Ilustrasi medium tank Harimau [Pindad]
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono mengatakan akan mendorong kemampuan industri pertahanan nasional. Hal itu sebagai upaya mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.
"Artinya, kita akan berusaha semaksimal mungkin. Yang bisa dilakukan di lokal akan dilakukan," kata Trenggono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Lebih lanjut Trenggono menjelaskan cara-cara pihaknya untuk mendorong industri pertahanan nasional agar lebih maju. Salah satunya dengan memberi kesempatan untuk memproduksi alutsista yang dibutuhkan pemerintah.
"Kasih kesempatan semaksimal mungkin. Kasih kesempatan supaya dia jadi lebih cepat maju. Soal kesempatan aja. Kesempatan kasih order," kata Trenggono.
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan tengah berupaya mendorong industri pertahanan nasional agar semakin maju. Hal itu juga sejalan dengan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar alutsista dibuat di dalam negeri.
"Presiden juga sudah memberi instruksi sedapat mungkin alat-alat kita dibangun di dalam negeri," kata Prabowo setelah mengunjungi kantor Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, seperti dikutip Antara, Kamis (7/11). (idn/gbr)
Butuh Kapal Selam dan Jet
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono esok hari akan mengunjungi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan itu bertujuan mengembangkan industri pertahanan di tingkat nasional maupun kawasan.
"Jadi ini bagian dari, istilahnya kita mau liat langsung apa yang terjadi di Pindad, maksudnya itu belanja masalahlah. Kalau ada masalah kita mesti lihat, kan kita juga ingin mengembangkan industri pertahanan nasional. Supaya kita berperan dan berbicara di kawasan," ujar Trenggono di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).
Trenggono menyebut dia diajak langsung oleh Prabowo ke PT Pindad, perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang alutsista (alat utama sistem persenjataan). Dia juga menjelaskan jajaran Kemhan dan TNI telah melakukan diskusi terkait kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke depan. "Nah jadi memang kita belum (ke Pindad), sehingga Pak Menteri ajak saya juga, bersama-sama. Kemarin habis di internal kemudian kita rapat koordinasi dengan kolega kita, Mabes TNI, kemudian tiga angkatan, kita ketemu diskusi bahkan tadi kita diskusi lagi soal kira-kira perkembangan ke depan dari sisi kebutuhan alutsista," kata dia.
Selain ke PT Pindad, Prabowo berencana mengunjungi PT PAL Indonesia, yang bergerak di bidang industri galangan kapal. Menurutnya, kemampuan perkapalan Indonesia juga harus ditingkatkan.
"Apalagi kita ini negara kepulauan, selain tidak hanya Pindad, tapi juga seperti PT PAL, kemampuan-kemampuan di bidang perkapalan dan lain sebagainya," kata dia.
Selain meningkatkan pertahanan di bidang perkapalan, Prabowo dan Trenggono juga akan mempelajari industri pesawat tempur. Dalam hal ini, dia akan melakukan koordinasi dengan PT Dirgantara Indonesia (DI).
"Tidak hanya kapal selam, tapi juga sampai kapal tempur dan lain sebagainya. Pesawat tempur, kita kan ada PT DI ya, paling tidak untuk angkutan misalnya gitu kita mungkin bisa ke depannya nanti kita lihat," kata dia.
Diketahui, Menhan Prabowo dijadwalkan akan mengunjungi PT Pindad pada Rabu (6/11) besok. Prabowo sendiri akan didampingi Trenggono dan jajaran Kemhan lainnya.
"Rencana hari Rabu (6/11) baru mau ke Pindad," ujar Trenggono saat dihubungi, Selasa (5/11). (lir/dnu)
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono mengatakan akan mendorong kemampuan industri pertahanan nasional. Hal itu sebagai upaya mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.
"Artinya, kita akan berusaha semaksimal mungkin. Yang bisa dilakukan di lokal akan dilakukan," kata Trenggono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Lebih lanjut Trenggono menjelaskan cara-cara pihaknya untuk mendorong industri pertahanan nasional agar lebih maju. Salah satunya dengan memberi kesempatan untuk memproduksi alutsista yang dibutuhkan pemerintah.
"Kasih kesempatan semaksimal mungkin. Kasih kesempatan supaya dia jadi lebih cepat maju. Soal kesempatan aja. Kesempatan kasih order," kata Trenggono.
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan tengah berupaya mendorong industri pertahanan nasional agar semakin maju. Hal itu juga sejalan dengan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar alutsista dibuat di dalam negeri.
"Presiden juga sudah memberi instruksi sedapat mungkin alat-alat kita dibangun di dalam negeri," kata Prabowo setelah mengunjungi kantor Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, seperti dikutip Antara, Kamis (7/11). (idn/gbr)
Butuh Kapal Selam dan Jet
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono esok hari akan mengunjungi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan itu bertujuan mengembangkan industri pertahanan di tingkat nasional maupun kawasan.
"Jadi ini bagian dari, istilahnya kita mau liat langsung apa yang terjadi di Pindad, maksudnya itu belanja masalahlah. Kalau ada masalah kita mesti lihat, kan kita juga ingin mengembangkan industri pertahanan nasional. Supaya kita berperan dan berbicara di kawasan," ujar Trenggono di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).
Trenggono menyebut dia diajak langsung oleh Prabowo ke PT Pindad, perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang alutsista (alat utama sistem persenjataan). Dia juga menjelaskan jajaran Kemhan dan TNI telah melakukan diskusi terkait kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke depan. "Nah jadi memang kita belum (ke Pindad), sehingga Pak Menteri ajak saya juga, bersama-sama. Kemarin habis di internal kemudian kita rapat koordinasi dengan kolega kita, Mabes TNI, kemudian tiga angkatan, kita ketemu diskusi bahkan tadi kita diskusi lagi soal kira-kira perkembangan ke depan dari sisi kebutuhan alutsista," kata dia.
Selain ke PT Pindad, Prabowo berencana mengunjungi PT PAL Indonesia, yang bergerak di bidang industri galangan kapal. Menurutnya, kemampuan perkapalan Indonesia juga harus ditingkatkan.
"Apalagi kita ini negara kepulauan, selain tidak hanya Pindad, tapi juga seperti PT PAL, kemampuan-kemampuan di bidang perkapalan dan lain sebagainya," kata dia.
Selain meningkatkan pertahanan di bidang perkapalan, Prabowo dan Trenggono juga akan mempelajari industri pesawat tempur. Dalam hal ini, dia akan melakukan koordinasi dengan PT Dirgantara Indonesia (DI).
"Tidak hanya kapal selam, tapi juga sampai kapal tempur dan lain sebagainya. Pesawat tempur, kita kan ada PT DI ya, paling tidak untuk angkutan misalnya gitu kita mungkin bisa ke depannya nanti kita lihat," kata dia.
Diketahui, Menhan Prabowo dijadwalkan akan mengunjungi PT Pindad pada Rabu (6/11) besok. Prabowo sendiri akan didampingi Trenggono dan jajaran Kemhan lainnya.
"Rencana hari Rabu (6/11) baru mau ke Pindad," ujar Trenggono saat dihubungi, Selasa (5/11). (lir/dnu)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.