Raiders Kostrad |
Lima anggota pemberontak GAM dilaporkan berhasil dilumpuhkan dalam
baku tembak dengan pasukan TNI di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD), dan enam anggota separatis lainnya menyerahkan diri. "Kelima
anggota GAM itu dilumpuhkan dalam kontak senjata dengan pasukan TNI
sepanjang Kamis hingga Jumat (8-9/4) di Kabupaten Aceh Selatan, Bireuen
dan Aceh Utara," kata Juru Bicara Satgas Info Komando Operasi (Koops)
TNI, Letkol CAJ Asep Sapari, di Lhokseumawe, Sabtu (10/4).
Ia
mengatakan, dalam kontak tembak yang menewaskan lima anggota GAM itu,
TNI menyita barang bukti berupa dua senjata laras panjang, sepucuk
pistol, 270 butir amunisi AK dan satu buah magazen AK serta HP satelit,
baju loreng dan sepatu boat beserta bendera GSA.
Kelima anggota
GAM yang tewas itu, dua di antaranya tanpa identititas, sedangkan tiga
orang lainnya masing-masing atas nama Irwan (30), Anwar (23) warga Aceh
Selatan dan Zulkifli (40) warga Aceh Utara. Dalam kontak tembak itu, TNI
juga menangkap seorang anggota GSA, Zakaria (Kapolsek GAM) wilayah Aceh
Selatan.
Sementara enam anggota GAM yang menyerahkan diri ke
pihak keamanan di Aceh Selatan, Jumat (9/4), yakni Sugiman (40), Saikani
(34), Jarmin ( 34), Safrizal (36) dan Pasa Ladi (22). Mereka
menyerahkan diri ke pos Kali Jaga II Yonif-142/KJ di Aceh Selatan.
Seperti diberitakan Serambi Indonesia,
Minggu (11/4), penyerahan diri anggota GAM juga berlangsung di
Kabupaten Aceh Besar. Seorang Anggota GAM, M Ali, (37) jabatan pengantar
logistik menyerahkan diri kepada aparat keamanan terdekat di daerah
tersebut.
Selain itu, aparat kemanan dari Tim 4 Kipur 4
dari Yonif 323 / Raider menemukan sesosok mayat anggota GAM tanpa identitas di
Kampung Air Berundang, Tapaktuan, Aceh Selatan. Jenazah anggota
pemberontak itu diserahkan kepada Keuchik (Kepala desa) setempat untuk
dikebumikan.
Bersamaan dengan kejadian tersebut, di Kecamatan
Samalanga, Kabupaten Bireuen warga dihebohkan dengan ditemukannya
sesosok mayat tanpa identitas. Mayat tanpa identitas itu diserahkan
warga ke Polsek Samalanga.
Panglima
Sementara
itu dari Meulaboh, Dantim Info B Koops TNI, Kapten Inf Candra Purnama
SH, mengatakan salah seorang anggota GAM yang menyerah di Aceh Selatan
itu bernama Jarmin. Di kalangan GAM ia dikenal sebagai Panglima Sagoe
Kecamatan Meukek. "Ia menyerah diri langsung ke Pos Tim 2 Yonif 142 / KJ
yang dipimpin Lettu Inf Tagaul Hutagalung," jelasnya.
Chandra
juga melansir sejumlah anggota GAM yang menyerah di Aceh Selatan dan
Aceh Besar sebagaimana yang disampaikan Asep Sapari. Selain itu,
katanya, pasukan Yonif 713 yang melakukan pengepungan terhadap sebuah
rumah yang dicurigai berhasil menangkap seorang Kapolsek GAM yang
beroperasi di wilayah Kecamatan Labuhan Haji Timur, Aceh Selatan.
Sedangkan
dalam kontak tembak yang terjadi di Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten
Aceh Barat Daya, pasukan TNI dari Tim 2 Yonif 323 / Raider melumpuhkan
seorang anggota GAM. Korban yang diindefikasikan bernama Irwan (30)
adalah mantan Mukim GAM setempat. Di lokasi kejadian pasukan yang
dipimpin Lettu Didik Efendi menyita sejumlah barang bukti.
