Di Tarakan UCAV CH4 TNI AU [Jeff Prananda]
TNI AU akan melengkapi kekuatan di Pangkalan Udara (Lanud) Anang Busra Tarakan, sebagai upaya menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan.
Tidak lama lagi akan terbentuk Skadron UAV atau Skadron Pengintai yang dilengkapi dengan pesawat di Lanud Anang Busra. Untuk menyambut kedatangan skadron tersebut, sedang dibangun markas di sekitar Lanud Anang Busra.
“Ke depan kita akan bangun Skadron Pengintai yang dipersenjatai,” ujar Komandan Lanud Anang Busra Tarakan Kolonel Pnb HKD Handaka kepada awak media, Sabtu (5/10) lalu.
Menurutnya, pembangunan markas Skadron Pengintai pada tahun ini dalam tahap perencanaan. Dan, dilanjutkan tahun depan yang sekaligus menjadi target rampungnya pembangunan pada Oktober 2020.
Nantinya, skadron akan dilengkapi dengan pesawat pengintai CH-4 yang bisa melakukan pengintaian, sekaligus pemboman.
Dilengkapinya kekuatan di Lanud Anang Busra, menurut Handaka, karena Kaltara memiliki potensi konflik di perbatasan. Berdasarkan pengalaman, Ambalat menjadi salah satu perhatian serius TNI AU.
Bahkan, tahun ini saja Handaka mengaku sudah terjadi beberapa kali pelanggaran wilayah perbatasan udara oleh pesawat negara tetangga dari hasil operasi yang dilakukan pihaknya.
“Ada, cuma dia pelanggarannya masih dibilang di perbatasan, di border-nya. Sehingga menjadi perhatian kita, dan kita biasanya buat protes. Kalaupun misalnya masuk terlalu dalam, kita akan airborn-kan pesawat tempur yang dari Makassar,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur nantinya akan berdampak pada Lanud Anang Busra Tarakan, yang bisa saja menjadi penyanggah ibu kota dengan ditempatkan juga skadron tempur dan naiknya status menjadi pangkalan utama.
Saat ini saja dengan potensi konflik yang ada, Lanud Anang Busra terus ditingkatkan statusnya. Dari semula hanya pos menjadi lanud tipe B. Selain itu, Lanud Anang Busra juga terus dilengkapi kekuatan.
Skadron Udara 51
TNI AU sudah memiliki Satu Skadron UAV di Pulau Kalimantan, yaitu Skadron Udara 51.
Skadron Udara 51 adalah sebuah skuadron udara dari TNI AU dibawah kendali Wing Udara 7, yang berbasis di Lanud Supadio, Pontianak.
Saat ini skadron ini dilengkapi dengan pesawat udara nirawak atau unmanned aerial vehicle (UAV). Keberadaan Skadron Udara 51 Wing 7 dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengamatan perbatasan.
TNI AU akan melengkapi kekuatan di Pangkalan Udara (Lanud) Anang Busra Tarakan, sebagai upaya menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan.
Tidak lama lagi akan terbentuk Skadron UAV atau Skadron Pengintai yang dilengkapi dengan pesawat di Lanud Anang Busra. Untuk menyambut kedatangan skadron tersebut, sedang dibangun markas di sekitar Lanud Anang Busra.
“Ke depan kita akan bangun Skadron Pengintai yang dipersenjatai,” ujar Komandan Lanud Anang Busra Tarakan Kolonel Pnb HKD Handaka kepada awak media, Sabtu (5/10) lalu.
Menurutnya, pembangunan markas Skadron Pengintai pada tahun ini dalam tahap perencanaan. Dan, dilanjutkan tahun depan yang sekaligus menjadi target rampungnya pembangunan pada Oktober 2020.
Nantinya, skadron akan dilengkapi dengan pesawat pengintai CH-4 yang bisa melakukan pengintaian, sekaligus pemboman.
Dilengkapinya kekuatan di Lanud Anang Busra, menurut Handaka, karena Kaltara memiliki potensi konflik di perbatasan. Berdasarkan pengalaman, Ambalat menjadi salah satu perhatian serius TNI AU.
Bahkan, tahun ini saja Handaka mengaku sudah terjadi beberapa kali pelanggaran wilayah perbatasan udara oleh pesawat negara tetangga dari hasil operasi yang dilakukan pihaknya.
“Ada, cuma dia pelanggarannya masih dibilang di perbatasan, di border-nya. Sehingga menjadi perhatian kita, dan kita biasanya buat protes. Kalaupun misalnya masuk terlalu dalam, kita akan airborn-kan pesawat tempur yang dari Makassar,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur nantinya akan berdampak pada Lanud Anang Busra Tarakan, yang bisa saja menjadi penyanggah ibu kota dengan ditempatkan juga skadron tempur dan naiknya status menjadi pangkalan utama.
Saat ini saja dengan potensi konflik yang ada, Lanud Anang Busra terus ditingkatkan statusnya. Dari semula hanya pos menjadi lanud tipe B. Selain itu, Lanud Anang Busra juga terus dilengkapi kekuatan.
Skadron Udara 51
TNI AU sudah memiliki Satu Skadron UAV di Pulau Kalimantan, yaitu Skadron Udara 51.
Skadron Udara 51 adalah sebuah skuadron udara dari TNI AU dibawah kendali Wing Udara 7, yang berbasis di Lanud Supadio, Pontianak.
Saat ini skadron ini dilengkapi dengan pesawat udara nirawak atau unmanned aerial vehicle (UAV). Keberadaan Skadron Udara 51 Wing 7 dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengamatan perbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.