Jadi 'Pulau Kapal Induk' (dok.Puspen TNI)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengunjungi Pulau Morotai di Maluku. Gatot melihat Morotai dan pulau-pulau terluar guna melakukan penguatan kehadiran TNI di kawasan itu.
Dalam siaran pers Puspen TNI, Rabu (20/4/2016), yang akan dilakukan oleh TNI adalah menjaga berbagai kemungkinan ancaman yang datang. Dan menghadapi ancaman itu, tidak perlu membuat kapal induk tetapi pulau-pulau yang ada, dijadikan kapal induk.
Hasil temuan inilah yang menurut Panglima TNI akan dijadikan evaluasi untuk menambah kekuatan di daerah perbatasan. TNI akan menambah jumlah dan kemampuan personel di daerah perbatasan. Sarana dan prasarana juga akan ditambah. Untuk itu, sebagai langkah awal, TNI akan segera meningkatkan gelar kekuatan dan kemampuan serta evaluasi di daerah-daerah tersebut.
Dalam kunjungan ini selain Jenderal Gatot, hadir juga Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI Laksda TNI Agung Pramono, Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Di Morotai, Panglima juga meninjau Lanud Leo Wattimena dan bekas Dermaga Kapal Perang Sekutu pada Perang Dunia II. Kunjungan Panglima TNI ke Pulau Morotai tersebut sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yaitu dalam rangka penguatan Tentara Nasional Indonesia di pulau-pulau terluar yang menjadi perbatasan wilayah Indonesia.
Selama ini ini pulau-pulau terluar (terdepan) kurang mendapat perhatian padahal pulau itu kunci bagi Indonesia. Beberapa pulau perbatasan diantaranya di Pulau Alor, Lirang, Wetar, Morotai, Biak dan Pulau Saumlaki-Selaru serta Pulau Natuna.
Saat mendarat di Lanud Leo Watttimena, Panglima TNI beserta rombongan langsung meninjau rencana pengembangan dan pembangunan penambahan panjang landasan pacu pesawat yang ada sekarang serta beberapa fasilitas penerbangan lainnya, dilanjutkan mengunjungi obyek bekas Dermaga Kapal Sekutu pada Perang Dunia II yang akan dibangun kembali untuk dermaga kapal-kapal TNI AL.
Seperti diketahui bahwa fasilitas-fasilitas penerbangan dan dermaga di daerah Kabupaten Pulau Morotai dulu pernah ada, saat Perang Dunia II. Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu Panglima TNI juga meninjau landasan udara di Pulau Natuna. (dra/dra)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengunjungi Pulau Morotai di Maluku. Gatot melihat Morotai dan pulau-pulau terluar guna melakukan penguatan kehadiran TNI di kawasan itu.
Dalam siaran pers Puspen TNI, Rabu (20/4/2016), yang akan dilakukan oleh TNI adalah menjaga berbagai kemungkinan ancaman yang datang. Dan menghadapi ancaman itu, tidak perlu membuat kapal induk tetapi pulau-pulau yang ada, dijadikan kapal induk.
Hasil temuan inilah yang menurut Panglima TNI akan dijadikan evaluasi untuk menambah kekuatan di daerah perbatasan. TNI akan menambah jumlah dan kemampuan personel di daerah perbatasan. Sarana dan prasarana juga akan ditambah. Untuk itu, sebagai langkah awal, TNI akan segera meningkatkan gelar kekuatan dan kemampuan serta evaluasi di daerah-daerah tersebut.
Dalam kunjungan ini selain Jenderal Gatot, hadir juga Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI Laksda TNI Agung Pramono, Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Di Morotai, Panglima juga meninjau Lanud Leo Wattimena dan bekas Dermaga Kapal Perang Sekutu pada Perang Dunia II. Kunjungan Panglima TNI ke Pulau Morotai tersebut sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yaitu dalam rangka penguatan Tentara Nasional Indonesia di pulau-pulau terluar yang menjadi perbatasan wilayah Indonesia.
Selama ini ini pulau-pulau terluar (terdepan) kurang mendapat perhatian padahal pulau itu kunci bagi Indonesia. Beberapa pulau perbatasan diantaranya di Pulau Alor, Lirang, Wetar, Morotai, Biak dan Pulau Saumlaki-Selaru serta Pulau Natuna.
Saat mendarat di Lanud Leo Watttimena, Panglima TNI beserta rombongan langsung meninjau rencana pengembangan dan pembangunan penambahan panjang landasan pacu pesawat yang ada sekarang serta beberapa fasilitas penerbangan lainnya, dilanjutkan mengunjungi obyek bekas Dermaga Kapal Sekutu pada Perang Dunia II yang akan dibangun kembali untuk dermaga kapal-kapal TNI AL.
Seperti diketahui bahwa fasilitas-fasilitas penerbangan dan dermaga di daerah Kabupaten Pulau Morotai dulu pernah ada, saat Perang Dunia II. Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu Panglima TNI juga meninjau landasan udara di Pulau Natuna. (dra/dra)
♖ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.