Lockheed Martin - Royal Australian Air Force F-35A Joint Strike Fighter
Pesawat tempur Lockheed Martin F-35A Lightning II Joint Strike Fighter pertama Australia memulai penerbangan perdananya pada 29 September 2014, dilaporkan laman Global Aviation Report. Ini sebagai tonggak bersejarah program F-35 Angkatan Udara Australia.
Kepala pilot tes F-35 Lockheed Martin, Alan Norman, menerbangkan pesawat tersebut dalam penerbangan sortie selama dua jam untuk memeriksa fungsi pesawat.
F-35 pertama Australia yang diberi kode sebagai AU-1 ini dijadwalkan akan dikirimkan ke Angkatan Udara Australia pada akhir tahun ini untuk ditugaskan di Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona. Sebagaimana negara-negara mitra program F-35 lainnya, Australia juga akan menggunakan F-35A pertama ini sebagai pesawat pelatihan pilot.
F-35 Lightning II akan secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur udara Angkatan Udara Australia, sekaligus memberikan manfaat besar bagi industri kedirgantaraan Australia. Yang mana diketahui, dalam program F-35 ini, industri kedirgantaraan Australia telah mendapatkan kontrak lebih dari USD 412 juta untuk menyuplai beberapa komponen F-35.
F-35 Lightning II dinilai sebagai pesawat tempur paling cerdas di planet ini, yang dirancang untuk menyerang musuh di udara dan di tanah tanpa terdeteksi oleh radar. Amerika Serikat dan sekutunya telah berinvestasi dan bekerjasama untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima ini. Menurut AS, F-35 akan menjadi pesawat multiperan internasional sebagai landasan keamanan global di abad ke 21.
Seperti yang diketahui, Australia telah memesan 72 F-35A (varian konvensional) disamping rencana pesanan tambahan 28 unit lagi. Pesawat-pesawat siluman ini rencananya akan mulai dioperasikan secara penuh oleh Angkatan Udara Australia pada tahun 2020, menggantikan F/A-18 Super Hornet.
Selain itu, pada Mei lalu, Perdana Menteri Tony Abbott juga menyatakan tengah mempertimbangkan pembelian F-35B yaitu varian lepas landas pendek dan mendarat vertikal. Jika jadi, F-35B yang harganya lebih mahal 20% dari F-35A ini akan dioperasikan oleh Angkatan Laut Australia pada kapal LHD Kelas Canberra yang akan bertugas pada 2016 nanti.
Pesawat tempur Lockheed Martin F-35A Lightning II Joint Strike Fighter pertama Australia memulai penerbangan perdananya pada 29 September 2014, dilaporkan laman Global Aviation Report. Ini sebagai tonggak bersejarah program F-35 Angkatan Udara Australia.
Kepala pilot tes F-35 Lockheed Martin, Alan Norman, menerbangkan pesawat tersebut dalam penerbangan sortie selama dua jam untuk memeriksa fungsi pesawat.
F-35 pertama Australia yang diberi kode sebagai AU-1 ini dijadwalkan akan dikirimkan ke Angkatan Udara Australia pada akhir tahun ini untuk ditugaskan di Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona. Sebagaimana negara-negara mitra program F-35 lainnya, Australia juga akan menggunakan F-35A pertama ini sebagai pesawat pelatihan pilot.
F-35 Lightning II akan secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur udara Angkatan Udara Australia, sekaligus memberikan manfaat besar bagi industri kedirgantaraan Australia. Yang mana diketahui, dalam program F-35 ini, industri kedirgantaraan Australia telah mendapatkan kontrak lebih dari USD 412 juta untuk menyuplai beberapa komponen F-35.
F-35 Lightning II dinilai sebagai pesawat tempur paling cerdas di planet ini, yang dirancang untuk menyerang musuh di udara dan di tanah tanpa terdeteksi oleh radar. Amerika Serikat dan sekutunya telah berinvestasi dan bekerjasama untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima ini. Menurut AS, F-35 akan menjadi pesawat multiperan internasional sebagai landasan keamanan global di abad ke 21.
Seperti yang diketahui, Australia telah memesan 72 F-35A (varian konvensional) disamping rencana pesanan tambahan 28 unit lagi. Pesawat-pesawat siluman ini rencananya akan mulai dioperasikan secara penuh oleh Angkatan Udara Australia pada tahun 2020, menggantikan F/A-18 Super Hornet.
Selain itu, pada Mei lalu, Perdana Menteri Tony Abbott juga menyatakan tengah mempertimbangkan pembelian F-35B yaitu varian lepas landas pendek dan mendarat vertikal. Jika jadi, F-35B yang harganya lebih mahal 20% dari F-35A ini akan dioperasikan oleh Angkatan Laut Australia pada kapal LHD Kelas Canberra yang akan bertugas pada 2016 nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.