemua hal itu tidak mengurangi stabilitas kapal.
PT Lundin Industry Invest mengaku belum menemukan kendala dalam produksi kapal. Lizza Lundin mengaku memperoleh kemudahan dari pemerintah dalam produksi kapal. KRI Klewang masih mengalami pengembangan dan akan dioperasikan pada 2013 mendatang.(Wtr1)(MetroTv)
TNI AL Luncurkan Kapal Siluman Tercanggih se-ASEAN
Jakarta - TNI Angkatan Laut akan tampil lebih disegani di lautan dunia.
Korps Baju Putih itu akan diperkuat kapal patroli cepat rudal Trimaran
bernama KRI Klewang. Hari ini (31/8) kapal itu akan tampil perdana di
depan umum.
“Selama ini proses pembuatannya rahasia, karena ini kapal siluman, anti deteksi radar,” ujar Andi Luqman Contract Manager PT Lundin Banyuwangi pada Jawa Pos (Grup Sumut Pos) kemarin. Kapal perang trimaran sepanjang 63 meter merupakan kapal perang paling canggih dari semua jenis kapal perang yang dikembangkan di Asia Tenggara.
Bentuk lambung yang radikal memungkinkan kapal ini menembus gelombang dengan stabil. Kapal ini dibangun menggunakan material komposit serat karbon yang memanfaatkan vacuum infusion process dan resin vinylester. “Metode ini menghasilkan struktur lebih kuat, dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang efisen,” jelas Andi.
Arti Trimaran sendiri adalah kapal multihull atau berlambung lebih dari satu. Yaitu terdiri dari lambung utama yang disebut VAKA dan dua lambung kecil atau cadik yang menempel di kanan dan kiri lambung utama yang disebut AMAS.
Jadi memang desain kapal perang Trimaran diambil dari perahu bercadik yang banyak dijumpai di kepulauan Pasifik. Selama ini kapal perang konvensional selalu berlambung tunggal atau monohull yang sulit bila harus berlayar di perairan dangkal dan mudah tenggelam. Namun tidak dengan desain multihull seperti trimaran. Banyak keunggulan yang ditawarkan dengan konsep multihull itu sendiri.
Diantaranya mampu berlayar di laut dangkal, mempunyai kecepatan lebih kencang daripada kapal sejenis yang memakai satu lambung. Lebih ringan, stabil dan tentunya susah untuk tenggelam.(rdl/jpnn)(Sumut Pos)
“Selama ini proses pembuatannya rahasia, karena ini kapal siluman, anti deteksi radar,” ujar Andi Luqman Contract Manager PT Lundin Banyuwangi pada Jawa Pos (Grup Sumut Pos) kemarin. Kapal perang trimaran sepanjang 63 meter merupakan kapal perang paling canggih dari semua jenis kapal perang yang dikembangkan di Asia Tenggara.
Bentuk lambung yang radikal memungkinkan kapal ini menembus gelombang dengan stabil. Kapal ini dibangun menggunakan material komposit serat karbon yang memanfaatkan vacuum infusion process dan resin vinylester. “Metode ini menghasilkan struktur lebih kuat, dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang efisen,” jelas Andi.
Arti Trimaran sendiri adalah kapal multihull atau berlambung lebih dari satu. Yaitu terdiri dari lambung utama yang disebut VAKA dan dua lambung kecil atau cadik yang menempel di kanan dan kiri lambung utama yang disebut AMAS.
Jadi memang desain kapal perang Trimaran diambil dari perahu bercadik yang banyak dijumpai di kepulauan Pasifik. Selama ini kapal perang konvensional selalu berlambung tunggal atau monohull yang sulit bila harus berlayar di perairan dangkal dan mudah tenggelam. Namun tidak dengan desain multihull seperti trimaran. Banyak keunggulan yang ditawarkan dengan konsep multihull itu sendiri.
Diantaranya mampu berlayar di laut dangkal, mempunyai kecepatan lebih kencang daripada kapal sejenis yang memakai satu lambung. Lebih ringan, stabil dan tentunya susah untuk tenggelam.(rdl/jpnn)(Sumut Pos)
Video Peluncuran KRI Klewang :
Berikut Foto KRI Klewang 625 :
Indonesia orders four 'stealth' trimarans
The Indonesian Navy has ordered four carbon composite X3K missile-equipped trimarans from Lundin Industry Invest.
