Untuk mendandani sang macan, memang bukan perkara mudah. Segenap upaya dikerahkan jajaran TNI-AD mulai dari Pussenkav, Bengpuspalad, hingga kalangan sipil. Desain corak monster lapis baja ini sendiri merupakan karya dari kalangan sipil. Hal ini membuktikan keterbukaan dari TNI-AD untuk merangkul semua golongan demi kemajuan pertahanan dalam negeri. Sementara proses pengecatan dilakukan oleh Bengpuspalad, dan dilakukan disebuah tempat yang dirahasiakan dengan supervisi dari Pussenkav. Tidak seperti kamuflase Anoa, perpaduan kamuflase kali ini menggunakan 2 warna saja, seperti kamuflase helikopter Nbell-412. ARC sendiri mengikuti detik demi detik proses pengecatan.
Pengecatan awal dilakukan pada Rabu 25 september, dengan melaburkan cat dasar warna hitam ke track link. Sementara warna hijau dikuaskan ke bagian-bagian yang berkarat. Di hari berikutnya, proses pengecatan sempat mengalami sedikit kendala lantaran cat untuk corak belum juga tiba. Alhasil, waktu pun dimanfaatkan untuk menyemprot debu di seluruh tubuh tank.
Ketika cat tiba, para kru dari Bengpuspalad dan Pussenkav segera bekerja. Tak peduli siang-malam, pengecatan terus dilakukan demi mengejar target deadline pada hari Jumat 27 September. Namun demikian, perlu dicatat, pengecatan saat ini masih belum sempurna. Meski kamuflase 2 warna sudah ditetapkan, corak dan alur masih belum sempurna. Akan tetapi, kamuflase ini cukup memberikan gambaran bagaimana cantiknya sang Macan nantinya.
Selain Leopard 2A4, ranpur Marder juga terkena sentuhan yang sama. Dan inilah dia, sang Macan dan Tupai pohon dengan tampilan barunya.
bentuknya.. Mak nyoozzz
BalasHapusblakangnya di tulisin "SEGA" SENGGOL GADJOL
MBT MALON DI JAMIN LARI SAMBIL NYINCING ROK MINI.
Wkwkwkwk
salam mas banas pati ............... Setelah leopard kira kira apa lagi ya,...untuk TNI AD ..?
BalasHapusKomen baie2040 28 September 2013
BalasHapus18.47 kok tampak gak cerdas banget, omongannya gak intelek & bodoh banget. Tampak sekali tidak ngerti IPTEK, sepertinya gak pernah makan sekolahan, omongnya asal njeplak tanpa dasar analisa.
Omong besar tapi gak mutu... Ngomong kaya gitu kok gak malu...
Payah...
sudah biasa ada beda pendapat......yang pasti sebelum TNI beli leopard, semua sudah ada study kelayakan, dan sudah diperhitungkan dengan baik,........... Semoga renstra II ( 2015 - 2019 ) ada penambahan lagi 100 MBT leopard generasi Neo .................. Karena untuk panser, tank ringan, tank menengah indonesia sudah bisa bikin sendiri ................. BRAVO TNI
BalasHapus