Perkuat Timur dan Barat Indonesia (Dispenal) 🛩
Menjelang peringatan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Penerbangan Angkatan Laut tahun 2024, Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) kembali melaksanakan Alih Bina atau pemindahan delapan unit pesawat udara dari Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, ke Wing Udara 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau dan Wing Udara 3 Puspenerbal Biak, Papua.
Komandan Puspenerbal Laksamana Muda TNI Sisyani Jaffar, memimpin prosesi Upacara Alih Bina delapan unsur udara TNl AL ini kepada Wing Udara 1 Puspenerbal Tanjungpinang dan Wing Udara 3 Puspenerbal Biak yang dilangsungkan di Apron Lanudal Tanjungpinang pada hari Selasa (4/6/2024).
Dari delapan Pesud tersebut, Enam diantaranya dialihbinakan dari Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda kepada Wing Udara 1 Tanjungpinang, yaitu Pesud G-58 Baron T-2601, G-58 Baron T-2602, CN 235-220 MPA P-8305, Heli AS 565 MBe Panther HS-1304, Heli AS 565 MBe Panther HS-1307 dan Heli Bell 412 SP HU-4203.
Sementara itu dua pesawat lagi, dialihbinakan dari Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda kepada Wing Udara 3 Puspenerbal Biak yaitu, Pesud CN 235-220 MPA P-8306, dan Pesud AS 565 MBe Panther HS-1303.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut dilakukan Penandatangan Alih Bina Pesud G-58 Baron T-2601, G-58 Baron T-2602, CN 235-220 MPA P-8305, Heli AS 565 MBe Panther HS-1304, Heli AS 565 MBe Panther HS-1307 dan Heli Bell 412 SP HU-4203 dari Danwing Udara 2 Puspenerbal Juanda, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah Kepada Danwing Udara 1 Puspenerbal Tanjungpinang, Kolonel Laut (P) Gugus Wahyu.
Dan Penandatangan Alih Bina Pesud CN 235-220 MPA P-8306 dan Pesud AS 565 MBe Panther HS-1303 dari Danwing Udara 2 Puspenerbal Juanda, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah kepada Komandan Wing Udara 3 Puspenerbal Biak, Kolonel Laut (P) Achmad Novam Harjuman.
Komandan Puspenerbal Laksda TNl Sisyani Jaffar mengatakan bahwa alih bina ini untuk memperkuat keamanan dan pertahanan wilayah perairan laut barat dan timur Indonesia. "Untuk meningkatkan keamanan dan pertahanan Indonesia di laut perbatasan Provinsi Kepri dan Papua yang merupakan jalur perdagangan internasional, sering adanya ancaman dari pihak luar," terangnya.
Maka untuk itu lanjutnya, TNl AL menambah alutsista udara. Dengan penambahan alutsista ini juga untuk mengamankan perairan selat Malaka dan ALKI lll yang dilintasi kapal internasional serta menjaga wilayah barat, Penambahan alutsista ini atas perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) tentang alih fungsi bina delapan Pesud dalam melihat situasi jalur maritim perbatasan internasional.
"Dengan adanya tambahan kekuatan ini, diharapkan dapat membantu kekuatan pengamanan perbatasan, sehingga apabila ada target operasi dan patroli akan semakin cepat pergerakannya," tegasnya.
Dengan kehadiran unsur udara sebagai mata dan telinga KRI untuk melakukan patroli dan operasi untuk membantu unsur KRI yang digelar di wilayah kerja Koarmada 1 dan Koarmada lll.
Alih Bina Pesawat Udara ini, seiring dengan pengembangan validasi organisasi Puspenerbal, sehingga hal ini diharapkan akan memperkuat dan mempermudah pelaksanaan kegiatan operasi di wilayah Barat dan timur Indonesia.
Seperti kita ketahui bahwa di wilayah Papua merupakan salah satu area trouble spot yang harus kita amankan untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu upaya yaitu dengan dilaksanakannya alih bina pesawat udara yang dimiliki Puspenerbal sesuai pengembangan validasi Organisasi yang ada. Pelaksanaan alih bina yang dilaksanakan tentunya menyesuaikan dengan kekuatan dan kondisi Alutsista yang dimiliki oleh Puspenerbal.
Bagi Puspenerbal, acara penyerahan ini merupakan suatu peristiwa penting, mengingat jumlah pesawat udara yang dimiliki TNI AL saat ini masih sangat terbatas, jika dibandingkan dengan beban tugas yang harus diemban dalam mengamankan dan mempertahankan seluruh wilayah perairan Indonesia.
Oleh karena itu Puspenerbal telah melaksanakan evaluasi terhadap pendispersian kekuatan pesawat udara di wilayah barat dan timur untuk ditata kembali agar memiliki perimbangan, sehingga mampu mendukung operasi yang digelar oleh TNI, TNI AL maupun tugas-tugas khusus lainnya.
"Perimbangan kekuatan pesawat udara di wilayah barat dan timur akan terus dilaksanakan secara bertahap seiring dengan kebijakan pembangunan TNI AL. Gelar kekuatan pesawat udara diharapkan dapat terpenuhi hingga tahun 2024 di seluruh pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) di wilayah barat dan timur," pungkasnya. (hjr)
Menjelang peringatan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Penerbangan Angkatan Laut tahun 2024, Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) kembali melaksanakan Alih Bina atau pemindahan delapan unit pesawat udara dari Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, ke Wing Udara 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau dan Wing Udara 3 Puspenerbal Biak, Papua.
