Gandeng Investor Eropa TimurAmunisi PT Pindad ☆
PT Pindad (Persero) akan meningkatkan kapasitas pabrik amunisinya yang ada di Turen, Malang. Peningkatan kapasitas ini dalam rangka meningkatkan peran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan amunisi dalam negeri dan memperluas pasar ke dunia.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan peningkatan kapasitas ini juga sudah menjadi bagian dari rencana perusahaan dalam jangka menengah.
“Ini kita akan mulai pada 2018 dan untuk melaksanakan itu kita datangkan investor dari luar negeri, tepatnya dari negara di Eropa Timur,” kata Abraham, Jumat (16/6/2017).
Dia mengaku dengan menggandeng investor luar negeri ini merupakan bentuk loncatan bagi perusahaan dalam mewujudkan cita-cita menjadi perusahaan terkemuka di Asia pada 2023.
Dipilihnya peningkatan kapasitas produksi amunisi lantaran saat ini Pindad belum mampu memenuhi semua kebutuhan amunisi TNI yang notabene menjadi pelanggan tetapnya.
Abraham menjelaskan, kebutuhan amunisi TNI sendiri setiap tahun mencapai 600 juta butir peluru. Namun kapasitas Pindad sendiri setiap tahunnya hanya mampu memproduksi 160 juta butir peluru.
“Makanya kita akan tingkatkan produksinya. Nanti akan menjadi 290 juta butir peluru per tahunnya. Itu pun masih defisit,” kata dia.
Untuk investasinya sendiri, Abraham mengungkapkan akan memakan biaya mencapai Rp 400 miliar. Pindad tetap menjadi yang dominan, yaitu tetap di atas 50 persen.
PT Pindad (Persero) akan meningkatkan kapasitas pabrik amunisinya yang ada di Turen, Malang. Peningkatan kapasitas ini dalam rangka meningkatkan peran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan amunisi dalam negeri dan memperluas pasar ke dunia.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan peningkatan kapasitas ini juga sudah menjadi bagian dari rencana perusahaan dalam jangka menengah.
“Ini kita akan mulai pada 2018 dan untuk melaksanakan itu kita datangkan investor dari luar negeri, tepatnya dari negara di Eropa Timur,” kata Abraham, Jumat (16/6/2017).
Dia mengaku dengan menggandeng investor luar negeri ini merupakan bentuk loncatan bagi perusahaan dalam mewujudkan cita-cita menjadi perusahaan terkemuka di Asia pada 2023.
Dipilihnya peningkatan kapasitas produksi amunisi lantaran saat ini Pindad belum mampu memenuhi semua kebutuhan amunisi TNI yang notabene menjadi pelanggan tetapnya.
Abraham menjelaskan, kebutuhan amunisi TNI sendiri setiap tahun mencapai 600 juta butir peluru. Namun kapasitas Pindad sendiri setiap tahunnya hanya mampu memproduksi 160 juta butir peluru.
“Makanya kita akan tingkatkan produksinya. Nanti akan menjadi 290 juta butir peluru per tahunnya. Itu pun masih defisit,” kata dia.
Untuk investasinya sendiri, Abraham mengungkapkan akan memakan biaya mencapai Rp 400 miliar. Pindad tetap menjadi yang dominan, yaitu tetap di atas 50 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.