Persenjataan TNI Modern Tapi Gudangnya Sudah Lapuk
Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, menegaskan Dewan akan meminta TNI untuk memperbaiki atau merenovasi seluruh gudang senjata dan amunisi milik semua angkatan di TNI karena sudah terlalu tua (lapuk).
"Faktanya gudang persenjataan milik TNI usianya sudah sangat tua dan tidak kondusif lagi untuk penyimpanan amunisi," kata Mahfudz di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Sebelumnya Rabu (6/3/2014), puluhan orang terluka dan seorang meninggal akibat ledakan gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska), milik TNI-AL di Pondok Dayung, Jakarta Utara.
Menurut Mahfudz gudang persenjataan milik TNI yang sudah berusia tua tidak sebanding dengan modernisasi persenjataan TNI.
"Banyak persenjataan baru butuh pemeliharaan dan perawatan khusus yang tidak memungkinkan disimpan di gudang-gudang tua," kata Mahfudz.
Politisi PKS ini mengusulkan pergudangan senjata milik TNI direlokasi ke tempat yang aman dan jauh dari perumahan penduduk.
"Kita pikirkan menambah anggaran untuk itu," kata dia.
Cegah Ledakan Susulan, Gudang Amunisi Pasukan Katak Kini Direndam Air
Ledakan gudang amunisi Pasukan Katak di Pondok Dayung, Jakarta Utara, membuat satu prajurit tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Apa langkah TNI Angkatan Laut agar tak ada ledakan susulan?
"Salah satunya kita adakan perendaman, titik di mana terjadi ledakan kita genangi air, penggenangan memastikan situasi ini akan mendingin," kata Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Surapati saat dihubungi via telepon, Kamis (6/3/2014).
Total ada 10 bangunan di markas Korps Pasukan Katak Pondok Dayung yang rusak. Semua terkena dampak ledakan yang hebat karena di dalam gudang ada bahan peledak berupa TNT hingga amunisi peluru dan senjata.
Seorang pengguna akun twitter @Saimando134 sempat memajang foto-foto dari pulau tersebut. Gambar diambil dari bangunan yang berjarak 100 meter dari gudang amunisi. Dia mengaku mendapat foto dari rekannya di TNI AL.
Tampak kerusakan cukup parah di beberapa bangunan. Ada yang bagian kacanya hancur hingga plafon yang runtuh. Hingga kini, TNI AL masih menutup akses ke lokasi kejadian, termasuk tempat ledakan.
Penampakan Gudang Amunisi Pasukan Katak dari Satelit
Akses menuju markas pasukan katak Pondok Dayung, Jakarta Utara, hingga kini masih ditutup.
Tak ada yang boleh masuk kecuali tim penyidik polisi dan TNI Angkatan Laut. Bagi yang penasaran soal lokasi persis ledakan, hanya bisa mengakses dari citra satelit.
Lewat fasilitas google earth, detikcom menelusuri titik gudang amunisi yang meledak pukul 09.21 WIB, Rabu (5/3/2014) kemarin.
Ada sejumlah bangunan di pulau itu, mulai dari gedung serba guna, perkantoran hingga fasilitas olahraga.
Seorang staf penerangan TNI AL sempat menunjukkan denah pulau tersebut. Dia memastikan gudang amunisi terletak tak jauh dari lapangan sepakbola. Bangunannya kecil dan terapit area perkantoran.
Menurut staf tersebut, ruang amunisi terdiri dari dua lantai dan memiliki basement. Nah, di basement itulah terdapat senjata dan bahan peledak. Sumber ledakan diduga kuat dari tempat tersebut.
Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Surapati sebelumnya mengatakan, sebelum ledakan ada pemeriksaan rutin di basement tersebut. Namun tiba-tiba sekitar pukul 09.20 WIB asap mengepul dari dalam ruangan dan ledakan terjadi tak lama kemudian.