Komandan Puspenerbal Laksamana Muda TNI Sisyani Jaffar, memimpin prosesi Upacara Alih Bina delapan unsur udara TNl AL ini kepada Wing Udara 1 Puspenerbal Tanjungpinang dan Wing Udara 3 Puspenerbal Biak yang dilangsungkan di Apron Lanudal Tanjungpinang pada hari Selasa (4/6/2024).
Dari delapan Pesud tersebut, Enam diantaranya dialihbinakan dari Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda kepada Wing Udara 1 Tanjungpinang, yaitu Pesud G-58 Baron T-2601, G-58 Baron T-2602, CN 235-220 MPA P-8305, Heli AS 565 MBe Panther HS-1304, Heli AS 565 MBe Panther HS-1307 dan Heli Bell 412 SP HU-4203.
Sementara itu dua pesawat lagi, dialihbinakan dari Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda kepada Wing Udara 3 Puspenerbal Biak yaitu, Pesud CN 235-220 MPA P-8306, dan Pesud AS 565 MBe Panther HS-1303.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut dilakukan Penandatangan Alih Bina Pesud G-58 Baron T-2601, G-58 Baron T-2602, CN 235-220 MPA P-8305, Heli AS 565 MBe Panther HS-1304, Heli AS 565 MBe Panther HS-1307 dan Heli Bell 412 SP HU-4203 dari Danwing Udara 2 Puspenerbal Juanda, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah Kepada Danwing Udara 1 Puspenerbal Tanjungpinang, Kolonel Laut (P) Gugus Wahyu.
Dan Penandatangan Alih Bina Pesud CN 235-220 MPA P-8306 dan Pesud AS 565 MBe Panther HS-1303 dari Danwing Udara 2 Puspenerbal Juanda, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah kepada Komandan Wing Udara 3 Puspenerbal Biak, Kolonel Laut (P) Achmad Novam Harjuman.
Komandan Puspenerbal Laksda TNl Sisyani Jaffar mengatakan bahwa alih bina ini untuk memperkuat keamanan dan pertahanan wilayah perairan laut barat dan timur Indonesia. "Untuk meningkatkan keamanan dan pertahanan Indonesia di laut perbatasan Provinsi Kepri dan Papua yang merupakan jalur perdagangan internasional, sering adanya ancaman dari pihak luar," terangnya.
Maka untuk itu lanjutnya, TNl AL menambah alutsista udara. Dengan penambahan alutsista ini juga untuk mengamankan perairan selat Malaka dan ALKI lll yang dilintasi kapal internasional serta menjaga wilayah barat, Penambahan alutsista ini atas perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) tentang alih fungsi bina delapan Pesud dalam melihat situasi jalur maritim perbatasan internasional.
"Dengan adanya tambahan kekuatan ini, diharapkan dapat membantu kekuatan pengamanan perbatasan, sehingga apabila ada target operasi dan patroli akan semakin cepat pergerakannya," tegasnya.
Dengan kehadiran unsur udara sebagai mata dan telinga KRI untuk melakukan patroli dan operasi untuk membantu unsur KRI yang digelar di wilayah kerja Koarmada 1 dan Koarmada lll.
Alih Bina Pesawat Udara ini, seiring dengan pengembangan validasi organisasi Puspenerbal, sehingga hal ini diharapkan akan memperkuat dan mempermudah pelaksanaan kegiatan operasi di wilayah Barat dan timur Indonesia.
Seperti kita ketahui bahwa di wilayah Papua merupakan salah satu area trouble spot yang harus kita amankan untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu upaya yaitu dengan dilaksanakannya alih bina pesawat udara yang dimiliki Puspenerbal sesuai pengembangan validasi Organisasi yang ada. Pelaksanaan alih bina yang dilaksanakan tentunya menyesuaikan dengan kekuatan dan kondisi Alutsista yang dimiliki oleh Puspenerbal.
Bagi Puspenerbal, acara penyerahan ini merupakan suatu peristiwa penting, mengingat jumlah pesawat udara yang dimiliki TNI AL saat ini masih sangat terbatas, jika dibandingkan dengan beban tugas yang harus diemban dalam mengamankan dan mempertahankan seluruh wilayah perairan Indonesia.
Oleh karena itu Puspenerbal telah melaksanakan evaluasi terhadap pendispersian kekuatan pesawat udara di wilayah barat dan timur untuk ditata kembali agar memiliki perimbangan, sehingga mampu mendukung operasi yang digelar oleh TNI, TNI AL maupun tugas-tugas khusus lainnya.
"Perimbangan kekuatan pesawat udara di wilayah barat dan timur akan terus dilaksanakan secara bertahap seiring dengan kebijakan pembangunan TNI AL. Gelar kekuatan pesawat udara diharapkan dapat terpenuhi hingga tahun 2024 di seluruh pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) di wilayah barat dan timur," pungkasnya. (hjr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.