Dalam pembangunan Minimum Essential ForceRancangan OPV 95M PT PAL [def.pk] ●
Seluruh prajurit TNI harus terus mengedepankan rasa sinergitas, soliditas dan netralitas dalam menghadapi tahun politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Sinergitas dan soliditas yang perlu ditingkatkan termasuk antara TNI dan Kepolisian.
"Prajurit TNI tantangan kedepan secara global semakin banyak. Kalian sudah menunjukkan pada Pilkada serentak, Asian Games, dan sebentar lagi kita laksanakan pesta demokrasi Pilpres dan Pileg. Saya yakin tantangan itu bisa dihadapi dengan baik. Kuncinya tetap menjaga sinergitas, soliditas dan netralitas dalam menjaga pesta demokrasi yang akan datang," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, saat membuka Pameran Alutsista TNI-Polri di Silang Monas Jakarta, Kamis (27/9).
Hadi mengingatkan, sinergitas antara TNI dan Polri perlu untuk tetap dijaga. Semuanya sesuai dengan komitmen Panglima TNI dan Kapolri yang menetapkan bahwa sinergitas adalah harga mati.
Menurutnya, prajurit TNI sendiri terus mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai potensi ancaman yang terjadi. Termasuk dalam upaya penguatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) dalam pembangunan Minimum Essential Force (MEF).
Dijelaskan Panglima, hingga saat ini, pada Tentara ke-II, TNI sendiri sudah berhasil mencapai target MEF kedua sebesar 61 persen dari yang ditargetkan sebesar 72 persen.
"MEF masuk pada tahapan kedua, sesuai dengan rencana mencapai 72 persen. Saat ini kita sudah mengarah ke 72 persen, yaitu sebesar 61 koma sekian persen," ucap panglima TNI.
Pemerintah Indonesia membagi tiga tahapan Rencana Strategis (Renstra) dalam MEF. Renstra pertama pada periode 2010-2014, renstra kedua periode 2015-2019 dan Renstra ketiga dilakukan pada periode 2019-2024.
Target Renstra ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024 dan dilakukan untuk membentuk kekuatan pertahanan yang memadai. Fokus dari MEF termasuk menitikberatkan pembangunan dan modernisasi alutsista beserta teknologinya.
Seluruh prajurit TNI harus terus mengedepankan rasa sinergitas, soliditas dan netralitas dalam menghadapi tahun politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Sinergitas dan soliditas yang perlu ditingkatkan termasuk antara TNI dan Kepolisian.
"Prajurit TNI tantangan kedepan secara global semakin banyak. Kalian sudah menunjukkan pada Pilkada serentak, Asian Games, dan sebentar lagi kita laksanakan pesta demokrasi Pilpres dan Pileg. Saya yakin tantangan itu bisa dihadapi dengan baik. Kuncinya tetap menjaga sinergitas, soliditas dan netralitas dalam menjaga pesta demokrasi yang akan datang," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, saat membuka Pameran Alutsista TNI-Polri di Silang Monas Jakarta, Kamis (27/9).
Hadi mengingatkan, sinergitas antara TNI dan Polri perlu untuk tetap dijaga. Semuanya sesuai dengan komitmen Panglima TNI dan Kapolri yang menetapkan bahwa sinergitas adalah harga mati.
Menurutnya, prajurit TNI sendiri terus mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai potensi ancaman yang terjadi. Termasuk dalam upaya penguatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) dalam pembangunan Minimum Essential Force (MEF).
Dijelaskan Panglima, hingga saat ini, pada Tentara ke-II, TNI sendiri sudah berhasil mencapai target MEF kedua sebesar 61 persen dari yang ditargetkan sebesar 72 persen.
"MEF masuk pada tahapan kedua, sesuai dengan rencana mencapai 72 persen. Saat ini kita sudah mengarah ke 72 persen, yaitu sebesar 61 koma sekian persen," ucap panglima TNI.
Pemerintah Indonesia membagi tiga tahapan Rencana Strategis (Renstra) dalam MEF. Renstra pertama pada periode 2010-2014, renstra kedua periode 2015-2019 dan Renstra ketiga dilakukan pada periode 2019-2024.
Target Renstra ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024 dan dilakukan untuk membentuk kekuatan pertahanan yang memadai. Fokus dari MEF termasuk menitikberatkan pembangunan dan modernisasi alutsista beserta teknologinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.