Selasa, 02 Juli 2024

Wilayah Udara IKN Akan Di-"cover" Radar GCI Buatan Perancis

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFPV0Wy8VFuyT_iQ6KuiaWGcQt9MraDj4T9TzDJyBwQ_HJ31FhFJzgvYLcf8ar0boSDqolTWFKHIrvUV5QqvAlZl0C5LPxyD14-o2pRNjosGKRBlJoIFmkP1iPSI_PdVHZ6NYk_3we9KVLVRQ-Ae-BtIn6FwtKiceG1ynDfePlKUpgX8g_5_tIQI-6ELnU/s2090/20230702radar-canggih.jpg.jpgRadar GCI GM-403, hasil kerjasama dengan Thales (antara) 🛰

D
irektur Utama PT Len Industri (Persero) Holding Defend ID, Bobby Rasyidin, mengatakan, wilayah udara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan di-cover dengan radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 produksi Thales dari Perancis.

Dan kami harapkan dalam tahun ini, sudah bisa install sekitar 4 sampai 5 site radar, terutama yang meng-cover IKN tadi. Jadi wilayah udara IKN itu kita akan cover dulu. Sehingga, threat (ancaman) yang ada di udara, yang datang dari udara itu bisa kita lakukan identifikasi,” kata Bobby saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024) petang.

Saat ini, PT Len sebagai industri pertahanan dalam negeri masih merancang 13 radar GCI bersama Thales.

Untuk (radar) GCI progresnya sudah bisa dibilang 70 sampai 80 persen,” ucap Bobby.

Nantinya, dalam operasinya, radar GCI akan berinteroperabilitas dengan 12 radar buatan Retia, Ceko, yang juga dibeli Kementerian Pertahanan RI.

Diketahui, Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI memesan 13 unit radar GCI GM-403 dari Thales, Perancis.

Kontrak ditandatangani pada 20 April 2022 dan pengiriman dilakukan dalam waktu 48 bulan setelah tanggal efektif kontrak. Selain itu, periode garansi untuk sistem radar ini adalah 36 bulan.

Kementerian Pertahanan RI mengadakan kontrak pembelian dengan PT Len Industri (Persero) untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri.

Di sisi lain, Indonesia juga membeli 12 radar produksi Retia dari Ceko.

  📡
Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...