Kapal tanker minyak MT Vier Harmoni ☆
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto membantah adanya pembajakan terhadap kapal tanker minyak MT Vier Harmoni.
Menurut Edi, kapal tanker tersebut tidak dibajak melainkan dibawa lari oleh kru atau anak buah kapalnya ke perairan Batam.
"Pendalaman sementara Kapal tidak dibajak, namun dilarikan oleh kru atau ABK nya kembali menuju Batam," kata Edi melalui pesan singkat, Rabu (17/8).
Edi menjelaskan, informasi diperoleh dari Western Fleet Quick Respons (WFQR) Lantamal IV Tanjung Pinang di bawah Komando Laksma TNI Supriatno Irawan.
WFQR menerima laporan tersebut dari petugas The Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA).
MMEA melaporkan, Kapal Tanker Vier Harmoni yang memuat 900 kiloliter solar dilaporkan telah hilang di perairan Pelabuhan Kuantan, Rabu (17/08). Menindaklanjuti laporan itu, WFQR Lantamal IV menelusuri tentang kapal tersebut.
"Hasilnya, Kapal Tanker Vier Harmoni adalah kapal berbendera Indonesia milik PT VIERLINES," kata Edi.
Sebelumnya, kapal tanker minyak MT Vier Harmoni disebut milik Malaysia. Kapal itu dikabarkan oleh otoritas Malaysia telah dibajak dan dibawa ke perairan Batam, Indonesia, pada Rabu (17/8). Kapal yang berlayar dari pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia, Senin (15/8) ini, membawa sekitar 900.000 liter solar senilai US$ 400.000.
Direktur Jenderal Malaysian Maritime Enforcement Agency, Ahmad Puzi Ab Kahar, berkata akan memulai sebuah operasi gabungan. "Kami telah berkomunikasi dengan mitra dari Indonesia pagi ini untuk memulai sebuah operasi gabungan," katanya dalam sebuah kicauan Twitter.
Edi menjelaskan, panggilan terakhir kapten kapal kepada agennya PT VIERLINES sekitar Pukul 12.00 waktu setempat. Kapten mengatakan akan masuk Batam, namun tidak memberikan posisi atau keberadaan MT Vier Harmoni.
"Kesimpulan tidak dibajak. Lebih dipastikan setelah tidak adanya indikasi kekerasan dan adanya koordinasi erat antara WFQR dengan MMEA yang menyatakan kapten kapal sempat dua kali menghubungi agennya," katanya.
Menurut Edi, kapten kapal menjelaskan, kapal akan dibawa kembali ke Batam karena masalah “manajemen internal perusahaan”.
"Hingga kini WFQR dan MMEA terus melakukan koordinasi dan pencarian untuk memastikan keberadaan dan status MT Vier Harmoni," tegas Edi. (rel)
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto membantah adanya pembajakan terhadap kapal tanker minyak MT Vier Harmoni.
Menurut Edi, kapal tanker tersebut tidak dibajak melainkan dibawa lari oleh kru atau anak buah kapalnya ke perairan Batam.
"Pendalaman sementara Kapal tidak dibajak, namun dilarikan oleh kru atau ABK nya kembali menuju Batam," kata Edi melalui pesan singkat, Rabu (17/8).
Edi menjelaskan, informasi diperoleh dari Western Fleet Quick Respons (WFQR) Lantamal IV Tanjung Pinang di bawah Komando Laksma TNI Supriatno Irawan.
WFQR menerima laporan tersebut dari petugas The Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA).
MMEA melaporkan, Kapal Tanker Vier Harmoni yang memuat 900 kiloliter solar dilaporkan telah hilang di perairan Pelabuhan Kuantan, Rabu (17/08). Menindaklanjuti laporan itu, WFQR Lantamal IV menelusuri tentang kapal tersebut.
"Hasilnya, Kapal Tanker Vier Harmoni adalah kapal berbendera Indonesia milik PT VIERLINES," kata Edi.
Sebelumnya, kapal tanker minyak MT Vier Harmoni disebut milik Malaysia. Kapal itu dikabarkan oleh otoritas Malaysia telah dibajak dan dibawa ke perairan Batam, Indonesia, pada Rabu (17/8). Kapal yang berlayar dari pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia, Senin (15/8) ini, membawa sekitar 900.000 liter solar senilai US$ 400.000.
Direktur Jenderal Malaysian Maritime Enforcement Agency, Ahmad Puzi Ab Kahar, berkata akan memulai sebuah operasi gabungan. "Kami telah berkomunikasi dengan mitra dari Indonesia pagi ini untuk memulai sebuah operasi gabungan," katanya dalam sebuah kicauan Twitter.
Edi menjelaskan, panggilan terakhir kapten kapal kepada agennya PT VIERLINES sekitar Pukul 12.00 waktu setempat. Kapten mengatakan akan masuk Batam, namun tidak memberikan posisi atau keberadaan MT Vier Harmoni.
"Kesimpulan tidak dibajak. Lebih dipastikan setelah tidak adanya indikasi kekerasan dan adanya koordinasi erat antara WFQR dengan MMEA yang menyatakan kapten kapal sempat dua kali menghubungi agennya," katanya.
Menurut Edi, kapten kapal menjelaskan, kapal akan dibawa kembali ke Batam karena masalah “manajemen internal perusahaan”.
"Hingga kini WFQR dan MMEA terus melakukan koordinasi dan pencarian untuk memastikan keberadaan dan status MT Vier Harmoni," tegas Edi. (rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.