Empat puluh tiga penjaga perdamaian PBB ditahan sebuah "kelompok bersenjata" di Dataran tinggi Golan Suriah, kata juru bicara PBB. Anggota UNDOF ditangkap saat terjadi konflik pemberontak dan pemerintah.
Anggota Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) ditangkap di dekat Quneitra, saat terjadi bentrokan antara pemberontak Suriah dan pasukan pemerintah.
Sementara itu delapan puluh satu anggota pasukan perdamaian dibatasi pergerakannya, hanya di daerah al-Ruwayhina dan Burayqa.
Peristiwa ini terjadi satu hari setelah pemberontak merebut perlintasan ke daerah Golan yang dikuasai Israel setelah terjadi perang dalam waktu yang lama.
Pegiat mengatakan pemberontak yang terlibat adalah anggota Front al-Nusra, bagian dari al-Qaeda di Suriah.
Selama bentrokan tersebut, seorang tentara Israel dan satu warga sipil Israel terluka tembakan peluru.
Militer Israel mengatakan mereka telah membalas dengan tembakan artileri terhadap dua posisi militer Suriah.PBB tuntut pembebasan prajurit yang ditahan di Golan Ilustrasi. Pasukan penjaga perdamaian. (REUTERS/Muhammad Hamed)
PBB pada Kamis, menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat sebanyak 43 prajurit pemelihara perdamaian yang diculik oleh "satu kelompok bersenjata" di daerah pemisah Dataran Tinggi antara Suriah dan Israel.
Dewan Keamanan PBB "mengutuk keras penahanan 43 prajurit pemelihara perdamaian Pasukan Pengamat Pemisah PBB (UNDOF) dari dalam Daerah Pemisah" oleh "satu kelompok yang mengincar Dewan Keamanan dan oleh anggota kelompok bersenjata tanpa-negara", kata DK PBB di dalam satu pernyataan.
Prajurit pemelihara perdamaian tersebut, semuanya anggota satuan Fiji, ditahan di sekitar Quneitra pada Kamis pagi, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric.
Pasukan pemerintah dan gerilyawan Suriah telah terlibat pertempuran sengit di daerah itu, terutama di sekitar Quneitra, Ibu Kota Gubernuran Quneitra --yang kebanyakan bangunannya rusak dan tak dihuni-- di Suriah Baratdaya, untuk memperebutkan satu-satunya pos penyeberangan perbatasan antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel.
PBB menyatakan badan dunia tersebut tak bisa mengkonfirmasi kelompok mana yang menahan prajurit Baret Biru itu, demikian laporan Xinhua.
Beberapa kelompok, yang memproklamasikan diri sendiri seperti yang berafiliasi pada Front An-Nustra, cabang Al Qaida yang beroperasi di Suriah, mengaku bertanggung jawab atas penahanan tersebut, kata Dujarric. Ia menambahkan, "Tapi kami tak bisa mengkonfirmasinya."
"Ada lebih dari 81 prajurit dari Filipina yang gerakan mereka telah dibatasi di Posisi 68 dan 69 di lingkungan Ar-Ruwayhinah dan Burayqah," tambahnya.
Badan PBB dengan 15-anggota itu menyeru semua pihak agar bekerja sama dengan UNDOF guna memungkinkannya beroperasi secara bebas dan memastikan keamanan penuh personelnya. DK PBB menekankan, "Tak boleh ada pasukan militer di daerah pemisah tersebut selain pasukan UNDOF."(Uu.C003)75 tentara penjaga perdamaian Filipina hadang pemberontak Suriah Pasukan Perdamaian Filipina
Puluhan tentara penjaga perdamaian asal Filipina yang bersenjata lengkap, Jumat, menghadang pemberontak Suriah di Dataran Tinggi Golan, beberapa jam setelah para petempur menyandera 43 tentara Fiji di sana, kata komandan pasukan Filipina.
Tujuh puluh lima prajurit Filipina itu mempertahankan pos-pos benteng di kawasan patroli Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setelah kelompok bersenjata mengepung mereka pada Kamis dengan tuntutan agar pihak tentara menyerahkan senjata mereka, kata Kolonel Roberto Ancan kepada wartawan di Manila.
Ancan, komandan divisi pasukan operasi penjaga perdamaian mengatakan tidak ada tembak-menembak pada saat itu tetapi pasukannya sudah bersiaga untuk melakukan pertempuran.
