TNI Prioritaskan Pengamanan di Pulau Terluar Panglima TNI saat meninjau pulau terluar (Foto: Pool)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, saat ini prioritas utama TNI adalah membangun pulau-pulau terluar. Tak hanya Natuna, Morotai, Biak, Saumlaki dan tempat-tempat terluar lainnya akan menjadi sasaran utama pembangunan.
Gatot menegaskan, semua batas laut Indonesia harus diawasi sehingga bila ada ancaman dapat segera diatasi. Gatot amat memimpikan TNI memiliki pesawat Sukhoi 35, karena berdasarkan simposium Angkatan Udara, saat ini alutsista itulah yang memiliki peralatan tercanggih.
"Kalau kita memiliki Sukhoi 35, sudah dipastikan kita menjadi yang terbaik," kata Gatot dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Rabu (18/5/2016).
TNI telah mengajukan kebutuhan alutsista yang dibutuhkan kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan). Prioritas alutsista adalah yang berkaitan dengan kemaritiman.
Selain memperkuat perbatasan, upaya diplomasi damai di Laut Cina Selatan juga terus dilakukan. TNI berpedoman pada kebijakan pemerintah untuk mewujudkan situasi keamanan dan perdamaian di jalur urat nadi ekonomi di dunia tersebut. Segala tindakan yang dapat menyebabkan instabilitas di Laut Cina Selatan, sebisa mungkin juga dicegah.
"Laut Cina Selatan ini menjadi fokus, kemungkinan terjadi konflik dan lain sebagainya, maka kita harus menyiapkan segala kemungkinan, sehingga jangan sampai orang lain yang bertikai kita kena imbasnya," tuturnya.
Terkait pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina masih akan dilanjutkan. Ketiga negara sepakat untuk memperkuat keamanan laut.
"Dalam joint deklarasi di area yang human interest tersebut, memang memungkinkan tidak hanya di laut Sulu. Di wilayah-wilayah perbatasan dengan Malaysia kita bisa lakukan, kemudian kita dengan Filipina yang berbatasan dengan Sulawesi Utara," kata Gatot. (khf/imk)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, saat ini prioritas utama TNI adalah membangun pulau-pulau terluar. Tak hanya Natuna, Morotai, Biak, Saumlaki dan tempat-tempat terluar lainnya akan menjadi sasaran utama pembangunan.
Gatot menegaskan, semua batas laut Indonesia harus diawasi sehingga bila ada ancaman dapat segera diatasi. Gatot amat memimpikan TNI memiliki pesawat Sukhoi 35, karena berdasarkan simposium Angkatan Udara, saat ini alutsista itulah yang memiliki peralatan tercanggih.
"Kalau kita memiliki Sukhoi 35, sudah dipastikan kita menjadi yang terbaik," kata Gatot dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Rabu (18/5/2016).
TNI telah mengajukan kebutuhan alutsista yang dibutuhkan kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan). Prioritas alutsista adalah yang berkaitan dengan kemaritiman.
Selain memperkuat perbatasan, upaya diplomasi damai di Laut Cina Selatan juga terus dilakukan. TNI berpedoman pada kebijakan pemerintah untuk mewujudkan situasi keamanan dan perdamaian di jalur urat nadi ekonomi di dunia tersebut. Segala tindakan yang dapat menyebabkan instabilitas di Laut Cina Selatan, sebisa mungkin juga dicegah.
"Laut Cina Selatan ini menjadi fokus, kemungkinan terjadi konflik dan lain sebagainya, maka kita harus menyiapkan segala kemungkinan, sehingga jangan sampai orang lain yang bertikai kita kena imbasnya," tuturnya.
Terkait pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina masih akan dilanjutkan. Ketiga negara sepakat untuk memperkuat keamanan laut.
"Dalam joint deklarasi di area yang human interest tersebut, memang memungkinkan tidak hanya di laut Sulu. Di wilayah-wilayah perbatasan dengan Malaysia kita bisa lakukan, kemudian kita dengan Filipina yang berbatasan dengan Sulawesi Utara," kata Gatot. (khf/imk)
♘ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.