Madiun – Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II, Marsekal Muda TNI Agus Supriatna mengatakan pesawat T-50i Golden Eagle yang dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dari Korean Aersospace Industries (KAI) sudah mulai diterima, Rabu 11 September 2013. "Dua unit dari 16 yang dipesan sudah datang,’’ kata Agus di Landasan Udara Iswahjudi, Maospati, Kabupaten Magetan.
Adapun 14 pesawat yang dikhususkan untuk latihan tempur akan tiba secara berkala dalam dua pekan sekali. Dia berharap hingga akhir 2013 nanti seluruh pesawat tersebut sudah masuk di skadron udara 15 Lanud Iswahjudi. "Pesawat ini akan menggantikan pesawat HAWK Mk-53,’’ ujarnya.
Menurut Agus, belasan pesawat HAWK MK-53 yang dibeli pemerintah di era 1980-an mayoritas sudah uzur. Hingga saat ini hanya dua unit yang masih diopersikan lantaran kualitasnya dinilai layak. Namun dalam waktu dekat pesawat itu tidak akan digunakan lagi. Sebab pihaknya mulai kesulitan mencari suku cadang. Kalaupun masih ada umumnya harganya mahal.
Karena itu, pesawat HAWK MK-53 secara keseluruhan akan diganti dengan 16 pesawat T-50i Golden Eagle. Belasan pesawat itu diperuntukkan melatih para penerbang tempur muda lulusan sekolah penerbang sebelum mereka mengoperasionalkan pesawat Sukhoi, F-16, F-5 maupun Hawk 100/200. "Juga akan dibentuk tim aerobatic,’’ kata Agus.
Kelebihan T-50i Golden Eagle, kata dia, dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi, seperti AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33, AGM-65 Maverick, MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM. "Kami istilahkan pesawat (T-50i Golden Eagle) ini adiknya F-16,’’ tutur dia.
Sementara itu Vice Prisident KAI Mr. Kim Kyuhak mengatakan, pihaknya dengan TNI AU memiliki hubungan baik. Karena itu KAI bersedia membuatkan pesawat T-50i Golden Eagle dengan kualitas baik. "Kami dapat membuat TNI merasa puas,’’ kata dia.
Kedatangan pesawat T-50i Golden Eagle kali pertama menjadi perhatian para TNI AU dan tamu undangan yang datang ke Skuadron 15 Lanud Iswahjudi. Ini ketika dua unit pesawat T-50i Golden Eagle dan dua pesawat HAWK MK-53 melintas di udara.
(Foto diposkan Kenyot10) |
● Tempo
Hawk Mk kalau sdh dibebas tugaskan segera di hibahkan ke setiap Universitas/PT DI, utk digunakan penelitian/pengembangan/memproduksi ahli2/prof dibidang aeronautika NKRI. Jangan dipajang di taman2 sptnya kita tdk malu, kalau akan mentertawakan diri kita sendiri bahwa kita tdk mampu membuat pesawat terbang dan juga sarjana2 kita hrs malu tdk menguasai tehnologi pesawat terbang itu merupakan tantangan yg hrs ditaklukkan/dpt membuatnya bukan dihindari. Salam NKRI..........................................
BalasHapus