Menlu Marty Natalegawa menjelaskan kerjasama dengan Kazakhstan untuk menumpas terorisme. | (Sindonews / Victor Maulana)
Indonesia dan Kazakhstan sedang menyiapkan kerangka kerja atau “juru” untuk menumpas terorisme. Kedua pemerintah ini mulai mewaspadai potensi serangan teroris, setelah muncuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berulah di Irak utara dan Suriah.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natelegawa, mengatakan, salah satu negara yang sedang dijajaki oleh Indonesia untuk diajak kerjasama menumpas terorisme adalah Kazakhstan. Hal itu disampaikan Marty usai bertemu Menteri Luar Negeri Kazakhstan, Erlan Idrissov, Sabtu (30/8/2014) di Bali.
“Sudah ada framework-nya, tinggal sekarang followup-nya. Sudah ada pertemuan kelompok kerja,” kata Marty menjelang penuntupan Global Forum UNAOC Keenam di Nusa Dua, Bali.
”Yang tadi kita bahas adalah betapa kerjasama ini semakin relevan, karena menghadapi situasi perkembangan di dunia, seperti ISIS. Indonesia dan Kazakhstan merasa perlu untuk meningkatkan upaya-upaya guna menangkal terorisme,” ujarnya.
Namun, menurut Marty, masih ada beberapa hambatan terkait kerjasama untuk menumpas terorisme tersebut. ”Hambatannya saya kira lebih pada persepsi. Ada anggapan bahwa Kazakhstan adalah negara yang jauh, negara yang belum jelas potensinya,” kata Marty mencontohkan. “Kita hanya perlu saling mengenal.”(mas)
Indonesia dan Kazakhstan sedang menyiapkan kerangka kerja atau “juru” untuk menumpas terorisme. Kedua pemerintah ini mulai mewaspadai potensi serangan teroris, setelah muncuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berulah di Irak utara dan Suriah.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natelegawa, mengatakan, salah satu negara yang sedang dijajaki oleh Indonesia untuk diajak kerjasama menumpas terorisme adalah Kazakhstan. Hal itu disampaikan Marty usai bertemu Menteri Luar Negeri Kazakhstan, Erlan Idrissov, Sabtu (30/8/2014) di Bali.
“Sudah ada framework-nya, tinggal sekarang followup-nya. Sudah ada pertemuan kelompok kerja,” kata Marty menjelang penuntupan Global Forum UNAOC Keenam di Nusa Dua, Bali.
”Yang tadi kita bahas adalah betapa kerjasama ini semakin relevan, karena menghadapi situasi perkembangan di dunia, seperti ISIS. Indonesia dan Kazakhstan merasa perlu untuk meningkatkan upaya-upaya guna menangkal terorisme,” ujarnya.
Namun, menurut Marty, masih ada beberapa hambatan terkait kerjasama untuk menumpas terorisme tersebut. ”Hambatannya saya kira lebih pada persepsi. Ada anggapan bahwa Kazakhstan adalah negara yang jauh, negara yang belum jelas potensinya,” kata Marty mencontohkan. “Kita hanya perlu saling mengenal.”(mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.