Korban ditembak di bagian kepala."
Belum ada dua pekan, penembakan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang anggota satuan Pembinaan Masyarakat Polsek Metro Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu 7 Agustus 2013.
Aiptu Dwiyatna, 50, tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, pukul 04.30.
Saat ditembak, Aiptu Dwiyatna sedang mengendarai sepeda motor dinasnya, Suzuki Smash bernomor polisi 2643-31 VII. "Korban ditembak di bagian kepala. Penembakan dilakukan dari jarak dekat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto di Ciputat.
Saat kejadian, Dwiyatna akan ke Lebak Bulus untuk memberikan ceramah subuh. Namun, di tengah jalan, dia dipepet oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.
"Ada dua orang yang memepet korban dari sebelah kanan. Dia ditembak satu kali," katanya. Oleh pengendara sepada motor lain yang ada di lokasi, Dwiyatna langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat.
Mendengar penembakan ini Kapolri Timur Pradopo langsung meninjau lokasi kejadian. Pradopo yang tanpa pengawalan ketat datang sekitar pukul 07.00. Setengah jam kemudian dia meninggalkan lokasi. Timur juga sempat menengok jenazah di RS Sari Asih, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto.
Pradopo menegaskan akan menangkap pelaku penembakan. Ia langsung membentuk tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Selatan. "Tim khusus ini untuk mengungkapkan siapa pelakunya," ujar Timur di RS Polri, Kramatjati.
Hingga saat ini polisi belum bisa memastikan apakan aksi ini berkaitan dengan aksi terorisme atau bukan. "Kami masih dalami, belum mengarah ke sana (aksi terorisme)," kata Timur.
Bukan kali ini saja
Kasus yang sama juga terjadi pada 27 Juli. Saat itu anggota polisi lalu lintas Polres Metro Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono, 53, juga ditembak orang tak dikenal di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat. Peristiwa itu juga terjadi sekitar pukul 04.30.
Ketika itu Patah hendak pergi bekerja dari kediamannya di Bojongsari, Depok. Tiba-tiba, dua orang yang mengendarai sepeda motor mengeluarkan senjata api dan kemudian menembak korban di dada kirinya hingga tembus. Nyawa Patah masih bisa diselamatkan.
Setelah ditembak, Patah masih berusaha mengendarai kendaraannya 200 meter sampai di sebuah masjid. Dia lalu ditolong orang-orang yang berada di sekitar itu.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Agus Rianto mencatat, peristiwa kekerasan terhadap anggota polisi bukan hanya itu. "Kemarin anggota kami ditabrak dari belakang di Cirebon saat beliau melaksanakan patroli wilayah Jalur Pantura, pagi ini saya dapat informasi rekan kami ditembak," katanya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eka Bayuseno menduga pelaku penembakan Dwiyatna sama dengan pelaku penembakan Patah. Dua-duanya ditembak dari jarak dekat dan menggunakan sepeda motor.
"Modus operandinya mirip, dengan sepeda motor dan menembak dari belakang," kata Putut di Polres Jakarta Selatan.
Putut menambahkan, polisi belum bisa memastikan apakah pelaku juga menggunakan senjata yang sama atau tidak.
Penembakan terakhir di pelipis kiri, sedangkan penembakan yang pertama di dada belakang hingga tembus depan. Hingga kini proyektil penembakan terhadap Patah belum ditemukan.(eh)
Aiptu Dwiyatna, 50, tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, pukul 04.30.
Saat ditembak, Aiptu Dwiyatna sedang mengendarai sepeda motor dinasnya, Suzuki Smash bernomor polisi 2643-31 VII. "Korban ditembak di bagian kepala. Penembakan dilakukan dari jarak dekat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto di Ciputat.
Saat kejadian, Dwiyatna akan ke Lebak Bulus untuk memberikan ceramah subuh. Namun, di tengah jalan, dia dipepet oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.
"Ada dua orang yang memepet korban dari sebelah kanan. Dia ditembak satu kali," katanya. Oleh pengendara sepada motor lain yang ada di lokasi, Dwiyatna langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat.
Mendengar penembakan ini Kapolri Timur Pradopo langsung meninjau lokasi kejadian. Pradopo yang tanpa pengawalan ketat datang sekitar pukul 07.00. Setengah jam kemudian dia meninggalkan lokasi. Timur juga sempat menengok jenazah di RS Sari Asih, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto.
Pradopo menegaskan akan menangkap pelaku penembakan. Ia langsung membentuk tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Selatan. "Tim khusus ini untuk mengungkapkan siapa pelakunya," ujar Timur di RS Polri, Kramatjati.
Hingga saat ini polisi belum bisa memastikan apakan aksi ini berkaitan dengan aksi terorisme atau bukan. "Kami masih dalami, belum mengarah ke sana (aksi terorisme)," kata Timur.
Bukan kali ini saja
Kasus yang sama juga terjadi pada 27 Juli. Saat itu anggota polisi lalu lintas Polres Metro Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono, 53, juga ditembak orang tak dikenal di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat. Peristiwa itu juga terjadi sekitar pukul 04.30.
Ketika itu Patah hendak pergi bekerja dari kediamannya di Bojongsari, Depok. Tiba-tiba, dua orang yang mengendarai sepeda motor mengeluarkan senjata api dan kemudian menembak korban di dada kirinya hingga tembus. Nyawa Patah masih bisa diselamatkan.
Setelah ditembak, Patah masih berusaha mengendarai kendaraannya 200 meter sampai di sebuah masjid. Dia lalu ditolong orang-orang yang berada di sekitar itu.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Agus Rianto mencatat, peristiwa kekerasan terhadap anggota polisi bukan hanya itu. "Kemarin anggota kami ditabrak dari belakang di Cirebon saat beliau melaksanakan patroli wilayah Jalur Pantura, pagi ini saya dapat informasi rekan kami ditembak," katanya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eka Bayuseno menduga pelaku penembakan Dwiyatna sama dengan pelaku penembakan Patah. Dua-duanya ditembak dari jarak dekat dan menggunakan sepeda motor.
"Modus operandinya mirip, dengan sepeda motor dan menembak dari belakang," kata Putut di Polres Jakarta Selatan.
Putut menambahkan, polisi belum bisa memastikan apakah pelaku juga menggunakan senjata yang sama atau tidak.
Penembakan terakhir di pelipis kiri, sedangkan penembakan yang pertama di dada belakang hingga tembus depan. Hingga kini proyektil penembakan terhadap Patah belum ditemukan.(eh)
● Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.