"Kami bisa menggunakan senjata yang mematikan untuk membela fasilitas PBB," kata Ancan.
"Saya hanya ingin menegaskan bahwa pasukan kami bersenjata lengkap, terlatih dengan baik dan mempunyai disiplin tinggi sebagai pasukan perdamaian."
Militer mengatakan para tentara itu menempati pos-pos UNDOF yang berjarak sekitar empat kilometer dari daerah penyangga antara Suriah dan Israel yang diciptakan setelah gencatan senjata tahun 1974.
PBB sebelumnya menyatakan 81 anggota pasukan perdamaian terkepung, tetapi Ancan mengatakan hanya terdapat 45 orang Filipina di salah satu pos dan 35 orang pada pos yang lain.
Pada Rabu, pemberontak Suriah termasuk milisi terkait Al Qaida, Fron Al-Nusra, menyerbu salah satu bagian dari zona penyangga dan melakukan baku-tembak dengan pasukan Israel.
Sehari kemudian, para petempur itu menangkap 43 orang Fiji dan memaksa mereka menyerahkan senjata lalu menyandera mereka.
Ancan mengatakan, para pemberontak itu menyuruh seorang sandera Fiji yang berbicara dengan bahasa Inggris untuk menyampaikan permintaan kepada Pasukan Perdamaian Filipina yang menolak menyerah.
Presiden Filipina Benigno Aquino menggambarkan suasana di Dataran Tinggi Golan sebagai "panas".
Namun dalam komentar singkat kepada wartawan, Aquino berharap dapat meredakan kecemasan akan nasib pasukan.
"Sejauh ini kita tidak perlu cemas. Kabarnya, keadaannya terlihat stabil," kata Aquino.
Israel menyita 1.200 kilometer persegi wiyalah Dataran Tinggi Golan dalam perang enam hari tahun 1967, kemudian menyerobotnya, suatu langkah yang tidak mendapat pengakuan dari masyarakat internasional.
Pasukan perdamaian PBB ditempatkan di kawasan itu sejak 1974 untuk memantau gencatan senjata antara Israel dan Suriah.
Saat ini terdapat sekitar 1.200 pasukan UNDOF berasal dari Filipina, Fiji, India, Irlandia, Nepal dan Belanda.(Uu.M007)
Anggota Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) ditangkap di dekat Quneitra, saat terjadi bentrokan antara pemberontak Suriah dan pasukan pemerintah.
Sementara itu delapan puluh satu anggota pasukan perdamaian dibatasi pergerakannya, hanya di daerah al-Ruwayhina dan Burayqa.
Peristiwa ini terjadi satu hari setelah pemberontak merebut perlintasan ke daerah Golan yang dikuasai Israel setelah terjadi perang dalam waktu yang lama.
Pegiat mengatakan pemberontak yang terlibat adalah anggota Front al-Nusra, bagian dari al-Qaeda di Suriah.
Selama bentrokan tersebut, seorang tentara Israel dan satu warga sipil Israel terluka tembakan peluru.
Militer Israel mengatakan mereka telah membalas dengan tembakan artileri terhadap dua posisi militer Suriah.PBB tuntut pembebasan prajurit yang ditahan di Golan Ilustrasi. Pasukan penjaga perdamaian. (REUTERS/Muhammad Hamed)
PBB pada Kamis, menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat sebanyak 43 prajurit pemelihara perdamaian yang diculik oleh "satu kelompok bersenjata" di daerah pemisah Dataran Tinggi antara Suriah dan Israel.
Dewan Keamanan PBB "mengutuk keras penahanan 43 prajurit pemelihara perdamaian Pasukan Pengamat Pemisah PBB (UNDOF) dari dalam Daerah Pemisah" oleh "satu kelompok yang mengincar Dewan Keamanan dan oleh anggota kelompok bersenjata tanpa-negara", kata DK PBB di dalam satu pernyataan.
Prajurit pemelihara perdamaian tersebut, semuanya anggota satuan Fiji, ditahan di sekitar Quneitra pada Kamis pagi, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric.
Pasukan pemerintah dan gerilyawan Suriah telah terlibat pertempuran sengit di daerah itu, terutama di sekitar Quneitra, Ibu Kota Gubernuran Quneitra --yang kebanyakan bangunannya rusak dan tak dihuni-- di Suriah Baratdaya, untuk memperebutkan satu-satunya pos penyeberangan perbatasan antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel.
