Disuplai Hanwha ThalesHanwhaThales AESA radar (HanwhaThales) ☆
Militer Korea Selatan Rabu, 20/4/2016 memilih Hanwha Thales sebagai mitra prioritas dalam pengembangan radar canggih untuk proyek jet tempur KFX, kata para pejabat Korea Selatan.
Menurut anggota Defense Acquisition Program Administration/ DAPA, lembaga negara untuk Pembangunan Pertahanan ini memilih pemasok lokal Hanwha Group, sebagai pemenang lelang untuk radar Active Electronically Scanned Array / AESA. Radar ini akan digunakan untuk proyek Korea Fighter Experimental, atau KF-X.
Sinyal dari radar AESA akan tersebar di band frekuensi sehingga sulit dideteksi. Hal ini memungkinkan pesawat untuk tetap tersembunyi saat mengirim sinyal radar.
Hanwha Thales mengalahkan saingannya LIG Nex1 Co, yang juga telah berlomba untuk mendapatkan tempat dan sekarang antri untuk negosiasi berikutnya.
Negosiasi DAPA dengan Hanwha Thales dan dijadwalkan untuk menandai kesepakatan pada bulan Juni 2016.
“Kapasitas kemampuan teknologi dan efisiensi biaya menjadi dua kategori utama dalam memilih mitra negosiasi yang menjadi prioritas, termasuk urusan keamanan dan dapat melakukan kerjasama dengan industri lokal Korea selatan untuk skala kecil dan menengah,” kata seorang pejabat ADD.
Dia mengatakan LIG Nex1 Co, dianggap calon yang lebih menonjol, tapi memiliki biaya yang relatif lebih mahal dari rivalnya.
Proyek jet dalam negeri ini berupaya menghasilkan 120 jet tempur dengan teknologi dalam negeri dengan anggaran 1,8 triliun won atau USD 1,6 miliar.
Keputusan itu dibuat pada Defense Acquisition Program Executive Committee ke-94 yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Han Min-koo.
Pada pertemuan tersebut, para pejabat juga memutuskan mengalokasikan dana 1,1 triliun won untuk proyek peluru kendali anti-tank, bernama “Hyeongung” atau “Raybolt,” selama tujuh tahun ke depan. [Koreaherald.com]
Militer Korea Selatan Rabu, 20/4/2016 memilih Hanwha Thales sebagai mitra prioritas dalam pengembangan radar canggih untuk proyek jet tempur KFX, kata para pejabat Korea Selatan.
Menurut anggota Defense Acquisition Program Administration/ DAPA, lembaga negara untuk Pembangunan Pertahanan ini memilih pemasok lokal Hanwha Group, sebagai pemenang lelang untuk radar Active Electronically Scanned Array / AESA. Radar ini akan digunakan untuk proyek Korea Fighter Experimental, atau KF-X.
Sinyal dari radar AESA akan tersebar di band frekuensi sehingga sulit dideteksi. Hal ini memungkinkan pesawat untuk tetap tersembunyi saat mengirim sinyal radar.
Hanwha Thales mengalahkan saingannya LIG Nex1 Co, yang juga telah berlomba untuk mendapatkan tempat dan sekarang antri untuk negosiasi berikutnya.
Negosiasi DAPA dengan Hanwha Thales dan dijadwalkan untuk menandai kesepakatan pada bulan Juni 2016.
“Kapasitas kemampuan teknologi dan efisiensi biaya menjadi dua kategori utama dalam memilih mitra negosiasi yang menjadi prioritas, termasuk urusan keamanan dan dapat melakukan kerjasama dengan industri lokal Korea selatan untuk skala kecil dan menengah,” kata seorang pejabat ADD.
Dia mengatakan LIG Nex1 Co, dianggap calon yang lebih menonjol, tapi memiliki biaya yang relatif lebih mahal dari rivalnya.
Proyek jet dalam negeri ini berupaya menghasilkan 120 jet tempur dengan teknologi dalam negeri dengan anggaran 1,8 triliun won atau USD 1,6 miliar.
Keputusan itu dibuat pada Defense Acquisition Program Executive Committee ke-94 yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Han Min-koo.
Pada pertemuan tersebut, para pejabat juga memutuskan mengalokasikan dana 1,1 triliun won untuk proyek peluru kendali anti-tank, bernama “Hyeongung” atau “Raybolt,” selama tujuh tahun ke depan. [Koreaherald.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.