Pesawat Tempur F16 TS1603 TNI AU [def.pk] ☆
Pesawat F16 yang tergelincir di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dipastikan masih bisa diperbaiki. Hal ini diketahui setelah dilakukan cek fisik oleh tim Bantuan Pemeliharaan Lapangan (Banharlap) dari TNI AU.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi mengatakan dari pengecekan diketahui pesawat tempur F16 mengalami tiga titik kerusakan saat tergelincir. Kerusakan itu terdapat pada bagian hidung pesawat, sayap dan bagian ekor dengan tingkat kerusakan antara 20 sampai 25 persen.
"Hasil penilaian tim Banharlap, pesawat F16 yang mengalami insiden masih laik terbang. Tapi tentunya bukan langsung diterbangkan, tapi masih perlu perbaikan," kata Henri.
Perbaikan pesawat tersebut, kata Henri, akan dilakukan di Lanud Iswahyudi. Namun yang terpenting adalah, bahwa pesawat yang sempat terbalik tersebut nantinya masih bisa difungsikan.
"Nantinya pesawat F16 akan dibawa ke Lanud Iswahyudi untuk dilakukan perbaikan serta di upgrade ulang," kata Henri.
Henri juga menyinggung landasan pacu yang digunakan saat ini masih bersama dengan Bandara SSK II Pekanbaru. Landasan pacu saat ini hanya panjangnya hanya 2,2 km.
"Idealnya untuk pesawat F16 landasan pacu sepanjang 3 km. Dengan kondisi saat ini, F16 masih bisa mendarat, namun kondisi pesawat tentunya tidak bisa full membawa bahan bakar dan membawa persenjataan," kata Henri.
Rencananya landasan pacu di SSK II akan bertambah menjadi 2,6 km pada empat bulan lagi. Pada tahun 2019 panjang landasan ditargetkan mencapai 3 km.
"Kalau sudah 3 km, nantinya bandara SSK II juga bisa didarati pesawat berbadan besar dan bisa menjadi keberangkatan haji. Selama ini kan keberangkatan haji dari Riau harus melalui Batam," ujar Henri.
Pesawat F16 yang tergelincir di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dipastikan masih bisa diperbaiki. Hal ini diketahui setelah dilakukan cek fisik oleh tim Bantuan Pemeliharaan Lapangan (Banharlap) dari TNI AU.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi mengatakan dari pengecekan diketahui pesawat tempur F16 mengalami tiga titik kerusakan saat tergelincir. Kerusakan itu terdapat pada bagian hidung pesawat, sayap dan bagian ekor dengan tingkat kerusakan antara 20 sampai 25 persen.
"Hasil penilaian tim Banharlap, pesawat F16 yang mengalami insiden masih laik terbang. Tapi tentunya bukan langsung diterbangkan, tapi masih perlu perbaikan," kata Henri.
Perbaikan pesawat tersebut, kata Henri, akan dilakukan di Lanud Iswahyudi. Namun yang terpenting adalah, bahwa pesawat yang sempat terbalik tersebut nantinya masih bisa difungsikan.
"Nantinya pesawat F16 akan dibawa ke Lanud Iswahyudi untuk dilakukan perbaikan serta di upgrade ulang," kata Henri.
Henri juga menyinggung landasan pacu yang digunakan saat ini masih bersama dengan Bandara SSK II Pekanbaru. Landasan pacu saat ini hanya panjangnya hanya 2,2 km.
"Idealnya untuk pesawat F16 landasan pacu sepanjang 3 km. Dengan kondisi saat ini, F16 masih bisa mendarat, namun kondisi pesawat tentunya tidak bisa full membawa bahan bakar dan membawa persenjataan," kata Henri.
Rencananya landasan pacu di SSK II akan bertambah menjadi 2,6 km pada empat bulan lagi. Pada tahun 2019 panjang landasan ditargetkan mencapai 3 km.
"Kalau sudah 3 km, nantinya bandara SSK II juga bisa didarati pesawat berbadan besar dan bisa menjadi keberangkatan haji. Selama ini kan keberangkatan haji dari Riau harus melalui Batam," ujar Henri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.