⚓ Selain Kapal PPAOPV Thaon di Revel class ketika berkunjung ke Indonesia, rencananya pengiriman unit pertama kapal OPV tersebut pada Oktober mendatang. (Dispenal) ☆
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menyebutkan Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto banyak melakukan pengadaan untuk pembangunan kekuatan TNI AL.
“Terkait update pembangunan kekuatan TNI AL saat ini, presiden terpilih bapak Prabowo Subianto banyak sekali melakukan pengadaan dan akuisisi beberapa kapal baru,” sebutnya kepada awak media di Jakarta, Senin (2/9) malam.
Ali mencontohkan, gebrakan Prabowo salah satunya meliputi rencana pengadaan dua unit kapal patroli multiguna atau Offshore Patrol Vessel (OPV) Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) dari Italia.
“Saat ini (kapal PPA) kontrak sudah, tinggal menunggu efektif. Mungkin dalam waktu dekat,” ungkap Ali.
Kemudian, Ali mengatakan TNI AL juga mengirimkan 5 prajurit ke Jepang untuk mengikuti pelatihan layar kapal PPA Italia. Kelima prajurit akan berlatih menjadi calon pengawak dengan ikut terlibat secara langsung mengawaki kapal dari Jepang menuju Indonesia.
“5 orang anggota angkatan laut akan ikut mengawaki, belajar di kapal PPA Italia. Mereka akan berlayar dari Okinawa dari Yokosuka menuju Jakarta, nanti sudah dilibatkan mereka,” kata Ali.
Prabowo Akan Borong Fregat dan Persenjataan Eropa
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengungkapkan rencana Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membeli alutsista baru dari Eropa.
“Selain (kapal OPV Italia) PPA, ada beberapa fregat juga dari sejumlah negara di Eropa dan beberapa peralatan perang dari negara-negara lain,” ungkap Ali kepada awak media usai menghadiri acara pameran lukisan Firdaus Alahmudi di Jakarta, Senin (2/9) malam.
Dia mengatakan, Prabowo sangat memahami Republik Indonesia merupakan negara maritim. Adapun wilayah Indonesia adalah 70 persen lautan dan 30 persen daratan, memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan garis pantai seluas 99.000 km.
“Presiden terpilih bapak Prabowo sudah berjanji akan meningkatkan kekuatan TNI AL, karena kita negara maritim, maka angkatan lautnya harus kuat. Demikian beliau berpesan,” kata Ali.
Adapun upaya Prabowo untuk terus berkomitmen memperkuat TNI AL dengan mendatangkan dua kapal pemburu ranjau dari Jerman, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732. Kedua kapal ini resmi masuk ke jajaran TNI AL dan ditempatkan di Koarmada II, sejak Agustus 2023 lalu.
Pada era kepemimpinan Prabowo, Kementerian Pertahanan dan PT BTI Indo Tekno juga menandatangani kontrak pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS), pada September 2023 lalu. Kesepakatan ini mencakup penyediaan kapal selam penyelamat berteknologi canggih SRV-F Mk.3 serta kapal induk khusus (Mothership) yang dirancang untuk mendukung misi penyelamatan kapal selam darurat.
Prabowo juga menjajaki pengadaan dua unit kapal selam Scorpene produksi Prancis. Hal ini dilakukan dengan penandatanganan kontrak oleh Kementerian Pertahanan, Naval Group, dan PT PAL Indonesia di Jakarta, pada April 2024.
Dua unit Scorpene tersebut merupakan jenis terbaru, yakni “Evolved” dengan Full LiB yang akan dibangun di PT PAL. Kapal selam ini akan dilengkapi sistem energi mutakhir, menggunakan baterai Lithium-ion dan memiliki banyak kemampuan otomatisasi yang memungkinkan pengoperasian dengan jumlah awak kapal lebih sedikit.
Upaya Prabowo lainnya ialah pengadaan kapal patroli multiguna atau Offshore Patrol Vessel (OPV) Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA). Kapal dari galangan Fincantieri, Italia yang dibeli sebanyak dua unit itu digadang-gadang dapat berfungsi sebagai fregat sejenis Frigate European Multi-Mission (FREMM).
