Ditembak 3 Kali, Sukardi Terkapar Bersimbah Darah
Jakarta - Sukardi yang merupakan anggota provost jatuh terkapar usai ditembak sebanyak 3 kali oleh orang tak dikenal. Kejadian ini berlangsung sangat cepat di depan jalur lambat di depan gedung KPK, Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (10/9) pukul 22.25 WIB.
Dari pantauan dari detikcom di TKP, Selasa (10/9/2013), saat ini Sukardi masih tergeletak di lokasi penembakan, diduga saat ini Sukardi telah meninggal dunia Sementara jalur lambat di gedung KPK saat ini telah dipasangi garis polisi dan ditutup.
Saat ini lokasi penembakan mulai ramai oleh kedatangan warga yang penasaran melihat kejadian tersebut. Sementara jakur cepat saat ini mengalami kemacetan.
Polisi dari satuan Serse, Polres Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya telah bersiaga di lokasi penembakan.
Kejar Pelaku Penembakan, Polisi Langsung Gelar Razia Motor
Pasca penembakan anggota polisi di depan Gedung KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta, polisi langsung menggelar razia. Polisi menggelar razia untuk mengejar pelaku penembakan.
Informasi yang dihimpun ddi lapangan, Selasa (10/9/2013), sejumlah polisi berkordinasi untuk menggelar razia di seluruh wilayah Jakarta. Tujuannya adalah untuk menangkap pelaku penembakan.
Sebelumnya diberitakan Sukardi, anggota provost Mabes Polri ditembak oleh orang tak dikenal. Pelaku terlihat berdua berboncengan menggunakan motor matik.
Polisi Periksa 11 Saksi Terkait Penembakan Polisi di Depan KPK
Angggota provost Mabes Polri, Sukardi tewas ditembak di depan gedung KPK. Polisi langsung memeriksa 11 saksi terkait penembakan tersebut.
Pantauan detikcom, Selasa (10/9/2013), polisi langsung memeriksa 11 saksi yang berada di sekitar lokasi. Mereka diantaranya warga dan sopir truk yang sedang melintas di jalan tersebut.
"Polisi itu berjalan melambat, hendak menghampiri truk itu, muncul pelaku berboncengan melepaskan tembakan," ujar saksi Nono di lokasi.(mpr/mpr)
Penembakan di Depan KPK Sudah Direncanakan
Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Oegroseno menegaskan, penembakan terhadap Anggota Provost dari Kesatuan Polisi Air dan Udara Mabes Polri Bripka Sukardi, di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/9) malam, sepertinya sudah direncanakan.
"Sepertinya sudah direncanakan," katanya kepada wartawan di lokasi, Rabu (11/9), dini hari.
Namun, ia belum berani memastikan siapa dan apa motif pelaku penembakan itu. "Kita belum memastikan," tegasnya.
Sukardi tewas ditembak saat mengawal enam truk pembawa materil dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/9) malam. Polisi sudah mengamankan beberapa saksi. "Saksi kunci (sopir) truk di belakang (kendaraan Sukardi) ini," bebernya.
Saat ini lokasi penembakan di depan Gedung KPK masih ramai. Sejumlah polisi berpakaian dinas dan sipil masih mensterilkan lokasi.
Polisi kini tengah memburu pelaku yang diperkirakan setelah melakukan aksinya lari lewat jalan di samping KPK.
Kronologis Penembakan Polisi Versi CCTV
Bripka Sukardi, anggota Provost Kepolisian Air Udara Mabes Polri ditembak orang tak dikenal tepat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/9) malam. Dia tengah mengawal sejumlah truk pengangkut pasir untuk membangun gedung di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Berikut kronologis penembakan yang berhasil terekam kamera keamanan (CCTV):
1. Bripka Sukardi mengendarai motor Honda Supra 125 R warna hitam bergaris merah bernomor polisi B 6671 TXL, sekitar pukul 22.15 WIB,
2. Posisi Bripka Sukardi tepat di depan konvoi pararel enam kontainer pengangkut baja dan besi di jalur lambat (arah ke Mampang) dekat depan pintu masuk Kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan,
3. Di kanan (masih satu jalur lambat) satu buah motor bebek Supra (satu pengendara) dan berhenti di depan KPK. Seseorang itu mengenakan baju merah,
4. Lalu dari arah belakang, kembali menyalip dua motor bebek lagi. (satu motor berboncengan dan satu motor lagi sendirian),
5. Saat motor bebek yang boncengan menyalip. Mereka menembak ke arah Bripka Sukardi sebanyak dua kali. Saat itulah bripka Sukardi terjatuh tetapi masih bernafas dan menggerakkan anggota tubuhnya, dengan posisi celentang dan mengucur darah dari tengah dada dan perut,
6. Mobil kontainer Berhenti. Tak berani turun,
7. Lalu pengendara motor yang pertama (yang berhenti di depan KPK pakai baju merah) turun dari motor dengan santai. Lalu berjalan menghampiri Bripka Sukardi, kembali menembakkan ke arah dada Sukardi dari jarak dekat hingga tewas seraya mengambil pistol milik Sukardi. Ia kemudian kembali ke motor lalu bergegas ngebut dengan dua motor lainnya,
8. Dari arah belakang, datang seorang perempuan pakai helm putih mengendarai motor Mio warna merah. Berhenti di depan KPK. Dan berteriak ke arah satpam KPK "polisi. Polisi ketembak," sambil menunjuk ke Sukardi,
9. Sejumlah satpam KPK langsung menghampiri Sukardi. Dan berkata ke perempuan itu "kejar.. kejar.."
10. Perempuan tersebut panik dan langsung bawa motor dan pergi,
11. Satpam KPK telepon Polisi dan 5 menit kemudian Polisi datang ke TKP.
Diduga para pelaku kabur ke arah Mampang dan Slipi. Hingga kini Jenazah Bripka Sukardi masih diautopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pangkat Bripka Sukardi Dinaikkan
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) akan menaikkan pangkat Bripka Sukardi. Anggota Polri yang tewas ditembak di depan Gedung KPK ini dinaikkan menjadi Aiptu.
Selain itu, Bripka Sukardi dikenal sosok yang ramah dan tulang punggung keluarga. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Sehari-hari mereka tinggal di asrama Polri Cipinang Raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.