Antisipasi ISISKRI Torani 860 TNI AL ☆
Komisi I DPR sepakat menambah anggaran TNI untuk mengatasi ancaman terorisme di Indonesia. Penambahan anggaran ini berkaitan dengan ancaman ISIS yang semakin mengkhawatirkan khususnya setelah adanya teror sel ISIS di Marawi.
“Kita ingin dalam rangka Marawi ini kita tadi sepakat Komisi I untuk TNI mengajukan tambahan anggaran, antisipasi itu,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/4).
Usulan tersebut dibahas dalam rapat anggaran antara Komisi I bersama Menteri Pertahanan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hari ini. Namun, total anggarannya belum dibahas lebih mendalam.
“Saat rapat tadi belum diusulkan soal berapa anggarannya hanya kita minta karena tadi dalam rangka Marawi itu TNI itu memindahkan kegiatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, anggaran itu nantinya akan digunakan TNI untuk pengamanan serta antisipasi masuknya ISIS dari Marawi. Anggaran misalnya dialokasikan untuk kegiatan operasi dan intelijen.
“Misalnya kapal Patroli di Laut Jawa, kan ada situasi dia dialihkan, dialihkan ke Laut Sulawesi misalnya. Ini dalam rangka patroli khusus Marawi ini. Nah, kita ingin mencegah dampak itu dengan penambahan kegiatan operasi, intelijen dan lain-lain,” pungkasnya.
Komisi I DPR sepakat menambah anggaran TNI untuk mengatasi ancaman terorisme di Indonesia. Penambahan anggaran ini berkaitan dengan ancaman ISIS yang semakin mengkhawatirkan khususnya setelah adanya teror sel ISIS di Marawi.
“Kita ingin dalam rangka Marawi ini kita tadi sepakat Komisi I untuk TNI mengajukan tambahan anggaran, antisipasi itu,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/4).
Usulan tersebut dibahas dalam rapat anggaran antara Komisi I bersama Menteri Pertahanan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hari ini. Namun, total anggarannya belum dibahas lebih mendalam.
“Saat rapat tadi belum diusulkan soal berapa anggarannya hanya kita minta karena tadi dalam rangka Marawi itu TNI itu memindahkan kegiatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, anggaran itu nantinya akan digunakan TNI untuk pengamanan serta antisipasi masuknya ISIS dari Marawi. Anggaran misalnya dialokasikan untuk kegiatan operasi dan intelijen.
“Misalnya kapal Patroli di Laut Jawa, kan ada situasi dia dialihkan, dialihkan ke Laut Sulawesi misalnya. Ini dalam rangka patroli khusus Marawi ini. Nah, kita ingin mencegah dampak itu dengan penambahan kegiatan operasi, intelijen dan lain-lain,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.