The lead craft, which has been under construction at the company's Banyuwangi facility since 2010, is scheduled for completion in April or May 2012 with the remaining units following by 2014.(Jane's)
Kapal Siluman KRI Klewang Ditempatkan di Armatim
Banyuwangi - Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Pertama Sayyid Anwar, mengatakan Kapal Cepat Rudal Trimaran KRI Klewang 625 akan ditempatkan di Armada Timur, Surabaya.
Meskipun begitu, kata dia, kapal bisa dioperasikan di seluruh kawasan di Indonesia sesuai kebutuhan. "Operasinya bisa di kawasan barat atau timur sesuai dengan kebutuhan," kata dia usai meluncurkan KCR Trimaran di galangan kapal PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jumat, 31 Agustus 2012.
Menurut Sayyid Anwar, KCR Trimaran ini berfungsi sebagai kapal perang. Kapal ini dilengkapi empat peluru kendali dengan daya jelajah hingga radius 120 kilometer. KRI Klewang juga diklaim memiliki teknologi khusus sehingga tidak dapat dideteksi radar musuh.
Kapal supercanggih yang dimiliki TNI AL ini merupakan pertama di Indonesia yang dibuat oleh perusahaan dalam negeri. Bahkan, PT Lundin menyatakan kapal ini merupakan yang pertama di kawasan Asia.
KRI Klewang memiliki panjang 63 meter, bobot 53,1 GT, dengan mesin utama 4x marine engines
MAN nominal 1.800 PK sehingga mampu melesat dengan kecepatan maksimal
35 knot. TNI AL memesan kapal tersebut seharga Rp 114 miliar yang
dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sejak tahun 2009
hingga 2011.
Pemilik PT Lundin Industry Invest, John Ivar Alan
Lundin, mengatakan perencanaan hingga realisasi kapal ini membutuhkan
waktu lima tahun. PT Lundin membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk melakukan
riset ke berbagai negara dan 2,5 tahun sisanya untuk pembuatan.
"Saya
sangat senang akhirnya selesai. Ini merupakan mimpi lama saya," kata
dia.
Bahan utama kapal ini menggunakan serat karbon yang
sebagian besar diimpor dari Cina. Teknologi kapal yang tidak terdeteksi
tersebut sudah lebih dulu diaplikasikan di Selandia Baru dan Amerika.
PT
Lundin didirikan di Banyuwangi tahun 2001 silam oleh Jhon Ivar. Pria
berusia 43 tahun tersebut berasal dari Swedia dan merupakan keturunan
keluarga pembuat kapal perang di Swedia bernama Sweed Sweap.
Dia
mendirikan galangan kapal di Banyuwangi setelah menikah dengan Lisa,
perempuan asal Banyuwangi pada 1997 silam. Selain melayani kapal perang
dalam negeri, PT Lundin juga banyak mengekspor kapal militer ke
Malasyia.(Tempo.Co)
Indonesia Luncurkan Kapal Perang Siluman
Banyuwangi – Kekuatan TNI Angkatan Laut kini kian kuat.Kemarin satu
kapal cepat rudal (KCR) yang diyakini mampu menjadi kekuatan pemukul di
matra laut, KCR Trimaran, resmi diluncurkan dari galangan kapal milik PT
Lundin Industry Invest di Pantai Cacalan,Kecamatan Kalipuro,
Banyuwangi,Jawa Timur.
Kapal perang pertama berlunas banyak di Asia Tenggara, bahkan diklaim sebagai salah satu tercanggih di dunia,secara resmi dinamakan KRI Klewang– pedang bermata tunggal tradisional asal Pulau Madura– dengan nomor lambung 625. Selain kecanggihan teknologinya, desain kapal juga terbilang radikal karena sisi depannya sangat lancip dan berlunas tiga (trimaran) dengan keseluruhan elemen berbahan dasar infus vinylester karbon fiber.
Dengan penggunaan material seperti ini bodi KRI Klewang mampu menginduksi panas sehingga sulit terdeteksi radar (stealth). Peluncuran kapal perang yang memiliki panjang keseluruhan 63 meter itu dilakukan Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama Sayyid Anwar, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta PT Lundin. “Kapal ini pengembangan lanjutan dari riset agar TNI AL tetap diperhitungkan di dunia internasional. Kapal ini sangat canggih dan baru ada di Amerika Serikat dan Indonesia,” kata Sayyid Anwar.
