Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi diyakini tewas akibat serangan udara Rusia. [Foto/Istimewa] ☆
Rusia mengatakan mereka yakin salah satu serangan udaranya kemungkinan telah membunuh pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Kematian komandan militan tersebut telah dikabarkan beberapa kali sebelumnya.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan di Facebook bahwa pihaknya sedang memeriksa informasi yang berkaitan dengan serangan tersebut. Rusia mengatakan serangan tersebut menargetkan sebuah pertemuan tokoh-tokoh senior ISIS dekat benteng kelompok itu di Raqqa, Suriah, pada 28 Mei.
Dikatakan sekitar 30 komandan lapangan dan 300 gerilyawan tewas oleh serangan jet tempur Su-35 dan Su-34. Baghdadi kemungkinan hadir dalam pertemuan tersebut.
"Menurut informasi yang sedang diperiksa melalui berbagai saluran pemimpin ISIS hadir dalam konferensi tersebut dan dihancurkan oleh serangan tersebut," pernyataan Kementerian Pertahan Rusia yang dimuat di Facebook seperti dikutip dari NBC News, Jumat (16/6/2017).
Militer Rusia mengatakan telah mengatakan kepada Amerika Serikat (AS) tentang serangan tersebut yang mungkin telah membunuh pemimpin ISIS. "Mitra kami, AS, telah diberi tahu sebelumnya tentang waktu dan lokasi serangan udara Rusia melalui saluran komunikasi," demikian pernyataan itu. (ian)
AS Skeptis
Militer Rusia mengklaim bahwa pasukannya telah membunuh pemimpin Islamic State (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi dalam serangan udara di Suriah bulan lalu. Namun, Amerika Serikat (AS) dan Irak skeptis dengan tewasnya pentolan ISIS itu.
Al-Baghdadi yang memproklamirkan ISIS di sebuah masjid di Mosul tahun 2014 kerap dilaporkan terluka parah maupun tewas oleh sebuah serangan, baik di Irak maupun di Suriah. Jika klaim militer Rusia ini terbukti benar, maka itu akan menjadi salah satu pukulan terbesar bagi ISIS yang sedang berusaha mempertahankan wilayah yang mereka duduki.
Tidak ada konfirmasi independen soal laporan kematian al-Baghdadi. Selain AS, beberapa pejabat keamanan Irak dan Eropa skeptis dengan laporan kematian pemimpin kelompok teror itu.
”Kematiannya telah sering dilaporkan sehingga Anda harus berhati-hati sampai sebuah pernyataan Daesh secara formal muncul,” kata seorang pejabat keamanan Eropa yang berbicara dalam kondisi anonim. Daesh adalah akronim Arab untuk ISIS.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis belum bisa percaya dengan klaim Rusia. ”Kami tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan tersebut,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (17/6/2017).
Pada hari Jumat, Kementerian Pertahanan Rusia melalui akun Facebook-nya mengatakan bahwa mereka telah memeriksa informasi soal serangan yang menewaskan al-Baghdadi.
”Pada tanggal 28 Mei, setelah pesawat tak berawak digunakan untuk mengonfirmasi informasi mengenai tempat dan waktu pertemuan para pemimpin ISIS, antara pukul 00.35 dan 00.45, angkatan udara Rusia meluncurkan serangan ke titik komando di mana para pemimpin (ISIS) berada,” tulis kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
”Menurut informasi yang sekarang diperiksa melalui berbagai saluran, juga hadir dalam pertemuan tersebut adalah pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, yang dieliminasi sebagai hasil serangan,” lanjut kementerian tersebut.
Para pejabat intelijen Irak mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki informasi apapun dengan pihak berwenang Irak untuk mengindikasikan bahwa Baghdadi terbunuh. Irak memeriksa laporan tersebut dan akan mengumumkan kematiannya jika mendapat konfirmasi yang tepat.
