Ancaman terhadap satu negara memang beragam. Salah satunya adalah munculnya skenario perang modern yang harus diantisipasi sejak dini.
Perang yang dimaksud bukan lagi dimaknai pertempuran bersenjata, namun perang dengan menggunakan jaringan komputer dan internet di dunia maya (cyber space) dalam bentuk pertahanan dan penyerangan informasi yang dampaknya jauh lebih serius dibanding dunia nyata.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Untung Suropati saat memberikan sambutannya dihadapan para Perwira Angkatan Laut yang mengikuti pelatihan Naval Image Building Operation (NIBO) yang dilaksanakan oleh Dispenal, di ruang rapat Dispenal, Gedung B-4, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (15/4).
Kadispenal mengatakan, adanya dinamika yang terus berkembang dengan cepat, khususnya kemajuan teknologi telah menuntut TNI AL sebagai matra yang sarat dengan teknologi, untuk mampu mengantisipasi berbagai ancaman yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi khususnya kemajuan teknologi informasi.
Menurutnya, pelatihan dilakukan untuk menyikapi era keterbukaan dan perkembangan cyber space (dunia maya) yang semakin maju. Hal ini mengingat penggunaan media massa dan website saat ini merupakan sarana utama yang relatif efektif untuk menyebarluaskan pesan-pesan dari para pengirimnya dalam rangka memengaruhi opini publik.
“Tidak jarang keduanya menjadi sarana untuk melaksanakan perang informasi (information warfare) dan perang di dunia maya (cyber warfare) oleh pihak-pihak yang menggunakannya dengan tujuan-tujuan tertentu,” tandasnya melalui siaran pers Kadispenum Dispenal, Kolonel (S) J. Widjojono yang diterima Jurnal Nasional.
Pelatihan ini juga, lanjut Kadispenal, dalam upaya meningkatan sumber daya manusia dalam peningkatan kemampuan bidang information warfare dan cyber warfare Naval Image Building Operation (NIBO). Khususnya dalam pengelolaan informasi dokumentasi produksi di media cyber, mengantisipasi cyber threat, serta untuk pengenalan bidang pengamanan data maupun sistem jaringan, yang mana merupakan salah satu parameter dari World Class Navy.
Sementara itu, Kepala Subdinas Penerangan Umum Dispenal yang juga sebagai Ketua Pelaksana Latihan Kolonel Laut (S) Julius Widjojono mengatakan, bahwa pelatihan yang diberi nama Naval Image Building Operation (NIBO) diikuti oleh 15 Perwira TNI AL yang berdinas di satker terkait. Diantaranya Staf Pengamanan Angkatan Laut (Spamal), Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Dispamal), Dinas Komunikasi dan Elektronika Angkatan Laut (Diskomlekal), Dinas Informasi dan Pengolahan Data Angkatan Laut (Disinfolahtal), Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), serta Dinas Penerangan Kotama TNI AL.
“Kegiatan ini merupakan tahap awal dan diharapkan pelatihan ini akan terus berkesinambungan seiring dengan perkembangan cyber space yang terus berkembang dinamis,” katanya.
Julius Widjojono menjelaskan, materi yang diberikan mencakup pengoperasian media cyber, pengamanan media cyber, dan pengembangan media cyber, dengan metode pelatihan kuliah di kelas, praktek di ruang Naval Media and Website Center (NMWC) Dispenal, serta diskusi dan tanya jawab.
“Sedangkan instruktur dalam pelatihan ini didatangkan dari PT. Sira Manunggal Selaras yang saat ini sebagai narasumber Tim Kerja Media Cyber Kementerian Pertahanan,” tandasnya.
Melalui pelatihan ini, menurut Julius Widjojono, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengelola informasi melalui cyber space, khususnya dalam membangun public trust terhadap TNI AL serta mampu melakukan tindakan counter attack terhadap informasi yang berpotensi mendeskreditkan TNI AL.
Perang yang dimaksud bukan lagi dimaknai pertempuran bersenjata, namun perang dengan menggunakan jaringan komputer dan internet di dunia maya (cyber space) dalam bentuk pertahanan dan penyerangan informasi yang dampaknya jauh lebih serius dibanding dunia nyata.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Untung Suropati saat memberikan sambutannya dihadapan para Perwira Angkatan Laut yang mengikuti pelatihan Naval Image Building Operation (NIBO) yang dilaksanakan oleh Dispenal, di ruang rapat Dispenal, Gedung B-4, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (15/4).
Kadispenal mengatakan, adanya dinamika yang terus berkembang dengan cepat, khususnya kemajuan teknologi telah menuntut TNI AL sebagai matra yang sarat dengan teknologi, untuk mampu mengantisipasi berbagai ancaman yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi khususnya kemajuan teknologi informasi.
Menurutnya, pelatihan dilakukan untuk menyikapi era keterbukaan dan perkembangan cyber space (dunia maya) yang semakin maju. Hal ini mengingat penggunaan media massa dan website saat ini merupakan sarana utama yang relatif efektif untuk menyebarluaskan pesan-pesan dari para pengirimnya dalam rangka memengaruhi opini publik.
“Tidak jarang keduanya menjadi sarana untuk melaksanakan perang informasi (information warfare) dan perang di dunia maya (cyber warfare) oleh pihak-pihak yang menggunakannya dengan tujuan-tujuan tertentu,” tandasnya melalui siaran pers Kadispenum Dispenal, Kolonel (S) J. Widjojono yang diterima Jurnal Nasional.
Pelatihan ini juga, lanjut Kadispenal, dalam upaya meningkatan sumber daya manusia dalam peningkatan kemampuan bidang information warfare dan cyber warfare Naval Image Building Operation (NIBO). Khususnya dalam pengelolaan informasi dokumentasi produksi di media cyber, mengantisipasi cyber threat, serta untuk pengenalan bidang pengamanan data maupun sistem jaringan, yang mana merupakan salah satu parameter dari World Class Navy.
Sementara itu, Kepala Subdinas Penerangan Umum Dispenal yang juga sebagai Ketua Pelaksana Latihan Kolonel Laut (S) Julius Widjojono mengatakan, bahwa pelatihan yang diberi nama Naval Image Building Operation (NIBO) diikuti oleh 15 Perwira TNI AL yang berdinas di satker terkait. Diantaranya Staf Pengamanan Angkatan Laut (Spamal), Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Dispamal), Dinas Komunikasi dan Elektronika Angkatan Laut (Diskomlekal), Dinas Informasi dan Pengolahan Data Angkatan Laut (Disinfolahtal), Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), serta Dinas Penerangan Kotama TNI AL.
“Kegiatan ini merupakan tahap awal dan diharapkan pelatihan ini akan terus berkesinambungan seiring dengan perkembangan cyber space yang terus berkembang dinamis,” katanya.
Julius Widjojono menjelaskan, materi yang diberikan mencakup pengoperasian media cyber, pengamanan media cyber, dan pengembangan media cyber, dengan metode pelatihan kuliah di kelas, praktek di ruang Naval Media and Website Center (NMWC) Dispenal, serta diskusi dan tanya jawab.
“Sedangkan instruktur dalam pelatihan ini didatangkan dari PT. Sira Manunggal Selaras yang saat ini sebagai narasumber Tim Kerja Media Cyber Kementerian Pertahanan,” tandasnya.
Melalui pelatihan ini, menurut Julius Widjojono, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengelola informasi melalui cyber space, khususnya dalam membangun public trust terhadap TNI AL serta mampu melakukan tindakan counter attack terhadap informasi yang berpotensi mendeskreditkan TNI AL.
● Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.