Pesawat terbaru milik TNI AU bernama T-50 Golden Eagle akan diperkenalkan pertama kalinya kepada masyarakat Papua. Tidak itu saja, TNI AU akan melakukan latihan Perkasa D-14, selama 4 hari di Papua, dimana pesawat tersebut rencananya akan datang Senin (25/8) hari ini.
Latihan ini dilakukan untuk memperkuat eksitensi TNI AU dalam mengawal keamanan Dirgantara Indonesia khususnya di Papua, oleh Komando Sektor Pertahanan Nasional IV. Dimana pesawat ini akan ber-home base di Pangkalan Udara Jayapura sampai tanggal 29 Agustus.
Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops) Lanud Jayapura, Letkol. Pnb I Ketut Wahyu mengungkapkan, Koops TNI AU III akan menyelenggarakan latihan D-14 di Papua. Yang mana dalam pelatihan ini nantinya akan melibatkan 3 pesawat T-50 Golden Eagle, pesawat terbaru milik TNI AU.
“Pesawat T-50 ini masih baru dan pertama kali akan menginjakkan kakinya di Tanah Papua. Mereka ke sini dalam rangka latihan ketahanan TNI AU dari sisi udara,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (22/8).
I Ketut menjelaskan, bahwa latihan yang akan diperagakan oleh 56 anggota TNI AU ini seperti latihan pertahanan udara, mulai dari simulasi intercept (pencegatan) pesawat asing yang masuk tanpa izin di wilayah udara NKRI hingga ke latihan force down (pendaratan paksa) bagi pesawat asing ilegal yang masuk ke wilayah NKRI yang berpotensi mengancam keamanan udara nusantara. “Latihan ini juga sekaligus untuk melakukan patroli keamanan di wilayah udara hingga ke zona ekonomi eksklusif Indonesia. Selain 3 pesawat T-50 golden eagle yang didatangkan dari Skuadron 15 Lanud Iswahyudi, akan dilibatkan 3 unit pesawat tempur Sukhoi SU-27 Flanker dari Makasar, 1 unit pesawat Boeing 737-200 Surveiller dan pesawat angkut C-130 Hercules. Kalau pesawat Sukhoi nantinya akan ber-Home Base di Lanud Manuhua-Biak,” ungkapnya.
I Ketut menjelaskan, dipilihnya Papua sebagai tempat latihan, dikarenakan seluruh pangkalan udara milik TNI AU dijadikan tempat pelatihan TNI AU. Sehingga pelatihan kali ini hanya merupakan giliran Papua, untuk dijadikan tempat pelatihan.
“Jadi ini merupakan latihan rutin. Kebetulan tahun ini Papua menjadi tuan rumah. Hal ini dilakukan, agar seluruh penerbang tempur TNI AU bisa menguasai wilayah udara NKRI sehingga keamanan wilayah NKRI ini bisa terus terjaga dari gangguan pertahanan daerah kita khususnya dari sisi udara,” katanya.
Dalam pelatihan ini, I Ketut mengungkapkan, seluruh Pangkalan Udara (Lanud) yang ada di Papua juga dilibatkan, mulai dari Lanud Biak, Lanud Merauke, Lanud Timika dan Lanud Jayapura. Sehingga masyarakat tidak perlu takut ketika mendengar adanya suara pesawat tempur yang lalu lalang di udara.
“Ini murni program pelatihan. Masyarakat tidak perlu takut. Bahkan kita harus bangga, melihat pesawat tempur kita secara langsung. Apalagi pesawat ini milik masyarakat yang dibeli pakai uang masyarakat. Jadi pesawat ini bukan milik TNI AU,” katanya.
I Ketut berjanji, bagi masyarakat yang hendak langsung melihat pesawat tempur milik TNI AU yang di kerjakan bersama negara Korea Selatan dengan menghabiskan uang negara senilai US$ 8 Miliar itu.
“Kami akan menyiapkan waktu luang bagi masyarakat untuk melihat langsung pesawat T-50 Golden Eagle ini. Sebab masyarakat harus tahu, pesawat tempur milik bangsa kita. Khususnya bagi kaum pelajar, guna meningkatkan minat mereka untuk bergabung dengan TNI AU, apalagi di Papua kami saat ini berupaya merekrut anak-anak Papua yang berprestasi, apabila berkenan bergabung di TNI AU,” pungkasnya.