Hoshiyar Zebari, mantan menteri luar negeri Irak yang kini menjadi penasihat senior pemerintah daerah otonomi Kurdi, juga mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada konfirmasi tentang kematian Baghdadi. (mas)
Rusia mengatakan mereka yakin salah satu serangan udaranya kemungkinan telah membunuh pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Kematian komandan militan tersebut telah dikabarkan beberapa kali sebelumnya.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan di Facebook bahwa pihaknya sedang memeriksa informasi yang berkaitan dengan serangan tersebut. Rusia mengatakan serangan tersebut menargetkan sebuah pertemuan tokoh-tokoh senior ISIS dekat benteng kelompok itu di Raqqa, Suriah, pada 28 Mei.
Dikatakan sekitar 30 komandan lapangan dan 300 gerilyawan tewas oleh serangan jet tempur Su-35 dan Su-34. Baghdadi kemungkinan hadir dalam pertemuan tersebut.
"Menurut informasi yang sedang diperiksa melalui berbagai saluran pemimpin ISIS hadir dalam konferensi tersebut dan dihancurkan oleh serangan tersebut," pernyataan Kementerian Pertahan Rusia yang dimuat di Facebook seperti dikutip dari NBC News, Jumat (16/6/2017).
Militer Rusia mengatakan telah mengatakan kepada Amerika Serikat (AS) tentang serangan tersebut yang mungkin telah membunuh pemimpin ISIS. "Mitra kami, AS, telah diberi tahu sebelumnya tentang waktu dan lokasi serangan udara Rusia melalui saluran komunikasi," demikian pernyataan itu. (ian)
AS Skeptis
Militer Rusia mengklaim bahwa pasukannya telah membunuh pemimpin Islamic State (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi dalam serangan udara di Suriah bulan lalu. Namun, Amerika Serikat (AS) dan Irak skeptis dengan tewasnya pentolan ISIS itu.
Al-Baghdadi yang memproklamirkan ISIS di sebuah masjid di Mosul tahun 2014 kerap dilaporkan terluka parah maupun tewas oleh sebuah serangan, baik di Irak maupun di Suriah. Jika klaim militer Rusia ini terbukti benar, maka itu akan menjadi salah satu pukulan terbesar bagi ISIS yang sedang berusaha mempertahankan wilayah yang mereka duduki.
Tidak ada konfirmasi independen soal laporan kematian al-Baghdadi. Selain AS, beberapa pejabat keamanan Irak dan Eropa skeptis dengan laporan kematian pemimpin kelompok teror itu.
”Kematiannya telah sering dilaporkan sehingga Anda harus berhati-hati sampai sebuah pernyataan Daesh secara formal muncul,” kata seorang pejabat keamanan Eropa yang berbicara dalam kondisi anonim. Daesh adalah akronim Arab untuk ISIS.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis belum bisa percaya dengan klaim Rusia. ”Kami tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan tersebut,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (17/6/2017).
Pada hari Jumat, Kementerian Pertahanan Rusia melalui akun Facebook-nya mengatakan bahwa mereka telah memeriksa informasi soal serangan yang menewaskan al-Baghdadi.
”Pada tanggal 28 Mei, setelah pesawat tak berawak digunakan untuk mengonfirmasi informasi mengenai tempat dan waktu pertemuan para pemimpin ISIS, antara pukul 00.35 dan 00.45, angkatan udara Rusia meluncurkan serangan ke titik komando di mana para pemimpin (ISIS) berada,” tulis kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
”Menurut informasi yang sekarang diperiksa melalui berbagai saluran, juga hadir dalam pertemuan tersebut adalah pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, yang dieliminasi sebagai hasil serangan,” lanjut kementerian tersebut.
Para pejabat intelijen Irak mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki informasi apapun dengan pihak berwenang Irak untuk mengindikasikan bahwa Baghdadi terbunuh. Irak memeriksa laporan tersebut dan akan mengumumkan kematiannya jika mendapat konfirmasi yang tepat.
Hoshiyar Zebari, mantan menteri luar negeri Irak yang kini menjadi penasihat senior pemerintah daerah otonomi Kurdi, juga mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada konfirmasi tentang kematian Baghdadi. (mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.