Dugaan sementara, asap hitam muncul karena korsleting listrik. Ledakan kuat hingga menimbulkan korban dipicu oleh TNT yang ada di bagian terpisah ruangan basement. Pihak TNI AL menegaskan tak ada mortir di ruangan tersebut.
"Faktanya gudang persenjataan milik TNI usianya sudah sangat tua dan tidak kondusif lagi untuk penyimpanan amunisi," kata Mahfudz di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Sebelumnya Rabu (6/3/2014), puluhan orang terluka dan seorang meninggal akibat ledakan gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska), milik TNI-AL di Pondok Dayung, Jakarta Utara.
Menurut Mahfudz gudang persenjataan milik TNI yang sudah berusia tua tidak sebanding dengan modernisasi persenjataan TNI.
"Banyak persenjataan baru butuh pemeliharaan dan perawatan khusus yang tidak memungkinkan disimpan di gudang-gudang tua," kata Mahfudz.
Politisi PKS ini mengusulkan pergudangan senjata milik TNI direlokasi ke tempat yang aman dan jauh dari perumahan penduduk.
"Kita pikirkan menambah anggaran untuk itu," kata dia.
Cegah Ledakan Susulan, Gudang Amunisi Pasukan Katak Kini Direndam Air
Ledakan gudang amunisi Pasukan Katak di Pondok Dayung, Jakarta Utara, membuat satu prajurit tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Apa langkah TNI Angkatan Laut agar tak ada ledakan susulan?
"Salah satunya kita adakan perendaman, titik di mana terjadi ledakan kita genangi air, penggenangan memastikan situasi ini akan mendingin," kata Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Surapati saat dihubungi via telepon, Kamis (6/3/2014).
Total ada 10 bangunan di markas Korps Pasukan Katak Pondok Dayung yang rusak. Semua terkena dampak ledakan yang hebat karena di dalam gudang ada bahan peledak berupa TNT hingga amunisi peluru dan senjata.
Seorang pengguna akun twitter @Saimando134 sempat memajang foto-foto dari pulau tersebut. Gambar diambil dari bangunan yang berjarak 100 meter dari gudang amunisi. Dia mengaku mendapat foto dari rekannya di TNI AL.
Tampak kerusakan cukup parah di beberapa bangunan. Ada yang bagian kacanya hancur hingga plafon yang runtuh. Hingga kini, TNI AL masih menutup akses ke lokasi kejadian, termasuk tempat ledakan.
Penampakan Gudang Amunisi Pasukan Katak dari Satelit
Akses menuju markas pasukan katak Pondok Dayung, Jakarta Utara, hingga kini masih ditutup.
Tak ada yang boleh masuk kecuali tim penyidik polisi dan TNI Angkatan Laut. Bagi yang penasaran soal lokasi persis ledakan, hanya bisa mengakses dari citra satelit.
Lewat fasilitas google earth, detikcom menelusuri titik gudang amunisi yang meledak pukul 09.21 WIB, Rabu (5/3/2014) kemarin.
Ada sejumlah bangunan di pulau itu, mulai dari gedung serba guna, perkantoran hingga fasilitas olahraga.
Seorang staf penerangan TNI AL sempat menunjukkan denah pulau tersebut. Dia memastikan gudang amunisi terletak tak jauh dari lapangan sepakbola. Bangunannya kecil dan terapit area perkantoran.
Menurut staf tersebut, ruang amunisi terdiri dari dua lantai dan memiliki basement. Nah, di basement itulah terdapat senjata dan bahan peledak. Sumber ledakan diduga kuat dari tempat tersebut.
Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Surapati sebelumnya mengatakan, sebelum ledakan ada pemeriksaan rutin di basement tersebut. Namun tiba-tiba sekitar pukul 09.20 WIB asap mengepul dari dalam ruangan dan ledakan terjadi tak lama kemudian.
Dugaan sementara, asap hitam muncul karena korsleting listrik. Ledakan kuat hingga menimbulkan korban dipicu oleh TNT yang ada di bagian terpisah ruangan basement. Pihak TNI AL menegaskan tak ada mortir di ruangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.