PARA peneliti di BPPT terus berupaya memperbaiki kinerja Pesawat
Udara Nir Awak alias PUNA rancangan mereka. Kali ini, yang terkena
sentuhan lanjutan adalah PUNA Sriti. Sejauh ini, PUNA Sriti dikenal
sebagai pesawat nir awak jarak pendek, dengan jarak terbang jelajah 45
km dan daya tahan terbang kira-kira 1 jam.
● ARC
Dari proyeksi kebutuhan dan visi pengembangan PUNA-Sriti ke depan,
pesawat ini diharapkan mampu terbang dengan jarak jelajah lebih dari 70
km dan daya tahan terbang lebih lama. Salah satunya adalah melakukan
Rekonfigurasi aerodinamika. Dengan berkurangnya hambatan udara disaat
terbang, maka PUNA Sriti yang baru diharapkan mampu memenuhi target
pengembangan.
Puna Sriti sendiri merupakan jenis UAV yang unik. Ia tidak memiliki
roda untuk lepas landas pendaratan. Untuk menerbangkannya digunakan
ketapel, sementara untuk mendarat dengan cara ditangkap. PUNA jenis ini
sangat cocok dioperasikan oleh satuan Kavaleri atau Artileri. Dimana
PUNA diterbangkan untuk mengintip pasukan musuh, lalu melaporkannya
kepada satuan kawan. Seusai serbuan, PUNA juga bisa kembali diterbangkan
untuk menilai hasil gempuran. Hanya saja, setelah mampu mengembangkan
daya jelajah, harus juga dilakukan pengembangan alat pengintaian dan
pengiriman data.
● ARC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.