Komandan
Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar)
Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tri Wahyudi Sukarno, S.E., memimpin
Operasi Patroli Terkoordinasi (Patkor) Malacca Straits Sea Patrol (MSSP)
di Selat Malaka dengan Kapal Markas KRI Patiunus-384 yang melibatkan
unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di bawah jajaran
Koarmabar.
Dalam kegiatan Patkor MSSP tersebut melibatkan unsur KRI jajaran Koarmabar, untuk mencegah terjadinya tindak pelanggaran di perairan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I khususnya di perairan Selat Malaka.
Unsur-unsur kapal perang TNI Angkatan Laut yang terlibat patroli didukung dengan peralatan komunikasi berbasis data Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Guspurlaarmabar melalui satelit yang digunakan untuk memudahkan pemantauan terhadap terjadinya tindak pelanggaran di Selat Malaka.
Selanjutnya unsur-unsur yang terlibat Patkor MSSP melaksanakan deteksi dini dan pemeriksaan terhadap kapal yang dicurigai serta tindakan represif dalam melaksanakan Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) terhadap kapal yang melakukan pelanggaran hukum.
Patkor MSSP tersebut dilaksanakan di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura sebagai salah satu jalur pelayaran padat yang dilalui oleh kapal-kapal niaga dan kapal perang asing yang melintas di perairan kawasan tersebut.
Dengan dilaksanakan patroli tersebut diharapkan dapat menekan tindak pelanggaran dan diambil langkah-langkah antisipasi sedini mungkin oleh Angkatan Laut Indonesia, dengan menghadirkan unsur-unsur kapal perang disepanjang perairan Selat Malaka.
Dalam pelaksanaan patroli MSSP ini, Guspurlaarmabar menggerakkan unsur-unsur dibawah jajaran Koarmabar yang mempunyai tugas pokok melaksanakan operasi patroli mengamankan perairan Selat Malaka untuk menangkal dan menindak pelanggaran hukum, pengamanan perbatasan laut di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura.
Operasi yang digelar Guspurlaarmabar melibatkan KRI jenis Perusak Kawal tipe Parchim KRI Patiunus-384, Condor KRI Pulau Rangsang-726, Fast Patrol Boat KRI Todak-63, Patrol Combat KRI Sibarau-847, KRI Tarihu-829 dan KRI Viver-820 serta melibatkan unsur patroli udara maritim Nomad P-582, Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan dan Lantamal IV Tanjungpinang.
Selama melaksanakan operasi, sejumlah unsur KRI mendekati pulau-pulau terluar wilayah barat Indonesia dalam rangka melaksanakan kegiatan pembinaan Potensi Maritim Nasional kepada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir khususnya di pulau-pulau terpencil dengan melaksanakan kegiatan sosial dan kunjungan ke sekolah-sekolah setempat.
Dalam kegiatan Patkor MSSP tersebut melibatkan unsur KRI jajaran Koarmabar, untuk mencegah terjadinya tindak pelanggaran di perairan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I khususnya di perairan Selat Malaka.
Unsur-unsur kapal perang TNI Angkatan Laut yang terlibat patroli didukung dengan peralatan komunikasi berbasis data Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Guspurlaarmabar melalui satelit yang digunakan untuk memudahkan pemantauan terhadap terjadinya tindak pelanggaran di Selat Malaka.
Selanjutnya unsur-unsur yang terlibat Patkor MSSP melaksanakan deteksi dini dan pemeriksaan terhadap kapal yang dicurigai serta tindakan represif dalam melaksanakan Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) terhadap kapal yang melakukan pelanggaran hukum.
Patkor MSSP tersebut dilaksanakan di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura sebagai salah satu jalur pelayaran padat yang dilalui oleh kapal-kapal niaga dan kapal perang asing yang melintas di perairan kawasan tersebut.
Dengan dilaksanakan patroli tersebut diharapkan dapat menekan tindak pelanggaran dan diambil langkah-langkah antisipasi sedini mungkin oleh Angkatan Laut Indonesia, dengan menghadirkan unsur-unsur kapal perang disepanjang perairan Selat Malaka.
Dalam pelaksanaan patroli MSSP ini, Guspurlaarmabar menggerakkan unsur-unsur dibawah jajaran Koarmabar yang mempunyai tugas pokok melaksanakan operasi patroli mengamankan perairan Selat Malaka untuk menangkal dan menindak pelanggaran hukum, pengamanan perbatasan laut di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura.
Operasi yang digelar Guspurlaarmabar melibatkan KRI jenis Perusak Kawal tipe Parchim KRI Patiunus-384, Condor KRI Pulau Rangsang-726, Fast Patrol Boat KRI Todak-63, Patrol Combat KRI Sibarau-847, KRI Tarihu-829 dan KRI Viver-820 serta melibatkan unsur patroli udara maritim Nomad P-582, Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan dan Lantamal IV Tanjungpinang.
Selama melaksanakan operasi, sejumlah unsur KRI mendekati pulau-pulau terluar wilayah barat Indonesia dalam rangka melaksanakan kegiatan pembinaan Potensi Maritim Nasional kepada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir khususnya di pulau-pulau terpencil dengan melaksanakan kegiatan sosial dan kunjungan ke sekolah-sekolah setempat.
(Dispenarmabar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.