✈️ Tak Ada Korban Jiwa✈️ Polisi memastikan tak ada korban jiwa akibat insiden tertembaknya Pesawat Susi Air di Puncak Jaya (Foto: Dok. Istimewa)
Pesawat Susi Air yang ditembak di bagian roda di Distrik Lumo, Kabupaten Puncak Jaya, mendarat dengan selamat. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
"Pesawatnya mendarat dengan baik, tidak ada korban," ujar Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar saat dihubungi detikcom, Jumat (16/6/2017).
Pesawat tertembak hari Jumat (16/6) sekitar pukul 09.20 WIT saat terbang dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia. Pesawat itu mengangkut aparat kepolisian yang mengawal pemungutan suara ulang (PSU).
"Itu kejadiannya dari Lumo menuju Mulia, pesawat mengangkut personel kepolisian usai pemungutan suara ulang (PSU)," imbuh Boy.
Pesawat saat itu menjemput personel polisi di Distrik Lumo. Jarak dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia sekitar 10 menit dengan pesawat.
"Jadi, mereka dijemput dari Lumo yang penerbangannya sekitar 10 sampai 15 menit dari Mulia," tutup Boy. (dkp/ams)
Polisi Kejar Penembak Pesawat Susi Air
Pesawat Susi Air diduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Polisi langsung mengejar pelaku.
"Kita lakukan pengejaran karena diduga apakah ditembak saat landing. Tapi dicari nggak ditemukan apa-apa," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal saat dihubungi, Jumat (16/6/2017).
Polisi belum menemukan proyektil di bagian pesawat Susi Air yang ditembak. Polisi masih mendalami sudut tembakan di pesawat.
"Apakah kita lakukan tembak dari sini, atau di sini, lagi diverifikasi diukur sejauh mana. Kan harus diukur sama pihak bandara, penembakan sejauh ini berapa derajat," terang Kamal.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air ditembak pada hari Jumat (16/6) sekitar pukul 09.20 WIT saat terbang dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia. Tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut.
Pesawat mengangkut 7 orang dengan rincian 2 warga sipil dan 5 polisi yang mengawal pemungutan suara ulang (PSU). Terdapat 2 bekas tembakan di pesawat yaitu di ban dan punggung pesawat. (dkp/tor)
Terdengar 3 Kali Tembakan
Bekas tembakan di bodi pesawat Susi Air.Bekas tembakan di bodi pesawat Susi Air. [Foto: Dok. Istimewa]
Pesawat Susi Air ditembak dalam perjalanan dari Distrik Lumo ke Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua. Polisi menyebut terdengar tiga kali tembakan dari peristiwa tersebut.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, pesawat jenis pilatus PK-BKV itu mengalami crash landing pecah ban di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada pukul 09.20 WIT, Jumat (16/6). Pesawat tersebut membawa 8 penumpang, 5 di antaranya adalah polisi yang baru saja bertugas operasi pengamanan (pam) Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Distrik Lumo yang akan kembali ke Mulia.
Selain itu ada juga 2 orang warga sipil dan satu pilot, seorang warga negara Australia atas nama Steven. Pesawat awalnya terbang dari Mulia ke Distrik Lumo pukul 08.50 WIT.
"Pukul 09.20 WIT, Pesawat kembali landing di Bandara Mulia tetapi pada saat landing dengan jarak kurang lebih 300 m dari apron, pilot mematikan mesin pesawat karena mengalami kempes di ban sebelah kanan," ungkap Rikwanto dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (16/6/2017).
Pesawat pun akhirnya dievakuasi oleh aparat keamanan dibantu oleh masyarakat. Pesawat didorong hingga menuju tempat parkir. Lalu polisi melakukan pengecekan terhadap kondisi pesawat dan ditemukan 2 lubang di bodi pesawat yang diindikasikan akibat tembakan. Satu di pelek ban roda sebelah kanan, dan satu lubang lainnya di badan pesawat bagian bawah depan.
"Menurut keterangan anggota pam yang ikut terbang dari Distrik Lumo bahwa mereka mendengar 3 kali tembakan dari arah ujung lapangan terbang sebelah sungai pada saat pesawat take off," jelas Rikwanto.
Menurut keterangan pihak kepolisian, di daerah Distrik Lumo terdapat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendison Enumbi. Belum ada informasi apakah penembakan terhadap pesawat Susi Air tersebut terkait dengan KKB itu.
