✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan menempatkan satu flight di kawasan Bandara Hang Nadim Batam. Penempatan tersebut untuk menunjang pembangunan Batam sebagai kawasan ekonomi dan menjaga wilayah perbatasan dari ancaman dan gangguan keamanan.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan satu flight tersebut diisi empat pesawat tempur.
"Hal ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan yang ada. Selain itu, perkembangan ekonomi, juga dari segi geostrategis dan geopolitik. Kami memandang perlu menempatkan pesawat sebagai efek tangkal," kata Yuyu di Aula Gedung Marketing BP Batam, Selasa, 25 September 2018.
Menurutnya, TNI AU tidak bermaksud membangun pangkalan militer dan menempatkan skuadron secara permamen di Hang Nadim Batam. Pangkalan yang dibutuhkan TNI AU hanya pangkalan kecil untuk aktivitas dan lalu lintas pesawat tempur.
"Jadi sifatnya temporary. Pesawat tempur disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan," jelas Sutisna.
Sutisna mengatakan TNI AU sudah sering menyiagakan pesawat tempur di Hang Nadim, seperti jenis Sukhoi, F16, Hercules, dan lainnya.
Namun hal itu dirasa kurang efektif karena pergerakan pesawat tempur TNI AU dapat mengganggu lalu lintas pesawat komersial Bandara Hang Nadim Batam.
"Hasil diskusi bersama Kepala BP Batam, kami berharap diberi tempat (lahan) membangun pangkalan kecil supaya lebih private dan tidak mengganggu yang lain," ungkap Sutisna.
Meski telah menemukan kata sepakat dengan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Sutisna mengatakan pengajuan lahan pembangunan pangkalan TNI AU tersebut akan dibawa ke tingkat Dewan Kawasan untuk dibahas. "Pengajuan izinnya akan dibawa ke atas (pusat) untuk mendapatkan persetujuan," kata Sutisna.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menyambut baik rencana ini. Batam sebagai kawasan ekonomi strategis, menurut Lukita, perlu didukung dengan sistem keamanan yang baik.
"Kami apresiasi kedatangan KSAU yang menyampaikan langsung rencana tersebut sehingga informasinya tidak bias. Bahwa yang dibangun bukan pangkalan militer, melainkan pangkalan kecil. Prinsipnya kami sangat mendukung rencana tersebut," ujar Lukita.
Mantan Sesmenko Perekonomian ini menambahkan izin pembangunan pangkalan kecil TNI AU tersebut segera disampaikan ke Dewan Kawasan. Lukita berharap pembangunan tersebut bisa segera dilakukan dan disetujui Dewan Kawasan.
"Saya kita, bagaimana pun pembangunan ekonomi Batam harus ada dukungan security (keamanan). Bentuknya seperti apa, salah satunya tadi sudah disampaikan oleh KSAU," kata Lukita.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan menempatkan satu flight di kawasan Bandara Hang Nadim Batam. Penempatan tersebut untuk menunjang pembangunan Batam sebagai kawasan ekonomi dan menjaga wilayah perbatasan dari ancaman dan gangguan keamanan.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan satu flight tersebut diisi empat pesawat tempur.
"Hal ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan yang ada. Selain itu, perkembangan ekonomi, juga dari segi geostrategis dan geopolitik. Kami memandang perlu menempatkan pesawat sebagai efek tangkal," kata Yuyu di Aula Gedung Marketing BP Batam, Selasa, 25 September 2018.
Menurutnya, TNI AU tidak bermaksud membangun pangkalan militer dan menempatkan skuadron secara permamen di Hang Nadim Batam. Pangkalan yang dibutuhkan TNI AU hanya pangkalan kecil untuk aktivitas dan lalu lintas pesawat tempur.
"Jadi sifatnya temporary. Pesawat tempur disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan," jelas Sutisna.
Sutisna mengatakan TNI AU sudah sering menyiagakan pesawat tempur di Hang Nadim, seperti jenis Sukhoi, F16, Hercules, dan lainnya.
Namun hal itu dirasa kurang efektif karena pergerakan pesawat tempur TNI AU dapat mengganggu lalu lintas pesawat komersial Bandara Hang Nadim Batam.
"Hasil diskusi bersama Kepala BP Batam, kami berharap diberi tempat (lahan) membangun pangkalan kecil supaya lebih private dan tidak mengganggu yang lain," ungkap Sutisna.
Meski telah menemukan kata sepakat dengan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Sutisna mengatakan pengajuan lahan pembangunan pangkalan TNI AU tersebut akan dibawa ke tingkat Dewan Kawasan untuk dibahas. "Pengajuan izinnya akan dibawa ke atas (pusat) untuk mendapatkan persetujuan," kata Sutisna.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menyambut baik rencana ini. Batam sebagai kawasan ekonomi strategis, menurut Lukita, perlu didukung dengan sistem keamanan yang baik.
"Kami apresiasi kedatangan KSAU yang menyampaikan langsung rencana tersebut sehingga informasinya tidak bias. Bahwa yang dibangun bukan pangkalan militer, melainkan pangkalan kecil. Prinsipnya kami sangat mendukung rencana tersebut," ujar Lukita.
Mantan Sesmenko Perekonomian ini menambahkan izin pembangunan pangkalan kecil TNI AU tersebut segera disampaikan ke Dewan Kawasan. Lukita berharap pembangunan tersebut bisa segera dilakukan dan disetujui Dewan Kawasan.
"Saya kita, bagaimana pun pembangunan ekonomi Batam harus ada dukungan security (keamanan). Bentuknya seperti apa, salah satunya tadi sudah disampaikan oleh KSAU," kata Lukita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.