Pagi tadi Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dilempar
menggunakan bom pipa. Ternyata aksi teror tidak berhenti di sana.
Sore harinya, dua orang terduga teroris dan Brimob Polda Sulsel terlibat baku tembak. Kejadian itu terjadi di perumahan Bukit Hijau Permai, Desa Pammanjengan, Maros, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan informasi dari sumber merdeka.com di lapangan, kejadian terjadi sekitar pukul 15.40 WITA. Polisi mengejar 2 terduga teroris yang menggunakan sepeda motor Mio warna hitam diketahui membawa senjata api jenis FN dalam kantong plastik putih.
Pelaku yang menggunakan busana putih dan jaket jins ini sempat menjatuhkan senjatanya saat berusaha melarikan diri dari kejaran aparat. Sementara, Brimob Polda Sulsel dan keduanya mengeluarkan tembakan.
Saat ini, aparat gabungan yang terdiri dari Polda Sulsel, Polrestabes dan Brimobda Sulsel masih melakukan pengejaran. Polisi tengah melakukan terhadap kedua pelaku diduga masih bersembunyi di areal persawahan.
Sebelumnya, sebuah bom molotov berdaya ledak tinggi dilemparkan ke atas panggung saat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo memberi sambutan kepada peserta gerak jalan santai HUT Partai Golongan Karya di Monumen Mandala, Jl Jenderal Sudirman, Makassar.
Beruntung, bom dengan radius ledakan 500 meter itu, hanya mengeluarkan asap setelah mencapai panggung. Bom Molotov dari pipa paralon berisi 50 buah paku sepanjang 4 centimeter itu, dilemparkan dari jarak 10 meter oleh pelaku bernama Awaluddin (25).
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, AKBP Endi Sutendi mengatakan jika pelaku hanya suruhan. "Dia mengakui mendapat bom dari seseorang, dan hanya bertugas melempar ke atas panggung," jelas Endi.(mdk/tyo)
Baku tembak antara Densus 88 dibantu Brimob Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar di Desa Pammanjengan Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros merupakan pengembangan pelemparan bom molotob pagi tadi di Monumen Mandala.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel AKBP Endi Sutendi membenarkan soal itu, saat dikonfirmasi. "Benar anggota sedang mengepung diduga teroris di Moncongloe. Ini pengembangan tadi pagi," kata Endi, Minggu (11/11).
Menurut dia, dua orang yang diduga berhubungan dengan Awaluddin pelaku pelemparan bom molotov ke atas panggung saat Gubernur Sulsel syahrul Yasin Limpo berpidato. "Mereka lari dan sekarang masih pengejaran," cetusnya.
Sebenarnya, saat pengejaran aparat melepaskan tembakan agar terduga teroris menyerahkan diri. Akan tetapi, mereka malah membalas dengan tembakan, sehingga terjadi tembak menembak. "Sepertinya mereka memiliki senjata," jelasnya.
Sekitar pukul 15.40 Wita, di desa Pamanjengan perbatasan antara Kabupaten Maros dan Kota Makassar, Densus 88 mengejar dua terduga teroris yang kabur mengendarai sepeda motor matic berwarna hitam.
Salah seorang dari mereka membawa kantong plastik putih, berlari masuk ke areal persawahan setelah meninggalkan sepeda motornya di tepi sawah.(mdk/tyo)
Sore harinya, dua orang terduga teroris dan Brimob Polda Sulsel terlibat baku tembak. Kejadian itu terjadi di perumahan Bukit Hijau Permai, Desa Pammanjengan, Maros, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan informasi dari sumber merdeka.com di lapangan, kejadian terjadi sekitar pukul 15.40 WITA. Polisi mengejar 2 terduga teroris yang menggunakan sepeda motor Mio warna hitam diketahui membawa senjata api jenis FN dalam kantong plastik putih.
Pelaku yang menggunakan busana putih dan jaket jins ini sempat menjatuhkan senjatanya saat berusaha melarikan diri dari kejaran aparat. Sementara, Brimob Polda Sulsel dan keduanya mengeluarkan tembakan.
Saat ini, aparat gabungan yang terdiri dari Polda Sulsel, Polrestabes dan Brimobda Sulsel masih melakukan pengejaran. Polisi tengah melakukan terhadap kedua pelaku diduga masih bersembunyi di areal persawahan.
Sebelumnya, sebuah bom molotov berdaya ledak tinggi dilemparkan ke atas panggung saat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo memberi sambutan kepada peserta gerak jalan santai HUT Partai Golongan Karya di Monumen Mandala, Jl Jenderal Sudirman, Makassar.
Beruntung, bom dengan radius ledakan 500 meter itu, hanya mengeluarkan asap setelah mencapai panggung. Bom Molotov dari pipa paralon berisi 50 buah paku sepanjang 4 centimeter itu, dilemparkan dari jarak 10 meter oleh pelaku bernama Awaluddin (25).
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, AKBP Endi Sutendi mengatakan jika pelaku hanya suruhan. "Dia mengakui mendapat bom dari seseorang, dan hanya bertugas melempar ke atas panggung," jelas Endi.(mdk/tyo)
Baku Tembak terkait pelemparan bom Gubernur tadi pagi
Baku tembak antara Densus 88 dibantu Brimob Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar di Desa Pammanjengan Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros merupakan pengembangan pelemparan bom molotob pagi tadi di Monumen Mandala.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel AKBP Endi Sutendi membenarkan soal itu, saat dikonfirmasi. "Benar anggota sedang mengepung diduga teroris di Moncongloe. Ini pengembangan tadi pagi," kata Endi, Minggu (11/11).
Menurut dia, dua orang yang diduga berhubungan dengan Awaluddin pelaku pelemparan bom molotov ke atas panggung saat Gubernur Sulsel syahrul Yasin Limpo berpidato. "Mereka lari dan sekarang masih pengejaran," cetusnya.
Sebenarnya, saat pengejaran aparat melepaskan tembakan agar terduga teroris menyerahkan diri. Akan tetapi, mereka malah membalas dengan tembakan, sehingga terjadi tembak menembak. "Sepertinya mereka memiliki senjata," jelasnya.
Sekitar pukul 15.40 Wita, di desa Pamanjengan perbatasan antara Kabupaten Maros dan Kota Makassar, Densus 88 mengejar dua terduga teroris yang kabur mengendarai sepeda motor matic berwarna hitam.
Salah seorang dari mereka membawa kantong plastik putih, berlari masuk ke areal persawahan setelah meninggalkan sepeda motornya di tepi sawah.(mdk/tyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.