VIPER Class merupakan kapal patroli cepat TNI AL buatan putra-putra Indonesia. Seluruh kapal dibuat oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (fasharkan) TNI AL yang mempunyai panjang 39-40 meter. Merupakan jenis kapal Patrol Craft (PC-40) hasil karya dan modifikasi prajurit terbaik matra laut.
Latihan airsoftgun di KRI Viper 820 (Foto SAC) |
TNI AL membutuhkan banyak kapal untuk patroli maupun angkutan untuk menjaga keamanan dalam negeri. Karena anggaran yang terbatas, maka diusahakan untuk membuat kapal patroli sendiri melalui Dislitbang TNI AL, yang mendesain kapal kecil ukuran PC 36 dan PC 40 dengan biaya yang relatif murah.
Akhirnya prototipe kapal pertama berhasil dibuat sekitar tahun 2000an dan menjadi desain yang mumpuni untuk dibuat massal dengan memaksimalkan Fasharkan TNI AL diseluruh nusantara berserta mitra kerjanya. Bahannya pun dipilih yang ringan dan ekonomis dari bahan Fiberglass yang terbukti cukup bagus.
Dari kapal Patroli PC 36 jenis Boa Class, TNI AL merasa cukup puas dan memulai dengan ukuran yang lebih besar PC 40, maka kapalpun dibuat diberbagai fasilitas Angkatan Laut di nusantara.
Dari tipe PC 40 meter ini TNI AL membuat beberapa jenis yang serupa tapi ada perbedaan kecil secara detail sampai dengan desain yang berbeda tapi ukurannya sekitar 40 meter. Bersama dengan Galangan kapal dalam negeri, TNI AL mencoba terus untuk produksi kapal patroli untuk memenuhi kebutuhan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Desainnya terus berubah dengan serapan teknologi dari luar, design by design pun dicoba untuk di produksi.
Salah satu kapal dengan kapal ukuran 40 meter yang dikenal adalah tipe Tarihu Class, Krait Class maupun yang terakhir dan menjadi andalan TNI AL yaitu Clurit Class. Tipe terakhir pun fungsinya setingkat lebih baik karena di persenjatai dengan CIWS maupun rudal anti kapal yang rencananya buatan Cina. Dan masuk dalam satuan kapal cepat (Satkat). Rencananya TNI AL akan memesan 6 unit kapal jenis ini pada PT Palindo, Batam. Melihat kebutuhan akan banyaknya kapal, Clurit Class cocok untuk diperbanyak dan di tempatkan di semua pangkalan TNI AL untuk menjadi kekuatan dasar pangkalan sebelum kapal lainnya membantu.
Kembali ke kapal jenis Viper Class ini akhirnya tahun 2005-2006 dibuat beberapa unit di fasharkan TNI AL dan banyak berguna dalam menjaga perairan Indonesia. Selain sebagai kapal patroli pantai, kapal ini juga digunakan sebagai kapal SAR dalam mencari korban kecelakaan di laut maupun penindakan penyelundupan di perairan Indonesia.
Kapal patroli PC-40 Kelas Viper
# Nama kapal Buatan Tahun Bertugas sejak
1 KRI Viper 820 Fasharkan TNI AL Jakarta 19 Oktober 2006.
2 KRI Piton 821 Fasharkan TNI AL Mentigi 2005 19 Oktober 2006.
3 KRI Weling 822 Fasharkan TNI AL Mentigi 2005 19 Oktober 2006.
4 KRI Matacora 823 Fasharkan TNI AL Mentigi 2006 14 Maret 2008.
5 KRI Tedung Selar 824 Fasharkan TNI AL Jakarta 14 Maret 2008.
6 KRI Boiga 825 Fasharkan TNI AL Manokwari 1 Agustus 2007 (terbakar 2010)
5 KRI Tedung Selar 824 Fasharkan TNI AL Jakarta 14 Maret 2008.
6 KRI Boiga 825 Fasharkan TNI AL Manokwari 1 Agustus 2007 (terbakar 2010)
Spesifikasi Umum | |
---|---|
Jenis: | Type PC-40 patrol boat |
Berat: | 100 tons |
Panjang: | 40 m (131 ft 3 in) |
Lebar: | 7.3 m (23 ft 11 in) |
Kecepatan: | 29 knots (54 km/h; 33 mph) |
Jelajah: | 4 days |
Persenjataan: |
|
Berikut Foto Kapal Viper Class :
KRI Viper 820
KRI Viper 820 (Foto Formil Kaskus |
KRI Piton 821
KRI Piton 821 (Foto Havitdema) |
KRI Weling 822
KRI Weling 822 (Foto Berita HanKam) |
KRI Matacora 823
KRI Matacora 823 (Foto Armabar) |
KRI Tedung Selar 824
KRI Tedung Selar 824 |
Nama Boiga diambil dari nama latin ular Tiung Cincin, yakni Boiga Dendrophilia. Ular ini salah satu jenis ular ganas yang hidup di kawasan hutan bakau di semua kepulauan di Indonesia.
Menurut Berita Antara tanggal 26 juli 2010 kapal ini terbakar di Dermaga Ujung, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Hampir 50 persen terbakar dan bagian
kapal sudah miring tenggelam ke laut yakni bagian buritan dan lambung
kiri dari kapal itu, sehingga menyisakan sisi kanan saja. Beruntung tidak ada korban jiwa. Akhirnya TNI AL memutuskan untuk mengkandas kapal ini di Lokasi kejadian.
(semua data dan foto dari berbagai sumber)
Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.