Pesanan Kemhan KCR 60 TNI AL produksi PT PAL [TNI AL] ★
PT PAL Indonesia mulai mengerjakan satu unit kapal cepat rudal (KCR) 60 meter pesanan bagian kedua dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan nomer pembangunan W000297.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin pada acara “first steel cutting” KCR 60 meter batch #2 di Surabaya, Kamis mengaku berterima kasih atas kepercayaan Kemenhan karena PT PAL telah diminta kembali mengerjakan KCR bagian kedua.
“Kami berterima kasih kepada Kemenhan karena telah memberi kepercayaan, dan kami berusaha terus menuju perubahan yang lebih baik dalam mengerjakan setiap pesanan kapal perang,” kata Firmansyah.
Ia mengatakan, dalam setiap progres pembangunan KCR dilakukan dengan progresif, dan sudah ada tujuh blok kapal yang telah dikerjakan sesuai jadwal.
Sementara itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan RI Laksamana Muda TNI Leonardi mengatakan kegiatan pemotongan besi kapal yang dilakukan hari ini adalah bagian untuk mengawali kerangka bangunan kapal.
“Kami harap prosesnya bisa selesai tepat waktu dan pembangunannya berjalan sesuai keinginan yang direncanakan Kemenhan,” katanya.
Leonardi mengaku secara umum KCR 60 meter bagian kedua ini tidak jauh berbeda dengan tiga unit KCR yang dipesan di bagian pertama, namun ada beberapa persenjataan yang memang mempunyai kapasitas lain dibanding yang pertama, ditambah stabilitas kapal yang lebih sempurna.
“Memang ada pilihan-pilihan teknologi pada pesenan bagian kedua ini, dan TNI sudah bisa menyesuaikan dengan keinginannya peralatan canggih yang dibutuhkan seperti CMS (Combat Management System),” katanya.
Leonardi mengaku target pengerjaan pesanan KCR bagian kedua adalah 24 bulan, atau sekitar Juli 2018 sudah dilakukan serah terima dan pengetesan kemampuan kapal.
“Kami harapkan target Juli 2018 sudah selesai semua dan dilakukan serah terima, sehingga bisa memperkuat alutsista TNI AL,” katanya.
Sementara dengan adanya pesanan bagian kedua ini, jumlah KCR 60 Sampari Class yang dimiliki TNI AL ke depannya akan menjadi empat unit, setelah pada bagian pertama PAL mengerjakan tiga unit kapal yang telah diluncurkan, dan dilengkapi rudal anti kapal C-705.
PT PAL Indonesia mulai mengerjakan satu unit kapal cepat rudal (KCR) 60 meter pesanan bagian kedua dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan nomer pembangunan W000297.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin pada acara “first steel cutting” KCR 60 meter batch #2 di Surabaya, Kamis mengaku berterima kasih atas kepercayaan Kemenhan karena PT PAL telah diminta kembali mengerjakan KCR bagian kedua.
“Kami berterima kasih kepada Kemenhan karena telah memberi kepercayaan, dan kami berusaha terus menuju perubahan yang lebih baik dalam mengerjakan setiap pesanan kapal perang,” kata Firmansyah.
Ia mengatakan, dalam setiap progres pembangunan KCR dilakukan dengan progresif, dan sudah ada tujuh blok kapal yang telah dikerjakan sesuai jadwal.
Sementara itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan RI Laksamana Muda TNI Leonardi mengatakan kegiatan pemotongan besi kapal yang dilakukan hari ini adalah bagian untuk mengawali kerangka bangunan kapal.
“Kami harap prosesnya bisa selesai tepat waktu dan pembangunannya berjalan sesuai keinginan yang direncanakan Kemenhan,” katanya.
Leonardi mengaku secara umum KCR 60 meter bagian kedua ini tidak jauh berbeda dengan tiga unit KCR yang dipesan di bagian pertama, namun ada beberapa persenjataan yang memang mempunyai kapasitas lain dibanding yang pertama, ditambah stabilitas kapal yang lebih sempurna.
“Memang ada pilihan-pilihan teknologi pada pesenan bagian kedua ini, dan TNI sudah bisa menyesuaikan dengan keinginannya peralatan canggih yang dibutuhkan seperti CMS (Combat Management System),” katanya.
Leonardi mengaku target pengerjaan pesanan KCR bagian kedua adalah 24 bulan, atau sekitar Juli 2018 sudah dilakukan serah terima dan pengetesan kemampuan kapal.
“Kami harapkan target Juli 2018 sudah selesai semua dan dilakukan serah terima, sehingga bisa memperkuat alutsista TNI AL,” katanya.
Sementara dengan adanya pesanan bagian kedua ini, jumlah KCR 60 Sampari Class yang dimiliki TNI AL ke depannya akan menjadi empat unit, setelah pada bagian pertama PAL mengerjakan tiga unit kapal yang telah diluncurkan, dan dilengkapi rudal anti kapal C-705.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.