Dalam
sepekan kedepan, walaupun di bulan suci Ramadhan, suara mesin pesawat
tempur Lanud Iswahjudi sejak dini hari sudah mulai terdengar. Hal
tersebut bukan untuk membangunkan umat muslim untuk melaksanakan makan
sahur, namun dalam rangka latihan terbang dini hari/subuh, Rabu (1/8).
Bagi Lanud Iswahjudi, latihan terbang subuh tersebut sudah menjadi agenda tetap, karena selain untuk mengasah keterampilan juga untuk membiasakan para penerbangnya melaksanakan misi pada dini hari/ subuh yang hanya mengandalkan instrument yang ada disamping visual yang sangat terbatas. Dengan demikian para penerbang tempur setiap saat mampu melaksanakan tugas di setiap saat.
Disisi lain, “fighter pilot” secara medis tidak diperbolehkan menerbangkan pesawat jika sedang berpuasa. Oleh karenanya moment bulan Ramadhan ini dimanfaatkan untuk melaksanakan Latihan Terbang dini hari yang bermanfaat untuk meningkatkan “skill” para penerbang Lanud Iswahjudi; yakni terbang dengan mengandalkan instrument, sehingga meski bulan puasa upaya meningkatkan “skill” penerbang tetap dilaksanakan, agar mencapai kemampuan maksimal sebagai penegak kedaulatan NKRI di udara.
Dalam latihan terbang subuh kali ini menggunakan area latihan lokal area dan melibatkan pesawat tempur yang berada di jajaran Wing 3 Lanud Iswahjudi, seperti Skadron Udara 3 dengan pesawat tempur F-16/Fighting Falcon dan Skadron Udara 15 dengan pesawat tempur Hawk MK-53.
Sebagai pangkalan operasi, penerbang Lanud Iswahjudi senantiasa dituntut kesiapan dalam menjalankan tugas. Oleh karena itu, saat ini para penerbang melakukan disertifikasi, yaitu merubah waktu latihan yang biasanya siang hari sesuai jam dinas menjadi pukul 03.00 sampai 10.00 WIB yang dilaksanakan setelah para penerbang makan sahur.
Bagi Lanud Iswahjudi, latihan terbang subuh tersebut sudah menjadi agenda tetap, karena selain untuk mengasah keterampilan juga untuk membiasakan para penerbangnya melaksanakan misi pada dini hari/ subuh yang hanya mengandalkan instrument yang ada disamping visual yang sangat terbatas. Dengan demikian para penerbang tempur setiap saat mampu melaksanakan tugas di setiap saat.
Disisi lain, “fighter pilot” secara medis tidak diperbolehkan menerbangkan pesawat jika sedang berpuasa. Oleh karenanya moment bulan Ramadhan ini dimanfaatkan untuk melaksanakan Latihan Terbang dini hari yang bermanfaat untuk meningkatkan “skill” para penerbang Lanud Iswahjudi; yakni terbang dengan mengandalkan instrument, sehingga meski bulan puasa upaya meningkatkan “skill” penerbang tetap dilaksanakan, agar mencapai kemampuan maksimal sebagai penegak kedaulatan NKRI di udara.
Dalam latihan terbang subuh kali ini menggunakan area latihan lokal area dan melibatkan pesawat tempur yang berada di jajaran Wing 3 Lanud Iswahjudi, seperti Skadron Udara 3 dengan pesawat tempur F-16/Fighting Falcon dan Skadron Udara 15 dengan pesawat tempur Hawk MK-53.
Sebagai pangkalan operasi, penerbang Lanud Iswahjudi senantiasa dituntut kesiapan dalam menjalankan tugas. Oleh karena itu, saat ini para penerbang melakukan disertifikasi, yaitu merubah waktu latihan yang biasanya siang hari sesuai jam dinas menjadi pukul 03.00 sampai 10.00 WIB yang dilaksanakan setelah para penerbang makan sahur.
(TNI AU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.