Latihan ini dilakukan untuk memperkuat eksitensi TNI AU dalam mengawal keamanan Dirgantara Indonesia khususnya di Papua, oleh Komando Sektor Pertahanan Nasional IV. Dimana pesawat ini akan ber-home base di Pangkalan Udara Jayapura sampai tanggal 29 Agustus.
Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops) Lanud Jayapura, Letkol. Pnb I Ketut Wahyu mengungkapkan, Koops TNI AU III akan menyelenggarakan latihan D-14 di Papua. Yang mana dalam pelatihan ini nantinya akan melibatkan 3 pesawat T-50 Golden Eagle, pesawat terbaru milik TNI AU.
“Pesawat T-50 ini masih baru dan pertama kali akan menginjakkan kakinya di Tanah Papua. Mereka ke sini dalam rangka latihan ketahanan TNI AU dari sisi udara,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (22/8).
I Ketut menjelaskan, bahwa latihan yang akan diperagakan oleh 56 anggota TNI AU ini seperti latihan pertahanan udara, mulai dari simulasi intercept (pencegatan) pesawat asing yang masuk tanpa izin di wilayah udara NKRI hingga ke latihan force down (pendaratan paksa) bagi pesawat asing ilegal yang masuk ke wilayah NKRI yang berpotensi mengancam keamanan udara nusantara. “Latihan ini juga sekaligus untuk melakukan patroli keamanan di wilayah udara hingga ke zona ekonomi eksklusif Indonesia. Selain 3 pesawat T-50 golden eagle yang didatangkan dari Skuadron 15 Lanud Iswahyudi, akan dilibatkan 3 unit pesawat tempur Sukhoi SU-27 Flanker dari Makasar, 1 unit pesawat Boeing 737-200 Surveiller dan pesawat angkut C-130 Hercules. Kalau pesawat Sukhoi nantinya akan ber-Home Base di Lanud Manuhua-Biak,” ungkapnya.
I Ketut menjelaskan, dipilihnya Papua sebagai tempat latihan, dikarenakan seluruh pangkalan udara milik TNI AU dijadikan tempat pelatihan TNI AU. Sehingga pelatihan kali ini hanya merupakan giliran Papua, untuk dijadikan tempat pelatihan.
“Jadi ini merupakan latihan rutin. Kebetulan tahun ini Papua menjadi tuan rumah. Hal ini dilakukan, agar seluruh penerbang tempur TNI AU bisa menguasai wilayah udara NKRI sehingga keamanan wilayah NKRI ini bisa terus terjaga dari gangguan pertahanan daerah kita khususnya dari sisi udara,” katanya.
Dalam pelatihan ini, I Ketut mengungkapkan, seluruh Pangkalan Udara (Lanud) yang ada di Papua juga dilibatkan, mulai dari Lanud Biak, Lanud Merauke, Lanud Timika dan Lanud Jayapura. Sehingga masyarakat tidak perlu takut ketika mendengar adanya suara pesawat tempur yang lalu lalang di udara.
“Ini murni program pelatihan. Masyarakat tidak perlu takut. Bahkan kita harus bangga, melihat pesawat tempur kita secara langsung. Apalagi pesawat ini milik masyarakat yang dibeli pakai uang masyarakat. Jadi pesawat ini bukan milik TNI AU,” katanya.
I Ketut berjanji, bagi masyarakat yang hendak langsung melihat pesawat tempur milik TNI AU yang di kerjakan bersama negara Korea Selatan dengan menghabiskan uang negara senilai US$ 8 Miliar itu.
“Kami akan menyiapkan waktu luang bagi masyarakat untuk melihat langsung pesawat T-50 Golden Eagle ini. Sebab masyarakat harus tahu, pesawat tempur milik bangsa kita. Khususnya bagi kaum pelajar, guna meningkatkan minat mereka untuk bergabung dengan TNI AU, apalagi di Papua kami saat ini berupaya merekrut anak-anak Papua yang berprestasi, apabila berkenan bergabung di TNI AU,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.