Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ☆
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan ada tahapannya untuk menguasai suatu negara.
Cara pertama antara lain adalah dengan membuka akses informasi, sehingga kelompok tertentu bisa menyelipkan informasi-informasi untuk menghancurkan keutuhan bangsa.
Dalam dalam sambutannya di Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017), ia menyebut tahapan selanjutnya adalah memasukan budaya-budaya dari luar negara tersebut, yang bisa mematikan budaya lokal.
Budaya tersebut termasuk budaya seks bebas dan narkoba. Indikasi tersebut sudah masuk ke Indonesia.
"Bahkan ada seseorang di Jakarta yang merayakan kelulusannya (dari sekolah) dengan pesta bikini," kata Gatot Nurmantyo.
Indikasi lain yang sudah dapat ditemui di Indonesia, adalah menghilangkan tempat-tempat di mana masyarakat bisa bertemu dan berinteraksi.
Di Indonesia yang sudah dihilangkan antara lain pasar tradisional dan fasilitas publik yang sudah berubah menjadi gedung perkantoran.
Daerah yang masih bisa mempertahankan hal itu adalah Bali.
"Bali, walaupun diserang oleh turis berbagai macam, tapi mereka masih menyiapkan 'public area,'" katanya.
Menciptakan gesekan antara masyarakat juga merupakan bagian dari sekenario untuk meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tidak hanya itu, konflik antara elit politik, konflik horizontal, memecah belah militer dan membuat sel-sel perlawanan juga merupakan bagian dari menghancurkan Indonesia.
"Indikasi-indikasi itu sudah ada kalau kita simak," ujarnya.
"Jangan sampai perang terhadap pemerintah dikatakan jihad, maka kita kan terbelah. Setelah terbelah, baru dilakukan invasi militer, baru datangkan pasukan perdamaian, baru Indonesia di bagi-bagi," katanya.
Apa kepentingan mereka untuk meruntuhkan Indonesia, Panglima TNI mengatakan Indonesia punya berbagai macam kekayaan alam.
Mulai dari kadungan mineral hingga posisinya yang strategis.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan ada tahapannya untuk menguasai suatu negara.
Cara pertama antara lain adalah dengan membuka akses informasi, sehingga kelompok tertentu bisa menyelipkan informasi-informasi untuk menghancurkan keutuhan bangsa.
Dalam dalam sambutannya di Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017), ia menyebut tahapan selanjutnya adalah memasukan budaya-budaya dari luar negara tersebut, yang bisa mematikan budaya lokal.
Budaya tersebut termasuk budaya seks bebas dan narkoba. Indikasi tersebut sudah masuk ke Indonesia.
"Bahkan ada seseorang di Jakarta yang merayakan kelulusannya (dari sekolah) dengan pesta bikini," kata Gatot Nurmantyo.
Indikasi lain yang sudah dapat ditemui di Indonesia, adalah menghilangkan tempat-tempat di mana masyarakat bisa bertemu dan berinteraksi.
Di Indonesia yang sudah dihilangkan antara lain pasar tradisional dan fasilitas publik yang sudah berubah menjadi gedung perkantoran.
Daerah yang masih bisa mempertahankan hal itu adalah Bali.
"Bali, walaupun diserang oleh turis berbagai macam, tapi mereka masih menyiapkan 'public area,'" katanya.
Menciptakan gesekan antara masyarakat juga merupakan bagian dari sekenario untuk meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tidak hanya itu, konflik antara elit politik, konflik horizontal, memecah belah militer dan membuat sel-sel perlawanan juga merupakan bagian dari menghancurkan Indonesia.
"Indikasi-indikasi itu sudah ada kalau kita simak," ujarnya.
"Jangan sampai perang terhadap pemerintah dikatakan jihad, maka kita kan terbelah. Setelah terbelah, baru dilakukan invasi militer, baru datangkan pasukan perdamaian, baru Indonesia di bagi-bagi," katanya.
Apa kepentingan mereka untuk meruntuhkan Indonesia, Panglima TNI mengatakan Indonesia punya berbagai macam kekayaan alam.
Mulai dari kadungan mineral hingga posisinya yang strategis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.