Ilustrasi KN 1101 Bakamla [def.pk] ☆
Komisi I DPR RI mendukung adanya penambahan anggaran Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) untuk mendukung pengamanan di sana.
“Jika diusulkan, kita dukung. Melihat risiko dan dampaknya seperti ini. Dulu-dulu belum terlalu terasa bahwa cost guard kita masih minim dengan kemampuan yang belum sepadan,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/1).
Dengan adanya penambahan anggaran, dia berharap hal tersebut dapat memperkuat armada coast guard Indonesia. Pasalnya, ia menilai sikap Cina sudah keterlaluan dalam mengklaim wilayah perairan Indonesia.
“Kita usir, itu satu-satunya. Sambil kita tingkatkan jalur diplomasi agar lebih kencang lagi dan lebih kuat lagi,” ujar Kharis.
Untuk saat ini, dia mendorong pemerintah Indonesia untuk tetap bersiaga di perairan Natuna. Bahkan, dia menyarankan agar pengamanan yang dilakukan Bakamla juga didukung dengan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AU.
“Mungkin juga minta alutsista TNI AL, itu menjaga wilayah laut NKRI dengan baik. Full 24 jam harus dijaga, kalau dijaga mereka tidak akan masuk,” ujar Kharis.
Ditanya lagi soal dukungan penambahan anggaran untuk Bakamla, dia menegaskan bahwa pihaknya mendukung jika pemerintah mengusulkan hal tersebut. Selama hal tersebut berkaitan dalam penambahan pengamanan Indonesia.
“Karena begini, pada 2020 sudah berjalan dan disepakati belum ada anggaran untuk tu. Tapi kenyataannya, tantangannya sedemikian besar,” ujar Kharis.
Komisi I DPR RI mendukung adanya penambahan anggaran Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) untuk mendukung pengamanan di sana.
“Jika diusulkan, kita dukung. Melihat risiko dan dampaknya seperti ini. Dulu-dulu belum terlalu terasa bahwa cost guard kita masih minim dengan kemampuan yang belum sepadan,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/1).
Dengan adanya penambahan anggaran, dia berharap hal tersebut dapat memperkuat armada coast guard Indonesia. Pasalnya, ia menilai sikap Cina sudah keterlaluan dalam mengklaim wilayah perairan Indonesia.
“Kita usir, itu satu-satunya. Sambil kita tingkatkan jalur diplomasi agar lebih kencang lagi dan lebih kuat lagi,” ujar Kharis.
Untuk saat ini, dia mendorong pemerintah Indonesia untuk tetap bersiaga di perairan Natuna. Bahkan, dia menyarankan agar pengamanan yang dilakukan Bakamla juga didukung dengan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AU.
“Mungkin juga minta alutsista TNI AL, itu menjaga wilayah laut NKRI dengan baik. Full 24 jam harus dijaga, kalau dijaga mereka tidak akan masuk,” ujar Kharis.
Ditanya lagi soal dukungan penambahan anggaran untuk Bakamla, dia menegaskan bahwa pihaknya mendukung jika pemerintah mengusulkan hal tersebut. Selama hal tersebut berkaitan dalam penambahan pengamanan Indonesia.
“Karena begini, pada 2020 sudah berjalan dan disepakati belum ada anggaran untuk tu. Tapi kenyataannya, tantangannya sedemikian besar,” ujar Kharis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.