Tugas utama pasukan ini adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, serta mempersiapkan operasi perebutan pantai dan pendaratan kekuatan amfibi.
Kopaska didirikan pada 31 Maret 1962 pada masa Presiden Sukarno dengan tujuan mendukung kampanye militer di Irian Jaya (sekarang Papua). Saat ini Kopaska terdiri atas dua grup, yakni wilayah Barat dan Timur. Koordinasi terhadap dua grup Kopaska dipegang Komando Armada RI masing-masing wilayah.
Masing-masing grup dipimpin oleh kolonel yang membawahi enam detasemen, yakni :
☆ Detasemen 1 Sabotase/Anti-Sabotase (Teror).
☆ Detasemen 2 Operasi Khusus.
☆ Detasemen 3 Combat SAR.
☆ Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut.
☆ Detasemen 5 Underwater Demolition.
☆ Detasemen 6 Special Boat Units.
Operasi pasukan elite ini adalah:
Operasi Amphibi: Beach Reconnaissance, Post Reconnaissance, Beach Clearing, dan Surob (Surf Observation).
Operasi Khusus: Sabotase / Anti-Sabotase (teror), Clandestine, Combat SAR, Mine Clearance, dan Send and Pick-Up Agent.
Operasi Tambahan: PAM VIP VVIP & Vital Object, Underwater Survey, SAR, Underwater Salvage, dan Factual Information Gathering.
Setiap tahun Kopaska menggelar latihan bersama dengan pasukan elite Amerika Serikat US Navy Seal. Bahkan beberapa anggota Kopaska juga mengenakan brevet Navy Seal.
Sedangkan di dalam negeri, pasukan ini kerap berlatih bersama dengan Kopassus TNI AD, Kopaskhas TNI AU, dan Densus 88 dalam rangka penanggulangan teror.
♞ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.