Dia menjelaskan, "KRI Klewang ini dianggarkan dari pengadaan dana sisa anggaran tahun 2009 yang kemudian pengerjaan kapal dilakukan oleh PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi. KRI Klewang akan dipersenjatai peluru kendali asal China C-705 yang akan diproduksi di Indonesia dengan jarak tembak hingga 120 kilometer." Kapal cepat siluman ini yang pertama dengan menggunakan rudal dan berlunas trimaran.
Kapal ini tidak bisa terdeteksi oleh radar karena menggunakan bahan khusus salah satunya dari komposit,” ujarnya. Spesifikasi kapal itu memiliki panjang 63 meter, kecepatan maksimal 35 knot, bobot 53,1 GT, serta mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK. Saat diluncurkan ke perairan Selat Bali, kondisi pengerjaan KRI Klewang baru selesai 90%. Adapun finalisasinya, termasuk pemasangan peralatan persenjataannya, akan dilakukan di Pangkalan TNI AL Banyuwangi.
Pengamat militer dari Universitas Indonesia (UI) Andi Widjajanto menilai peluncuran KRI Klewang yang berjenis kapal cepat rudal merupakan awal yang baik bagi pengembangan kapal modern pada masa mendatang. Sekarang ini hanya ada beberapa negara yang mampu membuat kapal dengan tiga lambung seperti Amerika Serikat dan Jerman.
Karena itu, jumlah kapal berlambung tiga ini juga masih sedikit di dunia, apalagi yang digunakan untuk kapal militer. “Kapal dengan tiga lambung ini menjadi arah pengembangan industri ke depan, dan kita sudah mampu membuatnya,” katanya. Andi menilai, Indonesia perlu mengembangkan kapal seperti ini karena selain mengikuti arah pengembangan kapal modern, kapal jenis ini juga cocok dengan kondisi perairan Indonesia.
Kapal ini memiliki stabilitas yang lebih baik dibandingkan kapal-kapal lain yang berlambung satu. “Ini sangat cocok untuk kondisi perairan dengan gelombang dan angin keras seperti yang ada di Indonesia,” ungkap dia. Meskipun merupakan salah satu kapal modern, kehadiran kapal ini bagi jajaran TNI Angkatan Laut dinilai belum cukup memberi perubahan berarti bagi perimbangan kekuatan dengan negara tetangga.
“Trimaran belum memberi perubahan apa-apa karena kapasitas minim, teknologi, dan tonase kecil,” bebernya. Karena itu, kapal ini perlu dikembangkan lagi pada masa mendatang. Andi menyebut ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian dalam pengembangan antara lain dari segi kapasitas tonase. KRI Klewang memiliki tonase yang kecil sehingga menjadi masalah tersendiri karena tak bisa mengangkut amunisi banyak untuk senjata rudal yang dimilikinya.
KRI Klewang dilengkapi peluru kendali (rudal) yang standarnya sama dengan kapal perang jenis fregate. “Hanya tonase kecil, masalah utama ada di daya angkut amunisi. Ke depan perlu dikembangkan kapal sejenis dengan kapasitas lebih besar, minimal menyerupai fregate,” tuturnya. Selain itu, pengembangan juga diharapkan menyangkut masalah teknologi yakni membuat kapal menjadi antiradar (stealth).
“Amerika Serikat sekarang sudah merancang prototipe yang stealth. Kalau yang KRI Klewang ini belum stealth, baru andalkan teknologi permukaan saja dan memiliki lambung tiga,” sebut Andi. Untuk bisa membuat kapal antiradar (stealth), dibutuhkan bahan dan teknologi khusus dalam membuatnya. Kapal antiradar berbahan titanium ringan yang proses pembuatannya didesain sedemikian rupa sehingga mampu meminimalisasi irisan radar hingga mendekati nol.
Kapal perang pertama berlunas banyak di Asia Tenggara, bahkan diklaim sebagai salah satu tercanggih di dunia,secara resmi dinamakan KRI Klewang– pedang bermata tunggal tradisional asal Pulau Madura– dengan nomor lambung 625. Selain kecanggihan teknologinya, desain kapal juga terbilang radikal karena sisi depannya sangat lancip dan berlunas tiga (trimaran) dengan keseluruhan elemen berbahan dasar infus vinylester karbon fiber.
