Sistem pertahanan udara jarak jauh S-300VM pada Pameran MAKS 2013 [PA Photos]
Mesir telah menandatangani perjanjian pembelian sistem pertahanan udara jarak jauh S-300VM dengan harga 500 juta USD dari Rusia, ungkap harian bisnis Rusia, Vedomosti pada 23 September, yang mengutip pejabat industri pertahanan Rusia dan sumber dari Rosoboronexport.
Laporan Vedomosti muncul setelah surat kabar Fontanka St Petersburg melansir pada 11 September bahwa pabrik yang berada di kota Kirov ini akan membangun 22 kendaraan yang digunakan untuk sistem S-300VM bagi pelanggan asing tak dikenal. Harian itu menerbitkan foto-foto yang menunjukkan salah satu kendaraan dicat dengan warna gurun, meskipun yang lain dicat hijau. GM-830 chassis hanya digunakan untuk membawa seri S-300V.
Alexander Fomin, kepala Badan Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknik Militer, menyatakan belum ada kontrak final namun Kairo dan Moskow telah mencapai kesepakatan awal untuk kesepakatan 3.5 miliar alat pertahanan.
Meski Fomin tidak memberikan rincian dari kesepakatan itu, para pejabat Mesir sebelumnya mengatakan tertarik untuk mendapatkan alutsista dan pesawat dari Rusia. Militer Mesir telah mengoperasikan 2K12 Kub buatan Rusia/soviet, S-125 Pechora-2M, Buk-M1-2 dan sistem pertahanan udara Tor-M1, tetapi tidak memiliki sistem rudal pertahanan jarak jauh permukaan-ke-udara (SAM).
S-300VM yang juga dikenal sebagai Antey-2500, adalah versi ekspor dari keluarga sistem pertahanan udara yang dikembangkan secara paralel dengan seri S-300P. Sistem ini dapat menggunakan dua rudal yang berbeda, satu untuk mencegat rudal balistik jarak menengah, yang lainnya untuk mencegat pesawat tempur.
Produsen S-300VM mengatakan sistem pertahanan Almaz Antey, dapat menghancurkan semua jenis pesawat, termasuk pesawat yang memiliki radar cross section sangat rendah, rudal jelajah, dan rudal balistik dan taktis jarak menengah. S-300VM dapat menyergap hingga empat target sekaligus, untuk jangkauan maksimum 200 km dan ketinggian 25.000 m.
Namun, S-300VM belum dijual seperti halnya seri S-300P, yang mana hanya Venezuela yang diketahui telah menjadi pelanggan ekspor.[JKGR]
Mesir telah menandatangani perjanjian pembelian sistem pertahanan udara jarak jauh S-300VM dengan harga 500 juta USD dari Rusia, ungkap harian bisnis Rusia, Vedomosti pada 23 September, yang mengutip pejabat industri pertahanan Rusia dan sumber dari Rosoboronexport.
Laporan Vedomosti muncul setelah surat kabar Fontanka St Petersburg melansir pada 11 September bahwa pabrik yang berada di kota Kirov ini akan membangun 22 kendaraan yang digunakan untuk sistem S-300VM bagi pelanggan asing tak dikenal. Harian itu menerbitkan foto-foto yang menunjukkan salah satu kendaraan dicat dengan warna gurun, meskipun yang lain dicat hijau. GM-830 chassis hanya digunakan untuk membawa seri S-300V.
Alexander Fomin, kepala Badan Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknik Militer, menyatakan belum ada kontrak final namun Kairo dan Moskow telah mencapai kesepakatan awal untuk kesepakatan 3.5 miliar alat pertahanan.
Meski Fomin tidak memberikan rincian dari kesepakatan itu, para pejabat Mesir sebelumnya mengatakan tertarik untuk mendapatkan alutsista dan pesawat dari Rusia. Militer Mesir telah mengoperasikan 2K12 Kub buatan Rusia/soviet, S-125 Pechora-2M, Buk-M1-2 dan sistem pertahanan udara Tor-M1, tetapi tidak memiliki sistem rudal pertahanan jarak jauh permukaan-ke-udara (SAM).
S-300VM yang juga dikenal sebagai Antey-2500, adalah versi ekspor dari keluarga sistem pertahanan udara yang dikembangkan secara paralel dengan seri S-300P. Sistem ini dapat menggunakan dua rudal yang berbeda, satu untuk mencegat rudal balistik jarak menengah, yang lainnya untuk mencegat pesawat tempur.
Produsen S-300VM mengatakan sistem pertahanan Almaz Antey, dapat menghancurkan semua jenis pesawat, termasuk pesawat yang memiliki radar cross section sangat rendah, rudal jelajah, dan rudal balistik dan taktis jarak menengah. S-300VM dapat menyergap hingga empat target sekaligus, untuk jangkauan maksimum 200 km dan ketinggian 25.000 m.
Namun, S-300VM belum dijual seperti halnya seri S-300P, yang mana hanya Venezuela yang diketahui telah menjadi pelanggan ekspor.[JKGR]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.