✈ Ilustrasi pasukan Filipina di Marawi ☆
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, berjanji bahwa ia akan menyediakan ALUTSISTA baru untuk militernya. Ia menegaskan tidak akan lagi mau menerima senjata bekas yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS).
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu (3/6/2017) pasukan Filipina menggunakan pesawat, kendaraan lapis baja serta senapan serbu yang diperbaharui dalam menggempur sekira 400 militan radikal yang menduduki Kota Marawi. Hal ini memicu Duterte angkat bicara dengan nada tinggi.
“Saya tidak akan menerima peralatan militer bekas. Saya tidak ingin benda-benda yang diberikan Amerika. Selama masa (pemerintahan) saya, saya tidak ingin muatan bekas,” ujar Dutere di depan para tentara yang berada di markas militer Mindanao.
Reuters mewartakan, semenjak 2000 tenyata AS memberikan bantuan militer yang bernilai hampir USD 800 juta. ALUTSISTA yang diberikan itu terdiri dari drone, helikopter, senapan serbu serta perlengkapan militer lainnya.
Namun demi memodernisasi ALUTSISTA-nya dan tidak tergantung lagi dengan AS, Filipina telah mengalokasi dana lebih dari 100 miliar peso dengan 25 miliar peso sudah digunakan pada tahun ini untuk membeli peralatan militer dari Korea Selatan dan Israel.
Sang Presiden Filipina menambahkan, ia akan memperoleh sistem persenjataan baru dan modern walau harus mengeluarkan uang dua kali lipat. “Saat saya sudah berhenti jadi presiden, Anda akan memiliki 24 pesawat jet,” tutur Duterte. (emj)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, berjanji bahwa ia akan menyediakan ALUTSISTA baru untuk militernya. Ia menegaskan tidak akan lagi mau menerima senjata bekas yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS).
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu (3/6/2017) pasukan Filipina menggunakan pesawat, kendaraan lapis baja serta senapan serbu yang diperbaharui dalam menggempur sekira 400 militan radikal yang menduduki Kota Marawi. Hal ini memicu Duterte angkat bicara dengan nada tinggi.
“Saya tidak akan menerima peralatan militer bekas. Saya tidak ingin benda-benda yang diberikan Amerika. Selama masa (pemerintahan) saya, saya tidak ingin muatan bekas,” ujar Dutere di depan para tentara yang berada di markas militer Mindanao.
Reuters mewartakan, semenjak 2000 tenyata AS memberikan bantuan militer yang bernilai hampir USD 800 juta. ALUTSISTA yang diberikan itu terdiri dari drone, helikopter, senapan serbu serta perlengkapan militer lainnya.
Namun demi memodernisasi ALUTSISTA-nya dan tidak tergantung lagi dengan AS, Filipina telah mengalokasi dana lebih dari 100 miliar peso dengan 25 miliar peso sudah digunakan pada tahun ini untuk membeli peralatan militer dari Korea Selatan dan Israel.
Sang Presiden Filipina menambahkan, ia akan memperoleh sistem persenjataan baru dan modern walau harus mengeluarkan uang dua kali lipat. “Saat saya sudah berhenti jadi presiden, Anda akan memiliki 24 pesawat jet,” tutur Duterte. (emj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.