Dengan penggunaan material seperti ini bodi KRI Klewang mampu menginduksi panas sehingga sulit terdeteksi radar (stealth). Peluncuran kapal perang yang memiliki panjang keseluruhan 63 meter itu dilakukan Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama Sayyid Anwar, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta PT Lundin. “Kapal ini pengembangan lanjutan dari riset agar TNI AL tetap diperhitungkan di dunia internasional. Kapal ini sangat canggih dan baru ada di Amerika Serikat dan Indonesia,” kata Sayyid Anwar.
Dia menjelaskan, "KRI Klewang ini dianggarkan dari pengadaan dana sisa anggaran tahun 2009 yang kemudian pengerjaan kapal dilakukan oleh PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi. KRI Klewang akan dipersenjatai peluru kendali asal China C-705 yang akan diproduksi di Indonesia dengan jarak tembak hingga 120 kilometer." Kapal cepat siluman ini yang pertama dengan menggunakan rudal dan berlunas trimaran.
Kapal ini tidak bisa terdeteksi oleh radar karena menggunakan bahan khusus salah satunya dari komposit,” ujarnya. Spesifikasi kapal itu memiliki panjang 63 meter, kecepatan maksimal 35 knot, bobot 53,1 GT, serta mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK. Saat diluncurkan ke perairan Selat Bali, kondisi pengerjaan KRI Klewang baru selesai 90%. Adapun finalisasinya, termasuk pemasangan peralatan persenjataannya, akan dilakukan di Pangkalan TNI AL Banyuwangi.
Pengamat militer dari Universitas Indonesia (UI) Andi Widjajanto menilai peluncuran KRI Klewang yang berjenis kapal cepat rudal merupakan awal yang baik bagi pengembangan kapal modern pada masa mendatang. Sekarang ini hanya ada beberapa negara yang mampu membuat kapal dengan tiga lambung seperti Amerika Serikat dan Jerman.
Karena itu, jumlah kapal berlambung tiga ini juga masih sedikit di dunia, apalagi yang digunakan untuk kapal militer. “Kapal dengan tiga lambung ini menjadi arah pengembangan industri ke depan, dan kita sudah mampu membuatnya,” katanya. Andi menilai, Indonesia perlu mengembangkan kapal seperti ini karena selain mengikuti arah pengembangan kapal modern, kapal jenis ini juga cocok dengan kondisi perairan Indonesia.
Kapal ini memiliki stabilitas yang lebih baik dibandingkan kapal-kapal lain yang berlambung satu. “Ini sangat cocok untuk kondisi perairan dengan gelombang dan angin keras seperti yang ada di Indonesia,” ungkap dia. Meskipun merupakan salah satu kapal modern, kehadiran kapal ini bagi jajaran TNI Angkatan Laut dinilai belum cukup memberi perubahan berarti bagi perimbangan kekuatan dengan negara tetangga.
“Trimaran belum memberi perubahan apa-apa karena kapasitas minim, teknologi, dan tonase kecil,” bebernya. Karena itu, kapal ini perlu dikembangkan lagi pada masa mendatang. Andi menyebut ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian dalam pengembangan antara lain dari segi kapasitas tonase. KRI Klewang memiliki tonase yang kecil sehingga menjadi masalah tersendiri karena tak bisa mengangkut amunisi banyak untuk senjata rudal yang dimilikinya.
KRI Klewang dilengkapi peluru kendali (rudal) yang standarnya sama dengan kapal perang jenis fregate. “Hanya tonase kecil, masalah utama ada di daya angkut amunisi. Ke depan perlu dikembangkan kapal sejenis dengan kapasitas lebih besar, minimal menyerupai fregate,” tuturnya. Selain itu, pengembangan juga diharapkan menyangkut masalah teknologi yakni membuat kapal menjadi antiradar (stealth).
“Amerika Serikat sekarang sudah merancang prototipe yang stealth. Kalau yang KRI Klewang ini belum stealth, baru andalkan teknologi permukaan saja dan memiliki lambung tiga,” sebut Andi. Untuk bisa membuat kapal antiradar (stealth), dibutuhkan bahan dan teknologi khusus dalam membuatnya. Kapal antiradar berbahan titanium ringan yang proses pembuatannya didesain sedemikian rupa sehingga mampu meminimalisasi irisan radar hingga mendekati nol.