"Dimungkinkan yang bersangkutan mengetahui keberadaan anggota Polri yang hendak kembali ke Mulia setelah selesai melaksanakan pengamanan PSU," terangnya.
Peristiwa ini tidak menyebabkan ada korban luka atau meninggal. Namun aktivitas penerbangan di Mulia sempat terganggu.
"Terganggu selama kurang lebih 45 menit. Pukul 10.05 WIT penerbangan kembali normal," sebut Rikwanto. (elz/fjp)
Kronologi Penembakan Pesawat Susi Air
Pesawat Susi Air jenis Pilatus bernomor sayap PK-BVC ditembak orang tak dikenal (OTK) saat mengudara di atas langit Puncak Jaya, Papua. Ada Terdengar tiga kali suara tembakan.
"Bahwa benar terjadi dalam istilah penerbangan namanya crash landing akibat pecahnya ban pesawat Susi Air, jenis pilatus, PK-BVC di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada detikcom melalui sambungan telepon, Jumat (16/6/2017).
Pesawat berpenumpang 8 orang yakni 5 personel Brimob, 2 warga sipil dan seorang pilot WNA semula berangkat dari Distrik Lumo. Pesawat ini membawa kotak suara hasil pemungutan suara ulang.
Berikut kronologi perjalanan Susi Air PK-BVC hingga akhirnya ditembak OTK:
- Pukul 08.50 WIT
Pesawat terbang dari Bandara Mulia, Puncak Jaya menuju Distrik Lumo
- Pukul 09.20 WIT
Pesawat dari Distrik Lumo tiba kembali di Bandara Mulia. Saat itu pilot menyadari terjadi kempes ban sebelah kanan pesawat dan memutuskan untuk mematikan mesin saat mendarat. Jarak antara pesawat dan apron sekitar 300 meter.
- Pukul 10.04 WIT
Pesawat berhasil dipindahkan dari titik berhentinya ke apron.
- Pukul 10.17 WIT
Pesawat selesai dicek polisi dan didapati hasil dua lubang bekas tembakan di bagian roda kanan pesawat dan badan pesawat bagian bawah depan.
"Penerbangan di Bandara Mulia sempat terganggu selama sekitar 45 menit, tapi setelah itu kembali normal," ujar Setyo. (aud/fdn)
Pesawat Susi Air yang ditembak di bagian roda di Distrik Lumo, Kabupaten Puncak Jaya, mendarat dengan selamat. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
"Pesawatnya mendarat dengan baik, tidak ada korban," ujar Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar saat dihubungi detikcom, Jumat (16/6/2017).
Pesawat tertembak hari Jumat (16/6) sekitar pukul 09.20 WIT saat terbang dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia. Pesawat itu mengangkut aparat kepolisian yang mengawal pemungutan suara ulang (PSU).
"Itu kejadiannya dari Lumo menuju Mulia, pesawat mengangkut personel kepolisian usai pemungutan suara ulang (PSU)," imbuh Boy.
Pesawat saat itu menjemput personel polisi di Distrik Lumo. Jarak dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia sekitar 10 menit dengan pesawat.
"Jadi, mereka dijemput dari Lumo yang penerbangannya sekitar 10 sampai 15 menit dari Mulia," tutup Boy. (dkp/ams)
Polisi Kejar Penembak Pesawat Susi Air
Pesawat Susi Air diduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Polisi langsung mengejar pelaku.
"Kita lakukan pengejaran karena diduga apakah ditembak saat landing. Tapi dicari nggak ditemukan apa-apa," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal saat dihubungi, Jumat (16/6/2017).
Polisi belum menemukan proyektil di bagian pesawat Susi Air yang ditembak. Polisi masih mendalami sudut tembakan di pesawat.
"Apakah kita lakukan tembak dari sini, atau di sini, lagi diverifikasi diukur sejauh mana. Kan harus diukur sama pihak bandara, penembakan sejauh ini berapa derajat," terang Kamal.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air ditembak pada hari Jumat (16/6) sekitar pukul 09.20 WIT saat terbang dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia. Tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut.