PBB menyatakan badan dunia tersebut tak bisa mengkonfirmasi kelompok mana yang menahan prajurit Baret Biru itu, demikian laporan Xinhua.
Beberapa kelompok, yang memproklamasikan diri sendiri seperti yang berafiliasi pada Front An-Nustra, cabang Al Qaida yang beroperasi di Suriah, mengaku bertanggung jawab atas penahanan tersebut, kata Dujarric. Ia menambahkan, "Tapi kami tak bisa mengkonfirmasinya."
"Ada lebih dari 81 prajurit dari Filipina yang gerakan mereka telah dibatasi di Posisi 68 dan 69 di lingkungan Ar-Ruwayhinah dan Burayqah," tambahnya.
Badan PBB dengan 15-anggota itu menyeru semua pihak agar bekerja sama dengan UNDOF guna memungkinkannya beroperasi secara bebas dan memastikan keamanan penuh personelnya. DK PBB menekankan, "Tak boleh ada pasukan militer di daerah pemisah tersebut selain pasukan UNDOF."(Uu.C003)75 tentara penjaga perdamaian Filipina hadang pemberontak Suriah Pasukan Perdamaian Filipina
Puluhan tentara penjaga perdamaian asal Filipina yang bersenjata lengkap, Jumat, menghadang pemberontak Suriah di Dataran Tinggi Golan, beberapa jam setelah para petempur menyandera 43 tentara Fiji di sana, kata komandan pasukan Filipina.
Tujuh puluh lima prajurit Filipina itu mempertahankan pos-pos benteng di kawasan patroli Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setelah kelompok bersenjata mengepung mereka pada Kamis dengan tuntutan agar pihak tentara menyerahkan senjata mereka, kata Kolonel Roberto Ancan kepada wartawan di Manila.
Ancan, komandan divisi pasukan operasi penjaga perdamaian mengatakan tidak ada tembak-menembak pada saat itu tetapi pasukannya sudah bersiaga untuk melakukan pertempuran.
"Kami bisa menggunakan senjata yang mematikan untuk membela fasilitas PBB," kata Ancan.
"Saya hanya ingin menegaskan bahwa pasukan kami bersenjata lengkap, terlatih dengan baik dan mempunyai disiplin tinggi sebagai pasukan perdamaian."
Militer mengatakan para tentara itu menempati pos-pos UNDOF yang berjarak sekitar empat kilometer dari daerah penyangga antara Suriah dan Israel yang diciptakan setelah gencatan senjata tahun 1974.
PBB sebelumnya menyatakan 81 anggota pasukan perdamaian terkepung, tetapi Ancan mengatakan hanya terdapat 45 orang Filipina di salah satu pos dan 35 orang pada pos yang lain.
Pada Rabu, pemberontak Suriah termasuk milisi terkait Al Qaida, Fron Al-Nusra, menyerbu salah satu bagian dari zona penyangga dan melakukan baku-tembak dengan pasukan Israel.
Sehari kemudian, para petempur itu menangkap 43 orang Fiji dan memaksa mereka menyerahkan senjata lalu menyandera mereka.
Ancan mengatakan, para pemberontak itu menyuruh seorang sandera Fiji yang berbicara dengan bahasa Inggris untuk menyampaikan permintaan kepada Pasukan Perdamaian Filipina yang menolak menyerah.
Presiden Filipina Benigno Aquino menggambarkan suasana di Dataran Tinggi Golan sebagai "panas".
Namun dalam komentar singkat kepada wartawan, Aquino berharap dapat meredakan kecemasan akan nasib pasukan.
"Sejauh ini kita tidak perlu cemas. Kabarnya, keadaannya terlihat stabil," kata Aquino.
Israel menyita 1.200 kilometer persegi wiyalah Dataran Tinggi Golan dalam perang enam hari tahun 1967, kemudian menyerobotnya, suatu langkah yang tidak mendapat pengakuan dari masyarakat internasional.
Pasukan perdamaian PBB ditempatkan di kawasan itu sejak 1974 untuk memantau gencatan senjata antara Israel dan Suriah.
Saat ini terdapat sekitar 1.200 pasukan UNDOF berasal dari Filipina, Fiji, India, Irlandia, Nepal dan Belanda.(Uu.M007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.