Dua mesin tipe C-103 KFX [Kodex]
General Electric, GE Korea berjanji untuk mentransfer teknologi mesin jika terpilih dalam proyek jet tempur “KFX” pemerintah.
“Sebagai industri perkapalan yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri Korea, GE Korea berharap dapat memberikan kerjasama terbaik dalam mendukung pemerintah Korea untuk membuat mesin berikutnya dalam industri penerbangan,” ujar Presiden dan CEO GE korea, Khang Sung Wook dalam konferensi pers di Westin Chosun Seoul, Kamis, 21/08/2014.
“GE bisa menyediakan produk berorientasi teknologi tinggi dan knowhow bisnis dunia internasional kepada Korea.”
Pemerintah Korea bertujuan memproduksi jet tempur “F-16+ class” yang diharapkan masuk layanan militer tahun 2023.
Khang meminta pemerintah untuk aktif memimpin, karena sulit bagi perusahaan swasta untuk mendanai pembangunan mesin tersebut. Kisah sukses atas kontribusi pemerintah Korea terhadap industri galangan kapal di masa lalu, menjadi contoh yang baik.
Para pejabat GE tidak menyebutkan detil investasi apa yang mereka maksud, namun mengatakan bisa memberikan bantuan yang sama seperti di masa lalu.
GE sebelumnya terlibat perakitan mesin F404 untuk T-50, yang merupakan jet latih supersonik pertama buatan dalam negeri Korea.
GE juga telah mentransfer sebagian besar garis manufaktur untuk Korea, atas mesin LM2500 kapal destroyer Aegis, serta mengembangkan co-produksi mesin T700-701K, untuk helikopter serbaguna Surion.
Sejauh ini, GE Korea telah menjual sekitar 1.300 mesin untuk 600 pesawat termasuk helikopter militer dan 400 mesin untuk pesawat sipil di Korea.
Unit GE Korea juga mengatakan akan memainkan peran utama dalam mengekspor jet tempur.
Dengan sekitar 300.000 karyawan di lebih dari 160 negara, GE berencana memanfaatkan jaringan global ini untuk secara aktif mendukung program ekspor pesawat Korea.
Perusahaan berjanji untuk mendorong T-50 Golden Eagle sebagai salah satu program mereka.
Di masa lalu, GE bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding dan Marine Engineering (DSME) dalam program ekspor fregat ke Thailand. GE juga menyediakan teknologi mesin untuk Korea Aerospace Industries (KAI) dalam membantu ekspor FA-50 (varian serangan darat dari T-50) ke Indonesia, Irak dan Filipina.
General Electric, GE Korea berjanji untuk mentransfer teknologi mesin jika terpilih dalam proyek jet tempur “KFX” pemerintah.
“Sebagai industri perkapalan yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri Korea, GE Korea berharap dapat memberikan kerjasama terbaik dalam mendukung pemerintah Korea untuk membuat mesin berikutnya dalam industri penerbangan,” ujar Presiden dan CEO GE korea, Khang Sung Wook dalam konferensi pers di Westin Chosun Seoul, Kamis, 21/08/2014.
“GE bisa menyediakan produk berorientasi teknologi tinggi dan knowhow bisnis dunia internasional kepada Korea.”
Pemerintah Korea bertujuan memproduksi jet tempur “F-16+ class” yang diharapkan masuk layanan militer tahun 2023.
Khang meminta pemerintah untuk aktif memimpin, karena sulit bagi perusahaan swasta untuk mendanai pembangunan mesin tersebut. Kisah sukses atas kontribusi pemerintah Korea terhadap industri galangan kapal di masa lalu, menjadi contoh yang baik.
Para pejabat GE tidak menyebutkan detil investasi apa yang mereka maksud, namun mengatakan bisa memberikan bantuan yang sama seperti di masa lalu.
GE sebelumnya terlibat perakitan mesin F404 untuk T-50, yang merupakan jet latih supersonik pertama buatan dalam negeri Korea.
GE juga telah mentransfer sebagian besar garis manufaktur untuk Korea, atas mesin LM2500 kapal destroyer Aegis, serta mengembangkan co-produksi mesin T700-701K, untuk helikopter serbaguna Surion.
Sejauh ini, GE Korea telah menjual sekitar 1.300 mesin untuk 600 pesawat termasuk helikopter militer dan 400 mesin untuk pesawat sipil di Korea.
Unit GE Korea juga mengatakan akan memainkan peran utama dalam mengekspor jet tempur.
Dengan sekitar 300.000 karyawan di lebih dari 160 negara, GE berencana memanfaatkan jaringan global ini untuk secara aktif mendukung program ekspor pesawat Korea.
Perusahaan berjanji untuk mendorong T-50 Golden Eagle sebagai salah satu program mereka.
Di masa lalu, GE bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding dan Marine Engineering (DSME) dalam program ekspor fregat ke Thailand. GE juga menyediakan teknologi mesin untuk Korea Aerospace Industries (KAI) dalam membantu ekspor FA-50 (varian serangan darat dari T-50) ke Indonesia, Irak dan Filipina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.