800 anggota pasukan Yonif Linud 431/Kostrad daerah operasi perbatasan RI - Papua Nugini mengikuti upacara penyambutan di Pelabuhan Peti Kemas Soekarno Hatta, Makassar, Senin (6/8). Pasukan ini kembali setelah bertugas selama 12 bulan di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini. TEMPO/Fahmi Ali
Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal M. Fuad Basya mengatakan, dalam enam bulan terakhir, sedikitnya 40 senjata api milik TNI dan Polri hilang di Papua. "Dari 40-an pucuk, ada yang organik dan nonorganik milik TNI dan Polri," kata Fuad kepada wartawan di kediaman musikus Iwan Fals, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 9 Agustus 2014.
Menurut Fuad, senjata tersebut hilang ketika prajurit yang membawanya sedang bertugas di Bumi Cendrawasih. Senjata tersebut sebagian besar hilang saat terjadi kontak senjata antara TNI-Polri dan Organisasi Papua Merdeka.
Namun tak selalu senjata api milik TNI dan Polri yang jadi jarahan. Anggota TNI juga beberapa kali berhasil merampas senjata api milik OPM. Perampasan tersebut terjadi ketika anggota TNI berhasil melumpuhkan anggota OPM dalam kontak senjata.
Sampai saat ini, TNI terus membantu Polri mengamankan daerah Papua. Terakhir, kontak senjata antara pasukan gabungan TNI-Polri dan OPM terjadi pada Jumat, 1 Agustus lalu, di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya. Dalam baku tembak tersebut, dua personel TNI terluka dan lima anggota OPM tewas.
Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal M. Fuad Basya mengatakan, dalam enam bulan terakhir, sedikitnya 40 senjata api milik TNI dan Polri hilang di Papua. "Dari 40-an pucuk, ada yang organik dan nonorganik milik TNI dan Polri," kata Fuad kepada wartawan di kediaman musikus Iwan Fals, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 9 Agustus 2014.
Menurut Fuad, senjata tersebut hilang ketika prajurit yang membawanya sedang bertugas di Bumi Cendrawasih. Senjata tersebut sebagian besar hilang saat terjadi kontak senjata antara TNI-Polri dan Organisasi Papua Merdeka.
Namun tak selalu senjata api milik TNI dan Polri yang jadi jarahan. Anggota TNI juga beberapa kali berhasil merampas senjata api milik OPM. Perampasan tersebut terjadi ketika anggota TNI berhasil melumpuhkan anggota OPM dalam kontak senjata.
Sampai saat ini, TNI terus membantu Polri mengamankan daerah Papua. Terakhir, kontak senjata antara pasukan gabungan TNI-Polri dan OPM terjadi pada Jumat, 1 Agustus lalu, di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya. Dalam baku tembak tersebut, dua personel TNI terluka dan lima anggota OPM tewas.
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.