Hawk TNI AU [TNI AU]
Lima unit jet tempur Hawk 100/200 dari Skuadron Udara 12 Black Panther TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, menggelar latihan tempur menggunakan peluru kendali AGM-65 Maverick.
Komandan Skuadron Udara 12 TNI AU, Letnan Kolonel Penerbang Dedy Suprianto, di Pekanbaru, Minggu, menjelaskan latihan tempur itu dilakukan di Pangkalan Udara TNI AU Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Provinsi Aceh.
"Tujuan utama latihan ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan penerbang dalam melaksanakan operasi penerbangan menggunakan rudal Maverick," kata dia.
Ia menjelaskan, terdapat 61 personel terdiri dari penerbang, teknisi dan pendukung yang terlibat dalam latihan tersebut.
Sementara itu, latihan uang juga akan melibatkan dua pesawat C-130 Hercules TNI AU itu dijadwalkan akan berlangsung hingga 24 Februari 2017 mendatang.
Sebelum melepas keberangkatan Skuadron Udara 12 TNI AU itu, Komandan Wing Udara 6 TNI AU, Kolonel Penerbang Radar Soeharsono, menegaskan semua personel harus mengutamakan keselamatan dan keamanan misi, peralatan, dan personel.
"Sehingga latihan dapat terlaksana dengan baik, aman, lancar dan tanpa kendala hingga nantinya kembali ke pangkalan," ujar Suharsono.
Sebelum keberangkatan lima jet tempur Hawk 100/200 ini, sehari sebelumnya (18/2), lima pesawat tempur F16 Fighting Falcon dari Skuadron Udara 16 TNI AU baru menyelesaikan misi patroli di kawasan perbatasan termasuk Selat Malaka sejak akhir Januari 2017 lalu.
Pada Agustus 2012, Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Amerika Serikat, menyatakan, Indonesia mengajukan permohonan pembelian peluru kendali AGM-65 Maverick dengan memakai pola pembayaran Penjualan Militer Luar Negeri (Foreign Military Sales).
Permohonan untuk pembelian senilai 25 juta dolar Amerika Serikat itu terdiri dari 18 AGM-65K2 Maverick berikut perlengkapan, suku cadang, pelatihan, dan dukungan logistik.
Lima unit jet tempur Hawk 100/200 dari Skuadron Udara 12 Black Panther TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, menggelar latihan tempur menggunakan peluru kendali AGM-65 Maverick.
Komandan Skuadron Udara 12 TNI AU, Letnan Kolonel Penerbang Dedy Suprianto, di Pekanbaru, Minggu, menjelaskan latihan tempur itu dilakukan di Pangkalan Udara TNI AU Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Provinsi Aceh.
"Tujuan utama latihan ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan penerbang dalam melaksanakan operasi penerbangan menggunakan rudal Maverick," kata dia.
Ia menjelaskan, terdapat 61 personel terdiri dari penerbang, teknisi dan pendukung yang terlibat dalam latihan tersebut.
Sementara itu, latihan uang juga akan melibatkan dua pesawat C-130 Hercules TNI AU itu dijadwalkan akan berlangsung hingga 24 Februari 2017 mendatang.
Sebelum melepas keberangkatan Skuadron Udara 12 TNI AU itu, Komandan Wing Udara 6 TNI AU, Kolonel Penerbang Radar Soeharsono, menegaskan semua personel harus mengutamakan keselamatan dan keamanan misi, peralatan, dan personel.
"Sehingga latihan dapat terlaksana dengan baik, aman, lancar dan tanpa kendala hingga nantinya kembali ke pangkalan," ujar Suharsono.
Sebelum keberangkatan lima jet tempur Hawk 100/200 ini, sehari sebelumnya (18/2), lima pesawat tempur F16 Fighting Falcon dari Skuadron Udara 16 TNI AU baru menyelesaikan misi patroli di kawasan perbatasan termasuk Selat Malaka sejak akhir Januari 2017 lalu.
Pada Agustus 2012, Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Amerika Serikat, menyatakan, Indonesia mengajukan permohonan pembelian peluru kendali AGM-65 Maverick dengan memakai pola pembayaran Penjualan Militer Luar Negeri (Foreign Military Sales).
Permohonan untuk pembelian senilai 25 juta dolar Amerika Serikat itu terdiri dari 18 AGM-65K2 Maverick berikut perlengkapan, suku cadang, pelatihan, dan dukungan logistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.