Kopassus dan SASR Gabungkan Kemampuan untuk Mengalahkan Musuh di Lingkungan Pedesaan Latihan Dawn Kookaburra 2016 (Ikahan) ★
Latma Dawn Kookaburra 2016 berhasil dilaksanakan pada tanggal 3 – 18 April di Pangkalan Campbell yang terletak di Perth, Australia Barat. Seperti serangkaian latma yang telah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya, Dawn Kookaburra 2016 bersifat kegiatan gabungan diantara anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Special Air Service Regiment (SASR).
Tahun ini pelatihan terfokus pada keahlian menembak, keterampilan demolisi, menembak jitu, serangan berkelompok serta perencanaan misi secara bergabung. Para peserta dari Kopassus mempelajari teknik-teknik baru yang dipakai oleh anggota SASR yang telah memiliki pengalaman bertempur selama lebih dari 10 tahun di Afghanistan. Pada minggu pertama, pelatihan memuncak dengan pelaksanaan operasi gabungan yang bertujuan membebaskan para sandera. Operasi tersebut dilaksanakan dengan sangat sukses menggunakan beraneka macam cara (termasuk pengintaian tersembunyi, interdiksi kendaraan dan serangan kinetik) untuk mencapai tujuannya. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan misi tersebut dikarenakan perencanaan dan gladi terperinci yang dipimpin oleh perwira Kopassus, didukung oleh kemampuan khusus dari SASR.
Pada 7 April, Pangkalan Campbell dikunjungi oleh delegasi perwira dari Kopassus yang dipimpin oleh Wadanjen Kopassus, Brigjen TNI Santos Gunawan Matondang. Pada kesempatan tersebut, beliau diundang meninjau pelatihan dan berdiskusi dengan anggota Kopassus. Beliau sangat senang dapat menyaksikan anggota Kopassus dan SASR merencanakan dan melakukan operasi bersama-sama.
Pada minggu kedua, pelatihan dialihkan ke suatu fasilitas yang terletak di lingkungan pedesaan. Tempo pelatihan cukup tinggi selama pasukan gabungan melakukan serangan terhadap bermacam-macam sasaran. Para peserta diharuskan menghadapi dan mengatasi situasi-situasi yang rumit yang melibatkan sejumlah musuh dan rakyat sipil. Didalam lingkungan yang tidak stabil, perwira dan pemimpin mampu mengatasi semua tantangan dengan berhasil.
Pada misi yang terakhir, pasukan gabungan diharuskan untuk menyerang beberapa gedung yang dihuni oleh rakyat sipil dan musuh. Dengan pengintaian yang mengesankan dan perencanaan yang berfokus terhadap serangan serentak, pasukan pemukul Kopassus dan SASR mampu memenuhi perintahnya untuk mengalahkan musuh yang kuat dan siap bertempur.
Pada keseluruhan pelatihannya, dapat disimpulkan bahwa Latma Dawn Kookaburra 2016 telah diselesaikan dengan sangat berhasil. Para prajurit Kopassus dan SASR saling berbagi pengalaman dan pelajaraan masing-masing berdasarkan operasi dan kegiatan manca negara. Sebagai pasukan khusus yang professional dan berkelas dunia, hubungan militer Kopassus dan SASR terus berkembang dan menguat.
Latma Dawn Kookaburra 2016 berhasil dilaksanakan pada tanggal 3 – 18 April di Pangkalan Campbell yang terletak di Perth, Australia Barat. Seperti serangkaian latma yang telah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya, Dawn Kookaburra 2016 bersifat kegiatan gabungan diantara anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Special Air Service Regiment (SASR).
Tahun ini pelatihan terfokus pada keahlian menembak, keterampilan demolisi, menembak jitu, serangan berkelompok serta perencanaan misi secara bergabung. Para peserta dari Kopassus mempelajari teknik-teknik baru yang dipakai oleh anggota SASR yang telah memiliki pengalaman bertempur selama lebih dari 10 tahun di Afghanistan. Pada minggu pertama, pelatihan memuncak dengan pelaksanaan operasi gabungan yang bertujuan membebaskan para sandera. Operasi tersebut dilaksanakan dengan sangat sukses menggunakan beraneka macam cara (termasuk pengintaian tersembunyi, interdiksi kendaraan dan serangan kinetik) untuk mencapai tujuannya. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan misi tersebut dikarenakan perencanaan dan gladi terperinci yang dipimpin oleh perwira Kopassus, didukung oleh kemampuan khusus dari SASR.
Pada 7 April, Pangkalan Campbell dikunjungi oleh delegasi perwira dari Kopassus yang dipimpin oleh Wadanjen Kopassus, Brigjen TNI Santos Gunawan Matondang. Pada kesempatan tersebut, beliau diundang meninjau pelatihan dan berdiskusi dengan anggota Kopassus. Beliau sangat senang dapat menyaksikan anggota Kopassus dan SASR merencanakan dan melakukan operasi bersama-sama.
Pada minggu kedua, pelatihan dialihkan ke suatu fasilitas yang terletak di lingkungan pedesaan. Tempo pelatihan cukup tinggi selama pasukan gabungan melakukan serangan terhadap bermacam-macam sasaran. Para peserta diharuskan menghadapi dan mengatasi situasi-situasi yang rumit yang melibatkan sejumlah musuh dan rakyat sipil. Didalam lingkungan yang tidak stabil, perwira dan pemimpin mampu mengatasi semua tantangan dengan berhasil.
Pada misi yang terakhir, pasukan gabungan diharuskan untuk menyerang beberapa gedung yang dihuni oleh rakyat sipil dan musuh. Dengan pengintaian yang mengesankan dan perencanaan yang berfokus terhadap serangan serentak, pasukan pemukul Kopassus dan SASR mampu memenuhi perintahnya untuk mengalahkan musuh yang kuat dan siap bertempur.
Pada keseluruhan pelatihannya, dapat disimpulkan bahwa Latma Dawn Kookaburra 2016 telah diselesaikan dengan sangat berhasil. Para prajurit Kopassus dan SASR saling berbagi pengalaman dan pelajaraan masing-masing berdasarkan operasi dan kegiatan manca negara. Sebagai pasukan khusus yang professional dan berkelas dunia, hubungan militer Kopassus dan SASR terus berkembang dan menguat.
★ Ikahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.