Pesawat mengangkut 7 orang dengan rincian 2 warga sipil dan 5 polisi yang mengawal pemungutan suara ulang (PSU). Terdapat 2 bekas tembakan di pesawat yaitu di ban dan punggung pesawat. (dkp/tor)
Terdengar 3 Kali Tembakan
Bekas tembakan di bodi pesawat Susi Air.Bekas tembakan di bodi pesawat Susi Air. [Foto: Dok. Istimewa]
Pesawat Susi Air ditembak dalam perjalanan dari Distrik Lumo ke Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua. Polisi menyebut terdengar tiga kali tembakan dari peristiwa tersebut.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, pesawat jenis pilatus PK-BKV itu mengalami crash landing pecah ban di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada pukul 09.20 WIT, Jumat (16/6). Pesawat tersebut membawa 8 penumpang, 5 di antaranya adalah polisi yang baru saja bertugas operasi pengamanan (pam) Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Distrik Lumo yang akan kembali ke Mulia.
Selain itu ada juga 2 orang warga sipil dan satu pilot, seorang warga negara Australia atas nama Steven. Pesawat awalnya terbang dari Mulia ke Distrik Lumo pukul 08.50 WIT.
"Pukul 09.20 WIT, Pesawat kembali landing di Bandara Mulia tetapi pada saat landing dengan jarak kurang lebih 300 m dari apron, pilot mematikan mesin pesawat karena mengalami kempes di ban sebelah kanan," ungkap Rikwanto dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (16/6/2017).
Pesawat pun akhirnya dievakuasi oleh aparat keamanan dibantu oleh masyarakat. Pesawat didorong hingga menuju tempat parkir. Lalu polisi melakukan pengecekan terhadap kondisi pesawat dan ditemukan 2 lubang di bodi pesawat yang diindikasikan akibat tembakan. Satu di pelek ban roda sebelah kanan, dan satu lubang lainnya di badan pesawat bagian bawah depan.
"Menurut keterangan anggota pam yang ikut terbang dari Distrik Lumo bahwa mereka mendengar 3 kali tembakan dari arah ujung lapangan terbang sebelah sungai pada saat pesawat take off," jelas Rikwanto.
Menurut keterangan pihak kepolisian, di daerah Distrik Lumo terdapat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendison Enumbi. Belum ada informasi apakah penembakan terhadap pesawat Susi Air tersebut terkait dengan KKB itu.
"Dimungkinkan yang bersangkutan mengetahui keberadaan anggota Polri yang hendak kembali ke Mulia setelah selesai melaksanakan pengamanan PSU," terangnya.
Peristiwa ini tidak menyebabkan ada korban luka atau meninggal. Namun aktivitas penerbangan di Mulia sempat terganggu.
"Terganggu selama kurang lebih 45 menit. Pukul 10.05 WIT penerbangan kembali normal," sebut Rikwanto. (elz/fjp)
Kronologi Penembakan Pesawat Susi Air
Pesawat Susi Air jenis Pilatus bernomor sayap PK-BVC ditembak orang tak dikenal (OTK) saat mengudara di atas langit Puncak Jaya, Papua. Ada Terdengar tiga kali suara tembakan.
"Bahwa benar terjadi dalam istilah penerbangan namanya crash landing akibat pecahnya ban pesawat Susi Air, jenis pilatus, PK-BVC di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada detikcom melalui sambungan telepon, Jumat (16/6/2017).
Pesawat berpenumpang 8 orang yakni 5 personel Brimob, 2 warga sipil dan seorang pilot WNA semula berangkat dari Distrik Lumo. Pesawat ini membawa kotak suara hasil pemungutan suara ulang.
Berikut kronologi perjalanan Susi Air PK-BVC hingga akhirnya ditembak OTK:
- Pukul 08.50 WIT
Pesawat terbang dari Bandara Mulia, Puncak Jaya menuju Distrik Lumo
- Pukul 09.20 WIT
Pesawat dari Distrik Lumo tiba kembali di Bandara Mulia. Saat itu pilot menyadari terjadi kempes ban sebelah kanan pesawat dan memutuskan untuk mematikan mesin saat mendarat. Jarak antara pesawat dan apron sekitar 300 meter.
- Pukul 10.04 WIT
Pesawat berhasil dipindahkan dari titik berhentinya ke apron.
- Pukul 10.17 WIT
Pesawat selesai dicek polisi dan didapati hasil dua lubang bekas tembakan di bagian roda kanan pesawat dan badan pesawat bagian bawah depan.
"Penerbangan di Bandara Mulia sempat terganggu selama sekitar 45 menit, tapi setelah itu kembali normal," ujar Setyo. (aud/fdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.