Jakarta - Hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kedatangan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Dalam pertemuan, SBY mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kerjasama di segala bidang.
SBY mengatakan, total perdagangan Indonesia-Belanda di 2012 sudah mencapai lebih dari US$ 5 miliar, sedangkan investasi lebih dari US$ 1 miliar. Menurut SBY, ekonomi Belanda cukup kuat dan bertahan dari krisis Eropa.
"Saya dan para Menteri bersepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, yang nyata-nyata berjalan baik akan kami jaga dan tingkatkan, sementara kami sepakat untuk mencari peluang-peluang baru di berbagai bidang," kata SBY dalam jumpa pers bersama PM Rutte di Istana Negara, Rabu (21/11/2013).
Usulan kerjasama yang ditawarkan Indonesia ke Belanda adalah di bidang perdagangan dan investasi; pengelolaan air dan pengendalian banjir; pembangunan infrastruktur dan logistik; pertanian dan pendidikan. "Kita juga ingin meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata, di bidang kesehatan pertahanan utamanya industri pertahanan, di bidang energi, di bidang science dan teknologi dan kerjasama tiga pihak, Indonesia, Belanda, dan negara yang lain," papar SBY.
Sementara PM Rutte mengatakan, Indonesia memiliki peran penting di kawasan ASEAN dan di tingkat global. "Belanda ingin memanfaatkan peluang ini dan banyak yang ingin kita berikan kepada Indonesia," ujar Rutte.
Rutte menyatakan keinginan Belanda untuk belajar dari Indonesia, terutama di bidang pertanian dan pengelolaan air.
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, banyak kerjasama yang bisa digarap oleh Indonesia dan Belanda. Hatta mengatakan, Belanda bisa menjadi pintu masuk produk sawit Indonesia ke Eropa.
"Jadi memang menurut saya penting untuk menggoalkan sawit kita terutama di Eropa, sehingga kita mengharapkan belanja untuk bersama-sama kita dalam join riset bahwa sawit ini ya enviromentaly good (ramah lingkungan), hal-hal seperti itu penting tentunya karena Belanda punya kepentingan juga, ekspor CPO kita terbesar juga melalui Rotterdam," kata Hatta.(dnl/dru)
SBY mengatakan, total perdagangan Indonesia-Belanda di 2012 sudah mencapai lebih dari US$ 5 miliar, sedangkan investasi lebih dari US$ 1 miliar. Menurut SBY, ekonomi Belanda cukup kuat dan bertahan dari krisis Eropa.
"Saya dan para Menteri bersepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, yang nyata-nyata berjalan baik akan kami jaga dan tingkatkan, sementara kami sepakat untuk mencari peluang-peluang baru di berbagai bidang," kata SBY dalam jumpa pers bersama PM Rutte di Istana Negara, Rabu (21/11/2013).
Usulan kerjasama yang ditawarkan Indonesia ke Belanda adalah di bidang perdagangan dan investasi; pengelolaan air dan pengendalian banjir; pembangunan infrastruktur dan logistik; pertanian dan pendidikan. "Kita juga ingin meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata, di bidang kesehatan pertahanan utamanya industri pertahanan, di bidang energi, di bidang science dan teknologi dan kerjasama tiga pihak, Indonesia, Belanda, dan negara yang lain," papar SBY.
Sementara PM Rutte mengatakan, Indonesia memiliki peran penting di kawasan ASEAN dan di tingkat global. "Belanda ingin memanfaatkan peluang ini dan banyak yang ingin kita berikan kepada Indonesia," ujar Rutte.
Rutte menyatakan keinginan Belanda untuk belajar dari Indonesia, terutama di bidang pertanian dan pengelolaan air.
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, banyak kerjasama yang bisa digarap oleh Indonesia dan Belanda. Hatta mengatakan, Belanda bisa menjadi pintu masuk produk sawit Indonesia ke Eropa.
"Jadi memang menurut saya penting untuk menggoalkan sawit kita terutama di Eropa, sehingga kita mengharapkan belanja untuk bersama-sama kita dalam join riset bahwa sawit ini ya enviromentaly good (ramah lingkungan), hal-hal seperti itu penting tentunya karena Belanda punya kepentingan juga, ekspor CPO kita terbesar juga melalui Rotterdam," kata Hatta.(dnl/dru)
♞ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.