Berdasarkan kontrak yang telah disepakati, rencana pengiriman unit pertama kapal OPV tersebut ke Indonesia pada Oktober mendatang, sementara unit kedua dijadwalkan akan tiba pada April 2025. (at)
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menyebutkan Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto banyak melakukan pengadaan untuk pembangunan kekuatan TNI AL.
“Terkait update pembangunan kekuatan TNI AL saat ini, presiden terpilih bapak Prabowo Subianto banyak sekali melakukan pengadaan dan akuisisi beberapa kapal baru,” sebutnya kepada awak media di Jakarta, Senin (2/9) malam.
Ali mencontohkan, gebrakan Prabowo salah satunya meliputi rencana pengadaan dua unit kapal patroli multiguna atau Offshore Patrol Vessel (OPV) Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) dari Italia.
“Saat ini (kapal PPA) kontrak sudah, tinggal menunggu efektif. Mungkin dalam waktu dekat,” ungkap Ali.
Kemudian, Ali mengatakan TNI AL juga mengirimkan 5 prajurit ke Jepang untuk mengikuti pelatihan layar kapal PPA Italia. Kelima prajurit akan berlatih menjadi calon pengawak dengan ikut terlibat secara langsung mengawaki kapal dari Jepang menuju Indonesia.
“5 orang anggota angkatan laut akan ikut mengawaki, belajar di kapal PPA Italia. Mereka akan berlayar dari Okinawa dari Yokosuka menuju Jakarta, nanti sudah dilibatkan mereka,” kata Ali.
Prabowo Akan Borong Fregat dan Persenjataan Eropa
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengungkapkan rencana Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membeli alutsista baru dari Eropa.
“Selain (kapal OPV Italia) PPA, ada beberapa fregat juga dari sejumlah negara di Eropa dan beberapa peralatan perang dari negara-negara lain,” ungkap Ali kepada awak media usai menghadiri acara pameran lukisan Firdaus Alahmudi di Jakarta, Senin (2/9) malam.
Dia mengatakan, Prabowo sangat memahami Republik Indonesia merupakan negara maritim. Adapun wilayah Indonesia adalah 70 persen lautan dan 30 persen daratan, memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan garis pantai seluas 99.000 km.
“Presiden terpilih bapak Prabowo sudah berjanji akan meningkatkan kekuatan TNI AL, karena kita negara maritim, maka angkatan lautnya harus kuat. Demikian beliau berpesan,” kata Ali.
Adapun upaya Prabowo untuk terus berkomitmen memperkuat TNI AL dengan mendatangkan dua kapal pemburu ranjau dari Jerman, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732. Kedua kapal ini resmi masuk ke jajaran TNI AL dan ditempatkan di Koarmada II, sejak Agustus 2023 lalu.
Pada era kepemimpinan Prabowo, Kementerian Pertahanan dan PT BTI Indo Tekno juga menandatangani kontrak pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS), pada September 2023 lalu. Kesepakatan ini mencakup penyediaan kapal selam penyelamat berteknologi canggih SRV-F Mk.3 serta kapal induk khusus (Mothership) yang dirancang untuk mendukung misi penyelamatan kapal selam darurat.
Prabowo juga menjajaki pengadaan dua unit kapal selam Scorpene produksi Prancis. Hal ini dilakukan dengan penandatanganan kontrak oleh Kementerian Pertahanan, Naval Group, dan PT PAL Indonesia di Jakarta, pada April 2024.
Dua unit Scorpene tersebut merupakan jenis terbaru, yakni “Evolved” dengan Full LiB yang akan dibangun di PT PAL. Kapal selam ini akan dilengkapi sistem energi mutakhir, menggunakan baterai Lithium-ion dan memiliki banyak kemampuan otomatisasi yang memungkinkan pengoperasian dengan jumlah awak kapal lebih sedikit.
Upaya Prabowo lainnya ialah pengadaan kapal patroli multiguna atau Offshore Patrol Vessel (OPV) Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA). Kapal dari galangan Fincantieri, Italia yang dibeli sebanyak dua unit itu digadang-gadang dapat berfungsi sebagai fregat sejenis Frigate European Multi-Mission (FREMM).
Berdasarkan kontrak yang telah disepakati, rencana pengiriman unit pertama kapal OPV tersebut ke Indonesia pada Oktober mendatang, sementara unit kedua dijadwalkan akan tiba pada April 2025. (at)
💂 IDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.