Indodefence 2014 (TNI AD)
Presiden Joko Widodo ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Meski begitu, alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Indonesia masih belum memadai. Untuk itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menargetkan untuk menambah kekuatan alutsista di bidang kemaritiman.
"Sementara ya masih memadai tapi belum cukup. Kita akan tingkatkan terus. Masih 70%," ujar Ryamizard dalam acara Indo Defence 2014 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakpus, Rabu (5/11/2014).
Jenderal purnawirawan tersebut pun menargetkan untuk memenuhi 90 persen alutsista kemaritiman dari standar minimum essential forces (MEF). Ryamizard berjanji untuk bekerja keras mencapai target tersebut.
"Kita akan kerja keras lagi paling tidak sampai 90% lah," kata mantan KSAD itu.
Pameran industri alat pertahanan berskala internasional ini dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain meningkatkan pertahanan alutsista, JK menyebut industri kemaritiman nasional juga diperlukan untuk mendukung perekonomian.
"Apabila kekayaan alam tanpa kemampuan industri maritim tak bisa dijalankan sebaik-baiknya. Ini bukan untuk pertahanan saja, tapi juga untuk memajukan bangsa dan memanfaatkan demi perekonomian bangsa, membuka lapangan kerja," tutur JK.
Presiden Joko Widodo ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Meski begitu, alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Indonesia masih belum memadai. Untuk itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menargetkan untuk menambah kekuatan alutsista di bidang kemaritiman.
"Sementara ya masih memadai tapi belum cukup. Kita akan tingkatkan terus. Masih 70%," ujar Ryamizard dalam acara Indo Defence 2014 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakpus, Rabu (5/11/2014).
Jenderal purnawirawan tersebut pun menargetkan untuk memenuhi 90 persen alutsista kemaritiman dari standar minimum essential forces (MEF). Ryamizard berjanji untuk bekerja keras mencapai target tersebut.
"Kita akan kerja keras lagi paling tidak sampai 90% lah," kata mantan KSAD itu.
Pameran industri alat pertahanan berskala internasional ini dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain meningkatkan pertahanan alutsista, JK menyebut industri kemaritiman nasional juga diperlukan untuk mendukung perekonomian.
"Apabila kekayaan alam tanpa kemampuan industri maritim tak bisa dijalankan sebaik-baiknya. Ini bukan untuk pertahanan saja, tapi juga untuk memajukan bangsa dan memanfaatkan demi perekonomian bangsa, membuka lapangan kerja," tutur JK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.