Mordernisasi tapi membingunkan Ilustrasi Pesawat F4 Rafale Perancis [vortexxmag] ⚓️
Setelah kunjungan kerja Menhan Prabowo ke berbagai negara termasuk Perancis, ramai pemberitaan perihal tertariknya Indonesia dengan pengadaan alutsista dari Perancis.
Dari media La tribune dan Navy recognition memberitakan, bahwa Indonesia tertarik dengan pesawat Rafale, kapal selam Scorpene dan kapal korvet Gowind produksi Prancis.
Tak hanya alutsistanya yang di bahas, namun juga kuantitas alutsista yang akan diakuisisi. Dari La tribune, diberitakan, Indonesia akan membeli / tertarik dengan 48 pesawat F4 Rafale, 4 kapal selam Scorpene berserta rudal Exocetnya dan 2 kapal korvet Gowind.
Sedangkan Dari navy recognition, diberitakan Indonesia tertarik dengan 4 kapal Scorpene berserta rudal exocetnya dan 2 kapal kombatan korvet Gowind.
Perancis beberapa tahun lalu pernah menawarkan kapal selam Scorpene dengan opsi ToT (tarnsfer teknologi) dengan partner lokal PT PAL Indonesia.
Ilustrasi kapal selam Scorpene Malaysia [istimewa]
Namun Indonesia akhirnya memutuskan memesan kapal selam Changbogo dari Korea Selatan dengan opsi transfer teknologi. Juga dari media Turki memberitakan bahwa Indonesia tertarik dengan kapal selam produksi bersama Turki dan Jerman.
Dari alutsista yang diberitakan tersebut, membuat Indonesia memilih alutsista yang hampir sama kelasnya dengan yang terdahulu di akuisisi. Kecuali kita menargetkan kapal selam tipe berbeda seperti U214 atau sekelasnya.
TNI AU beberapa kali menyatakan akan membeli Pesawat F16 V sebanyak 32 unit sebagai modernisasi alutsista kedepan. Namun beredar pesawat Rafale yang merupakan sekelas dengan F16V, menambah kesemrawutan logistik, belum lagi penerbang kita belum mengenal karakter pesawat Perancis tersebut.
Kapal korvet Gowind [istimewa]
Dan terakhir diberitakan tertarik dengan kapal korvet Gowind, menimbulkan tanya tanya besar?, kita telah memiliki kapal korvet Sigma class, Bung Tomo class yang merupakan kapal sejenis dengan kapal korvet Gowind.
Terus kenapa ada kata tertarik dengan kapal korvet, bukan real frigate seperti Iver Huitfield Class, seperti yang dikatakan menteri Luhut. TNI AL perlu penambahan alutsista itu pasti, namun bukan menambah jenis kapal dari kelas yang sama. yang tentunya dengan beragam jenis, akan mempersulit perawatannya atau biasa disebut logistical nighmare.
Sebagai pengamat amatir alutsista Indonesia, sangat menyayangkan, bila TNI mengakuisis alutsista yang diberitakan diatas, bukan memodernisasi dengan peralatan yang terkini, namun membeli alutsista berdasarkan selera.
Dan berharap Kemhan memutuskan yang terbaik dengan membeli alutsita yang dibutuhkan dengan tepat bukan hanya menambah koleksi alutsista dengan kemampuan yang sama. [GM]
Setelah kunjungan kerja Menhan Prabowo ke berbagai negara termasuk Perancis, ramai pemberitaan perihal tertariknya Indonesia dengan pengadaan alutsista dari Perancis.
Dari media La tribune dan Navy recognition memberitakan, bahwa Indonesia tertarik dengan pesawat Rafale, kapal selam Scorpene dan kapal korvet Gowind produksi Prancis.
Tak hanya alutsistanya yang di bahas, namun juga kuantitas alutsista yang akan diakuisisi. Dari La tribune, diberitakan, Indonesia akan membeli / tertarik dengan 48 pesawat F4 Rafale, 4 kapal selam Scorpene berserta rudal Exocetnya dan 2 kapal korvet Gowind.
Sedangkan Dari navy recognition, diberitakan Indonesia tertarik dengan 4 kapal Scorpene berserta rudal exocetnya dan 2 kapal kombatan korvet Gowind.
Perancis beberapa tahun lalu pernah menawarkan kapal selam Scorpene dengan opsi ToT (tarnsfer teknologi) dengan partner lokal PT PAL Indonesia.
Ilustrasi kapal selam Scorpene Malaysia [istimewa]
Namun Indonesia akhirnya memutuskan memesan kapal selam Changbogo dari Korea Selatan dengan opsi transfer teknologi. Juga dari media Turki memberitakan bahwa Indonesia tertarik dengan kapal selam produksi bersama Turki dan Jerman.
Dari alutsista yang diberitakan tersebut, membuat Indonesia memilih alutsista yang hampir sama kelasnya dengan yang terdahulu di akuisisi. Kecuali kita menargetkan kapal selam tipe berbeda seperti U214 atau sekelasnya.
TNI AU beberapa kali menyatakan akan membeli Pesawat F16 V sebanyak 32 unit sebagai modernisasi alutsista kedepan. Namun beredar pesawat Rafale yang merupakan sekelas dengan F16V, menambah kesemrawutan logistik, belum lagi penerbang kita belum mengenal karakter pesawat Perancis tersebut.
Kapal korvet Gowind [istimewa]
Dan terakhir diberitakan tertarik dengan kapal korvet Gowind, menimbulkan tanya tanya besar?, kita telah memiliki kapal korvet Sigma class, Bung Tomo class yang merupakan kapal sejenis dengan kapal korvet Gowind.
Terus kenapa ada kata tertarik dengan kapal korvet, bukan real frigate seperti Iver Huitfield Class, seperti yang dikatakan menteri Luhut. TNI AL perlu penambahan alutsista itu pasti, namun bukan menambah jenis kapal dari kelas yang sama. yang tentunya dengan beragam jenis, akan mempersulit perawatannya atau biasa disebut logistical nighmare.
Sebagai pengamat amatir alutsista Indonesia, sangat menyayangkan, bila TNI mengakuisis alutsista yang diberitakan diatas, bukan memodernisasi dengan peralatan yang terkini, namun membeli alutsista berdasarkan selera.
Dan berharap Kemhan memutuskan yang terbaik dengan membeli alutsita yang dibutuhkan dengan tepat bukan hanya menambah koleksi alutsista dengan kemampuan yang sama. [GM]
⚓️ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.