"Kita ingin tahu, mau mereka seperti apa."
Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe menyatakan kesediaannya untuk membuka ruang dialog terhadap kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang selama ini berseberangan dengan pemerintah.
Bahkan, gubernur yang baru dilantik beberapa hari lalu itu siap membangun rekonsiliasi yang konstruktif dengan mereka.
"Sebagai gubernur, saya siap berdialog dengan OPM, siap bernegoisasi, siap membangun rekonsiliasi dan membicarakan berbagai hal seperti masalah sosial selama itu untuk kepentingan mensejahterkan rakyat Papua," ujarnya di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Rabu 17 April 2013.
Dia menambahkan, kesediaan untuk membuka ruang dialog terhadap kelompok separatis, karena mereka juga bagian dari warga Negara Indonesia yang selama ini tidak mendapat perhatian. "Bagaimana pun mereka adalah saudara kita. Cuma selama ini selalu mendapat ketidakadilan, sehingga berteriak," ujarnya.
Dengan membangun dialog, kata dia, keinginan dan harapan mereka akan diketahui secara pasti. "Kami ingin tahu, mau mereka seperti apa dan kita akan bicara hubungan timbal balik," ujar gubernur.
Kelompok separatis pimpinan Goliath Tabuni yang bermarkas di Tingginambut Puncak Jaya, aku gubernur, juga sudah siap diajak duduk bersama dalam sebuah dialog. "Goliath sudah telepon saya, akan siapkan waktu untuk saya, maunya minta apa dalam pertemuan itu akan dibahas," tuturnya.
Goliath juga dalam kesempatan itu mengucapkan selamat dan sukses telah dilantiknya Lukas Enembe menjadi gubernur Papua. "Kaka dilantik dari awal kami tidak ganggu, mereka ucapkan seperti itu," ujanya.
Bahkan, Goliat Tabuni sudah menyampaikan niat awalnya, yakni tidak akan melancarkan aksi lagi, asalkan kampungnya dibangun pemerintah. "Dia bilang tidak akan mengganggu lagi, tetapi bangun kampungnya dengan baik," jelas gubernur.
Goliat. lanjutnya, juga menyampaikan siap menyimpan senjata dan tidak akan lagi mengangkatnya.
Ditanya rencana terobosan yang akan dilakukan jika ruang dialog tercipta, gubernur menyatakan, pemerintah siap menyiapkan modal untuk kelompok OPM tersebut. "Kami siap berikan modal untuk usaha apa saja yang akan mereka lakoni," ujarnya.
Namun, tandasnya, hal yang paling utama akan menjadi prioritas perhatian pemerintah bila dialog sudah terselenggara adalah pendidikan dan kesehatan. "Dua aspek ini jadi prioritas dibangun di kampung mereka, selain juga membangun ekonominya," jelas gubernur.
Bila ruang dialog tercipta, gubernur juga meminta perhatian pemerintah pusat untuk kelompok yang berseberangan tersebut. "APBD Papua sangat terbatas, sehingga bila kami berhasil merangkul mereka kembali untuk bersama-sama membangun Papua," tuturnya.
Lukas Enembe, Gubernur Papua |
Bahkan, gubernur yang baru dilantik beberapa hari lalu itu siap membangun rekonsiliasi yang konstruktif dengan mereka.
"Sebagai gubernur, saya siap berdialog dengan OPM, siap bernegoisasi, siap membangun rekonsiliasi dan membicarakan berbagai hal seperti masalah sosial selama itu untuk kepentingan mensejahterkan rakyat Papua," ujarnya di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Rabu 17 April 2013.
Dia menambahkan, kesediaan untuk membuka ruang dialog terhadap kelompok separatis, karena mereka juga bagian dari warga Negara Indonesia yang selama ini tidak mendapat perhatian. "Bagaimana pun mereka adalah saudara kita. Cuma selama ini selalu mendapat ketidakadilan, sehingga berteriak," ujarnya.
Dengan membangun dialog, kata dia, keinginan dan harapan mereka akan diketahui secara pasti. "Kami ingin tahu, mau mereka seperti apa dan kita akan bicara hubungan timbal balik," ujar gubernur.
Kelompok separatis pimpinan Goliath Tabuni yang bermarkas di Tingginambut Puncak Jaya, aku gubernur, juga sudah siap diajak duduk bersama dalam sebuah dialog. "Goliath sudah telepon saya, akan siapkan waktu untuk saya, maunya minta apa dalam pertemuan itu akan dibahas," tuturnya.
Goliath juga dalam kesempatan itu mengucapkan selamat dan sukses telah dilantiknya Lukas Enembe menjadi gubernur Papua. "Kaka dilantik dari awal kami tidak ganggu, mereka ucapkan seperti itu," ujanya.
Bahkan, Goliat Tabuni sudah menyampaikan niat awalnya, yakni tidak akan melancarkan aksi lagi, asalkan kampungnya dibangun pemerintah. "Dia bilang tidak akan mengganggu lagi, tetapi bangun kampungnya dengan baik," jelas gubernur.
Goliat. lanjutnya, juga menyampaikan siap menyimpan senjata dan tidak akan lagi mengangkatnya.
Ditanya rencana terobosan yang akan dilakukan jika ruang dialog tercipta, gubernur menyatakan, pemerintah siap menyiapkan modal untuk kelompok OPM tersebut. "Kami siap berikan modal untuk usaha apa saja yang akan mereka lakoni," ujarnya.
Namun, tandasnya, hal yang paling utama akan menjadi prioritas perhatian pemerintah bila dialog sudah terselenggara adalah pendidikan dan kesehatan. "Dua aspek ini jadi prioritas dibangun di kampung mereka, selain juga membangun ekonominya," jelas gubernur.
Bila ruang dialog tercipta, gubernur juga meminta perhatian pemerintah pusat untuk kelompok yang berseberangan tersebut. "APBD Papua sangat terbatas, sehingga bila kami berhasil merangkul mereka kembali untuk bersama-sama membangun Papua," tuturnya.
● Vivanews
betul pak gubernur,dg cara sprti itu anda akn dpt mnytukn rkyt papua,dan tdk ada lagi istlh ksnjangan sosial,tdk ada lg iri hati,jd mrka bsa bhu_mnbhu mmbngn papua brsma pmrnth,baik daerah maupun pusat,,,
BalasHapusKapan Papua menyiapkan wikil anak2 bangsa utk mencalonkan presiden NKRI, buatlah enjoy semua masyarakat adat Papua utk meningkatkan derajad dan martabat sebagai bangsa Indonesia mengembangkan pendidikan, lapangan kerja serta kesejahteraan. Pak Gubernur/Bupati ini adalah tugas anda, jangan enak2 saja dan rangkul semua anak2 bangsa yg ada utk bersama2 menyelesaikan pembangunan di Papuan. Slamat....Bekerja...
BalasHapus