Rabu, 07 Agustus 2013

☆ Gara-gara ongkos becak, Taruna TNI AU berantem dengan anak UGM

Marsma Nanok Soeratno (2) 

Gara-gara ongkos becak, Taruna TNI AU berantem dengan anak UGMMasih cerita serba-serbi kehidupan karbol alias Taruna TNI AU yang diceritakan Marsekal Pertama Nanok Soeratno dalam buku Kisah Sejati Prajurit Paskhas yang ditulis Beny Adrian dan diterbitkan PT Gramedia.

Walau dididik dengan disiplin tinggi, kadang ada saja Taruna yang melanggar peraturan. Namanya anak muda, cepat naik darah kalau ada yang mengejek.

Ceritanya sekitar tahun 1969, saat itu Nanok sudah menjadi taruna tingkat IV, angkatan paling senior di Akademi Angkatan Udara (AAU). Saat itu dua orang Sersan Mayor Udara Karbol Senior (SMUKS) Agus Armanto dan Tukiran Toyib sedang jalan-jalan naik becak bersama pasangan wanita mereka untuk melihat pameran bunga di Gedung Seni Sono, Jl Malioboro, Yogyakarta.

Dua wanita ini menolak dibayari ongkos becak. Mereka merasa merekalah yang mengundang dua taruna ini jalan-jalan sehingga merasa harus mentraktir. Tentu saja dua taruna ini juga menolak dibayari. Malu dong kencan kok dibayari sama cewek.

Saat itulah ada dua pemuda melintas. Keduanya iseng nyeletuk melihat adegan itu.

"Ah pura-pura itu, karbol (Taruna AAU) kan biasanya memang enggak punya duit," kata mereka.

Karbol Agus dan Toyib panas mendengar ucapan itu. Namun mereka tak berbuat apa-apa. Baru ketika pulang dari pameran bunga mereka mencari dua pemuda tersebut dan menanyainya. Agus tambah kesal saat pemuda itu sombong dan omongannya ngelantur.

Setelah pulang, Agus lapor teman-temannya di AAU. Mereka pun sepakat untuk buat perhitungan. SMUKS Hanafie Asnan (kelak Marsekal dan Kasau) serta Nanok ada di antara mereka yang sudah terbakar emosinya.

Malam itu juga Nanok mendatangi sopir bus karbol dan meminta mengantar mereka ke kota untuk membuat perhitungan. Diakui Nanok tindakan ini jelas salah besar dan melanggar disiplin. Tapi namanya anak muda yang sudah dikuasai emosi, aturan pun ditabrak.

Tak sulit menemukan dua pemuda ini, para taruna segera membawanya ke pemancar TVRI. Di sana para taruna menginterograsi mereka. Dua pemuda ini tak mengaku sudah menghina taruna soal becak siang tadi. Karena kesal, ada taruna yang menghadiahi bogem mentah.

Salah seorang taruna lalu menantang dua pemuda duel satu lawan satu agar tak disebut mengeroyok. Tantangan ini ditolak dua pemuda tersebut. Karena tak ada titik temu, dua pemuda itu dipulangkan ke tempat semula.

Masalah tersebut rupanya bergulir bak bola salju. Dua hari kemudian sejumlah mahasiswa UGM menggelar unjuk rasa memprotes aksi koboi para taruna. Kota Yogyakarta pun geger. Rupanya dua mahasiswa tadi mahasiswa UGM.

Berita soal pemukulan ini cepat didengar Gubernur AAU Komodor Rusman yang kaget dan marah. Rusman menganggap aksi para karbol ini bukanlah sikap seorang prajurit dan calon perwira. Semua karbol yang terlibat aksi itu dipanggil. Agar masalah tak membesar, Rusman mengirim Taruna ke Bandung dan Jakarta untuk mengikuti kuliah kerja. Di sana mereka pun diawasi dengan ketat.

Komodor Rusman segera menelepon Rektor UGM Suroso untuk meminta maaf. Dia juga memfasilitasi perdamaian antar kedua pihak. Akhirnya SMUKS Rudi Basri dan SMUKS Agus Armanto dipertemukan dengan kedua pemuda tadi di UGM. Keduanya pun berdamai dan janji tak akan mengulangi perbuatan tercela itu.

Nanok dan kawan-kawan pun sangat bersyukur Komodor Rusman tak memecat mereka. Rusman hanya menasihati para taruna senior yang sebenarnya akan segera dilantik itu agar jangan pernah melakukan tindakan serupa. Rusman juga meminta para taruna dengan kesatria mengakui kesalahan.

"Padahal bisa saja kami diberhentikan dengan tidak hormat karena indisipliner, dan memerintahkan pengemudi tanpa ada surat perintah," kenang Nonok.

Nanok mengakui ribut dengan pemuda Yogyakarta ini merupakan kasus kedua. Sebelumnya saat mereka masih tingkat II, mereka sempat juga berkelahi dengan pemuda yang buat ulah. Saat itu senior AAU main band di Hotel Ambarukmo Yogyakarta, drumnya, disobek oleh seorang pemuda sehingga menimbulkan keributan.[ian]


 ● Merdeka 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...