Cocok untuk Karakteristik Indonesia
Direktur PT Lundin Industry Invest Lizza Lundin dan John Lundin memaparkan,kapal ini hasil kolaborasi riset, desain, dan pengembangan antara North Sea Boats Pte Ltd/PT Lundin dan arsitek kapal LOMOCean dari Selandia Baru yang dilakukan secara intensif selama 24 bulan. “Hasil kolaborasi tersebut merepresentasikan suatu langkah maju dalam penggunaan teknologi maju di bidang pembuatan kapal perang,” kata Lizza.
Penggunaan bahan baku karbon foam sandwich untuk aplikasi kapal dalam skala yang luas seperti itu suatu hal yang belum pernah dilakukan di luar Skandinavia dan suatu representasi kemutakhiran teknologi di bidang rekayasa struktural dan produksi. Dengan kemampuan stabilitas yang sangat baik dan rancangan lambung yang dangkal, kapal ini didesain untuk berpatroli di pesisir yang panjang.
Bentuk lambung dirancang agar kapal dapat melaju dengan kecepatan yang tinggi, namun dengan tetap memperhatikan kemampuan kru atau kapal untuk beroperasi di laut curam dan pendek yang merupakan karakteristik garis pantai di kepulauan di Indonesia. Sedangkan bagian bawah garis air telah dioptimalkan untuk dapat mencapai kecepatan jelajah yang cukup jauh.
Pajang, posisi melintang dan membujur, serta kemampuan peredaman dari masing-masing lunas telah dirancang secara khusus guna daya tahan terbaik dengan menggunakan analisis slender bodydan towing tank. Desain struktural, meskipun masih memerlukan persetujuan dari Germanischer Lloyd di Hamburg Jerman, menggunakan metodologi desain yang dirancang khusus untuk geometri dari sebuah kapal berlunas tiga yang dapat memecah ombak.
Konstruksi kapal ini menawarkan beberapa keunggulan antara lain lebih ringan (karbon fiber yang telah dilaminasi memimiki tingkat kepadatan separuh lebih rendah daripada alumunium) dan efisien dalam biaya perawatan (karbon komposit tidak dapat berkarat dan memiliki batas kelelahan yang tinggi). Kapal tersebut juga mempunyai kemampuan tidak terdeteksi oleh radar karena bentuk panel yang benar-benar datar yang didapat sebab tidak ada distorsi selama proses perakitan, tingkat keakuratan geometris yang sangat tinggi, tidak mengandung unsur magnet, tingkat deteksi panas,dan suara yang rendah.
Untuk tenaga dan sistem propulsi,kapal ini menggunakan beberapa mesin diesel MAN V 12 dan waterjet MJP 550, yang mana terletak di lunas tengah dan juga di masing-masing lunas kiri dan kanan, guna menghasilkan tenaga pendorong yang maksimum dan kemampuan bermanuver yang baik. “Ruang akomodasi disediakan untuk 29 orang kru kapal pada tiga lantai dek termasuk anjungan kapal dan ruang kendali, juga disediakan fasilitas dan peralatan termasuk kapal rigid inflatable boat sepanjang 11 meter yang dapat dipergunakan untuk penerjunan pasukan khusus,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, KRI Klewang dapat dipersenjatai dengan berbagai tipe/ sistem rudal, termasuk Tipe C705 (up to 8), RBS15, Penguin, atau Exocet, dan senjata/ kanon 40 – 57 mm, serta Close in Weapon System (CIWS). Sistem persenjataan kapal ini akan disuplai secara turn key oleh CSIC dan CPMIEC dari China, yang mana sistem tersebut akan meliputi rapid fire CIWS, combat control, dan sistem rudal. Namun, konfigurasi persenjataan seperti apa yang akan digunakan masih dirahasiakan.
Tapi, senjata atau rudal ini dapat ditempatkan di bagian tertinggi di atas dek sehingga memberikan kemampuan penglihatan dan penembakan yang baik. Sensor juga dapat ditempatkan di bagian yang sama. Semua hal tersebut tidak akan mengurangi stabilitas kapal ini. Kapal itu akan diselesaikan secara sepenuhnya setelah peluncuran dan akan diikuti dengan uji coba laut dan training yang intensif sebelum dioperasionalkan pada 2013. “Uji coba itu kira-kira selama sebulan dengan di dalamnya terdapat 27 kru dari pasukan AL,”katanya. ● (p juliatmoko / fefy dwi haryanto)(SINDO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.