Mandi Oli Mesin Prajurit TNI AD Mandi Oli (Foto: Mustholih/Okezone)
Sebanyak 17 prajurit dari Pusat Pendidikan Penerbangan TNI Angkatan Darat (Pusdik Penerbad) dinyatakan berhasil menjadi pilot pesawat helikopter. Keberhasilan ini dirayakan dengan mandi oli mesin helikopter yang disiram oleh instruktur mereka.
"Tujuannya agar mereka tidak jijik dengan oli. Karena bagaimanapun siswa nantinya menjadi pengguna pesawat (helikopter)," kata kata Kolonel CPN Suprapto selaku Komandan Pusdik Penerbad, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/5/2016).
Selain itu, kepala para prajurit ini juga ditimpa oleh instruktur sebutir telor hingga pecah. Artinya, mereka dinilai siap terbang tanpa instruktur. "Kalau pecah telur artinya mereka telah siap terbang tanpa instruktur di lapangan," ujar Suprapto menegaskan.
Mereka merupakan hasil penyaringan dari 200 peserta yang mengikuti sekolah khusus pilot helikopter pada tahun lalu. Selama setahun, mereka dilatih menggunakan pesawat Latih Dasar HUGHES 269/300 dan TH-55 OSAGE.
Usai mandi oli, para pilot ini direndam di parit untuk menangkap ikan. Mereka tidak diperkenankan keluar parit sebelum mendapat ikan. "Tradisi ini filosofinya kesabaran. Kesabaran para instruktur dalam melatih mereka (siswa) selama ini," jelas Suprapto. (aky)
Sebanyak 17 prajurit dari Pusat Pendidikan Penerbangan TNI Angkatan Darat (Pusdik Penerbad) dinyatakan berhasil menjadi pilot pesawat helikopter. Keberhasilan ini dirayakan dengan mandi oli mesin helikopter yang disiram oleh instruktur mereka.
"Tujuannya agar mereka tidak jijik dengan oli. Karena bagaimanapun siswa nantinya menjadi pengguna pesawat (helikopter)," kata kata Kolonel CPN Suprapto selaku Komandan Pusdik Penerbad, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/5/2016).
Selain itu, kepala para prajurit ini juga ditimpa oleh instruktur sebutir telor hingga pecah. Artinya, mereka dinilai siap terbang tanpa instruktur. "Kalau pecah telur artinya mereka telah siap terbang tanpa instruktur di lapangan," ujar Suprapto menegaskan.
Mereka merupakan hasil penyaringan dari 200 peserta yang mengikuti sekolah khusus pilot helikopter pada tahun lalu. Selama setahun, mereka dilatih menggunakan pesawat Latih Dasar HUGHES 269/300 dan TH-55 OSAGE.
Usai mandi oli, para pilot ini direndam di parit untuk menangkap ikan. Mereka tidak diperkenankan keluar parit sebelum mendapat ikan. "Tradisi ini filosofinya kesabaran. Kesabaran para instruktur dalam melatih mereka (siswa) selama ini," jelas Suprapto. (aky)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.