Foto bersama atase militer di Perayaan Hari Angkatan Bersenjata di Rusia. (Silviana Dharma/Okezone)
Indonesia dan Rusia memiliki sejarah kemitraan yang terbilang cukup lama, lebih dari 60 tahun. Tepatnya sejak masa Presiden pertama RI Soekarno. Demikian ucap Atase Militer, Angkatan Udara dan Laut Rusia, Nikolay Nikolayuk, saat membuka perayaan Hari Angkatan Bersenjata Rusia di Jakarta pada Rabu 22 Februari 2017.
“Bicara soal sejarah hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia, saya berani menyatakan kalau Rusia telah menyediakan banyak sekali dukungan terhadap Indonesia, baik dari segi politik dan persenjataan, juga militer. Bahkan sejak awal kemerdekaan negara ini,” ucap Nikolayuk.
Ia memaparkan, saat ini kedua negara tengah menapaki tingkat kemitraan yang baru, khususnya dalam bidang pertahanan. Kerjasama yang dimaksud merupakan hasil dari pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin di Socchi pada Mei tahun lalu.
“Indonesia dan Rusia adalah kawan baik. Kita memiliki kerjasama militer secara teknis yang sangat aktif. Secara bertahap, kita juga meningkatkan jaringan militer,” tambahnya.
Tentunya pada saat itu ada sejumlah kerjasama baru yang disepakati, mulai dari perjanjian ekonomi, perindustrian dan kemaritiman. Demikian juga di bidang pertahanan dan keamanan.
Indonesia tidak hanya menggalakkan pertahanan di bidang laut untuk illegal fishing, tetapi juga membeli alutsista dari Rusia.
“Berdasarkan kunjungan Presiden Jokowi itu, sekarang kami berencana untuk merealisasikan perjanjian yang ada. Penting juga untuk menggarisbawahi bahwa Federasi Rusia siap bekerja sama, mengembangkan proses perwujudan kerjasama ini secara lebih mendalam dengan Indonesia. Kedua negara memiliki tradisi dan perluasan kerjasama yang bagus untuk mengembangkan pertemanan ini lebih jauh lagi,” ujarnya sebelum bersulang dengan hadirin.
Indonesia dan Rusia memiliki sejarah kemitraan yang terbilang cukup lama, lebih dari 60 tahun. Tepatnya sejak masa Presiden pertama RI Soekarno. Demikian ucap Atase Militer, Angkatan Udara dan Laut Rusia, Nikolay Nikolayuk, saat membuka perayaan Hari Angkatan Bersenjata Rusia di Jakarta pada Rabu 22 Februari 2017.
“Bicara soal sejarah hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia, saya berani menyatakan kalau Rusia telah menyediakan banyak sekali dukungan terhadap Indonesia, baik dari segi politik dan persenjataan, juga militer. Bahkan sejak awal kemerdekaan negara ini,” ucap Nikolayuk.
Ia memaparkan, saat ini kedua negara tengah menapaki tingkat kemitraan yang baru, khususnya dalam bidang pertahanan. Kerjasama yang dimaksud merupakan hasil dari pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin di Socchi pada Mei tahun lalu.
“Indonesia dan Rusia adalah kawan baik. Kita memiliki kerjasama militer secara teknis yang sangat aktif. Secara bertahap, kita juga meningkatkan jaringan militer,” tambahnya.
Tentunya pada saat itu ada sejumlah kerjasama baru yang disepakati, mulai dari perjanjian ekonomi, perindustrian dan kemaritiman. Demikian juga di bidang pertahanan dan keamanan.
Indonesia tidak hanya menggalakkan pertahanan di bidang laut untuk illegal fishing, tetapi juga membeli alutsista dari Rusia.
“Berdasarkan kunjungan Presiden Jokowi itu, sekarang kami berencana untuk merealisasikan perjanjian yang ada. Penting juga untuk menggarisbawahi bahwa Federasi Rusia siap bekerja sama, mengembangkan proses perwujudan kerjasama ini secara lebih mendalam dengan Indonesia. Kedua negara memiliki tradisi dan perluasan kerjasama yang bagus untuk mengembangkan pertemanan ini lebih jauh lagi,” ujarnya sebelum bersulang dengan hadirin.
♖ Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.