Sebuah
sumber sangat layak dipercaya di Kodim 0107 Aceh Selatan melaporkan
bahwa kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dari Yonif 323 Raider
dengan anggota GAM di kawasan Gunung Jambu Air Berudang, Kecamatan
Tapaktuan, pada hari Kamis dan Jumat (9/4) subuh. Hasilnya, dua anggota
GAM tewas. Sementara di Kecamatan Meukek, 18 anggota GAM menyerahkan
diri kepada pasukan TNI Yonif 142 Ksatria Jaya (KJ) Pos Jambo Papeun.
Informasi
dari Kodim 0107, menyebutkan, kontak tembak pertama terjadi pada hari
Kamis (8/4) sekitar pukul 10.00 WIB ketika pasukan dari Yonif 323 Raider
dipimpin Sertu Yudha Bakti melaksanakan tugas patroli rutin di Gunung
Jambu, kawasan Desa Air Berudang.
Kelompok GAM diperkirakan 10
orang dengan kekuatan tiga pucuk senjata api campuran. Namun mereka
melarikan diri setelah kontak senjata berlansung beberapa menit. Setelah lokasi
dibersihkan oleh pasukan Yonif 323 Raider pimpinan Sertu Yudha Bakti,
ditemukan satu GAM telah menjadi mayat. Korban dikenali, Sunardi bin
Saridin (21), warga Desa Air Berudang, mayat korban kemudian diserahkan
kepada masyarakat setempat yang mengevakuasi dari lokasi.
Masih
menurut keterangan dari pihak TNI bahwa, setelah kontak pertama, pasukan
Yonif 323 Raider dibawah pimpinan Sertu Yudha Bakti terus melakukan
pengejaran dan melakukan pengendapan di gunung Jambu. Pada subuh Jumat
(9/4) sekitar pukul 05.15 WIB, pasukan pemukul itu kembali bertemu
dengan kelompok GAM sehingga terjadi kontak kedua, tidak berapa jauh
dari lokasi kontak pertama pada Kamis pagi.
Dalam peristiwa kedua
itu, pasukan Yonif 323 Raider kembali melumpuhkan satu anggota GAM.
Korban kemudian dikenali, Noviandi (23), juga warga Desa Air Berudang,
Kecamatan Tapaktuan. Mayat korban dievakuasi masyarakat setempat dari
lokasi kejadian Jumat pagi kemarin.
Sementara itu di Kecamatan
Meukek dilaporkan 18 anggota GAM menyerahkan diri kepada TNI Yonif 142
KJ Pos Jambo Papeun pada hari Rabu (7/4) sekitar pukul 17.30 WIB.
Menurut keterangan di Kodim 0107, anggota GAM itu menyerahkan diri
dengan diantar langsung oleh Kepala Desa Jambo Papeun. Kemudian Danpos
Yonif 142 KJ Jambo Papeun berkoordinasi dengan Danramil Meukek, dan
selanjutnya ke-18 anggota GAM itu dibawa ke Makodim 0107 di Tapaktuan.
Anggota
GAM yang terdiri TNA, tukang masak dan bendahara GAM yang menyerah
tersebut terdiri dari 13 orang berasal dari Desa Jamboe Papeun, Adi
Irani (32), Ainur Mudaksir (23), Agusman (25), Pardiana (28), M Hamzah
(18), Muktar (23), Irman (23), Saiful Rama (23), Syamsul Bahri (22),
Harfian Mas (27), Nurman (28), dan Emman Syar (35).
Di antara
anggota GAM yang menyerah itu juga terdapat dua orang dari Desa Bukit
Mas, Syaifuddin (28) dan Adeni Anto (24). Kemudian Kasman (25) dari Desa
Kuta Buluh I, Akbaruddin (28) dari Desa Roet Teungoeh, dan Agusman (25)
dari Desa Drien Jalo yang seluruhnya berada dalam Kecamatan Meukek.
Sumber :
- Serambi Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.